104. Akhir Kisah

1.7K 219 9
                                    

"Batal lagi?" Tzuyu mengembungkan pipinya sambil menatap Taehyung kecewa, sorot mata yang biasa ceria itu meredup ketika prianya mengatakan bahwa mereka tak bisa pergi piknik bersama lagi minggu ini. Entah sudah berapa kali Taehyung membatalkan janjinya dengan alasan sibuk karena pekerjaan.

"Bagaimana jika bulan depan setelah aku pulang dari Canada? Aku janji kali ini tidak akan batal lagi." Bujuk Taehyung, gadisnya hanya menatap matanya dalam lalu menggeleng dengan senyum pahit yang dia berikan. "Aku benar berjanji nanti tidak akan batal lagi." Ulang Taehyung membalas tatapan Tzuyu dengan penuh harap.

"Lebih baik tidak usah berjanji..." Lirih Tzuyu, dia melepaskan tangan Taehyung yang memegang kedua pundaknya. Gadis bermata hazel itu berjalan mundur perlahan, sudut bibirnya terangkat. "Jaga kesehatanmu dan pulanglah dengan selamat." Ujar Tzuyu sebelum pergi meninggalkan Taehyung yang mematung seorang diri di apartementnya.

Entah kenapa jantung Taehyung tiba-tiba berdegup kencang, dadanya mendadak sesak. Dia tidak tahu apa yang terjadi, ini bukan kali pertama Taehyung melihat kekecewaan Tzuyu saat tahu bahwa janjinya kembali dia batalkan. Tapi sekarang rasanya ada sesuatu yang aneh, Taehyung merasa takut kehilangan.

Dengan cepat dia berlari mengejar Tzuyu yang sudah pergi meninggalkannya beberapa menit lalu. Dia tak mau pergi meninggalkan negara ini sebelum berbaikan dengan Tzuyu. Taehyung berjanji jika nanti kembali, dia akan memberikan waktu sepenuhnya untuk kekasih yang teramat dicintainya itu.

Di luar gedung apartement, Taehyung terus berlari mencari Tzuyu. Dia yakin gadisnya belum pergi terlalu jauh. "Sayang, dimana kamu?" Tanyanya dalam hati. Dia terus berlari sambil memanggil nama Tzuyu berulang kali. Tak diperdulikan keringat yang sudah membasahi wajah dan tubuhnya. Taehyung juga tak perduli dengan pandangan orang lain yang mengatakannya gila.

"Aku harus menelponnya..." Taehyung merogoh saku celanya lalu mengumpat kasar, karena menyadari bahwa dia tak membawa benda persegi itu di dalam saku celananya. Dia memaki dirinya sendiri yang begitu bodoh.

Harusnya tadi dia langsung menghentikan Tzuyu sebelum gadis itu pergi, harusnya tadi dia membawa ponselnya saat mencari Tzuyu. Taehyung terduduk di pinggir jalan dengan gusar. Penampilan pria tampan itu sudah sangat kacau sama seperti hati dan fikirannya.

Taehyung mendesah nafas frustasi dan berdoa semoga dia dapat dipertemukan oleh Tzuyu.

"Kasihan sekali gadis itu..."

"Gadis yang malang..."

Suara-suara itu mengusik Taehyung, matanya beralih pada kerumunan orang yang berada di tengah Zebra cross. Beberapa orang berkumpul melingkar dengan wajah kasihan, sementara beberapa polisi terlihat mengintograsi salah seorang pengemudi yang dipenuhi dengan ekspresi penyesalan dan ketakutan.

"Apa gadis itu selamat?"

Taehyung memperhatikan percakapan dua orang yang berada di dekatnya, dia melihat salah seorang menggelengkan kepalanya. "Kasihan sekali gadis itu..."

Rasa penasaran yang menyelimuti benak Taehyung membuat dia beranjak dari duduknya dan berjalan mendekati kerumunan orang itu. Dia menerobos paksa barisan orang hanya agar dapat melihat siapa sosok gadis yang dibicarakan tadi.

Saat sampai di barisan depan, Taehyung memperhatikan tubuh gadis itu yang tertidur lemas di atas aspal. Hatinya meringis melihat darah yang berkucuran dimana-mana. Kaki Taehyung mendadak lemas saat melihat wajah gadis itu dengan jelas. Dia menjadi lupa bagaimana caranya berdiri, "Tidak...." Teriaknya tak percaya dengan mata yang berkaca-kaca.

Semua orang menatap kearahnya dengan perasaan bingung karena tiba-tiba ada sosok pria yang berteriak histeris. Taehyung berjalan lemas mendekati tubuh itu, lalu duduk disebelahnya dan membawa kepalanya tidur diatas pangkuannya. "Sayang..."

Suara Taehyung terdengar berat, hatinya hancur jatuh berkeping-keping. Dadanya kembali sesak saat merasakan tubuh gadis itu tak lagi hangat, dia juga tak merasakan nafasnya lagi. Rasanya saat ini juga dia tak mau hidup lagi. Dunianya runtuh, semangat hidupnya hilang, jiwanya telah pergi. Hati Taehyung telah mati dibawa dia yang pergi.

Penyesalan selalu datang terlambat, seandainya dia bisa memutar waktu kembali, Taehyung tak akan membiarkan semua ini terjadi. Bagaimana bisa dia hidup jika alasannya untuk hidup justru pergi ke dunia lain?

Air mata Taehyung jatuh dengan derasnya, memori kebersamaan mereka terekam kembali. Senyuman gadisnya yang selalu dia rindukan, apa masih bisa dia nikmati lagi? Taehyung terus mengecup kening gadisnya sambil memanggil namanya berulang kali. Berharap Tzuyunya akan kembali bernafas lagi....

END

EndlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang