12. Purple

2.7K 277 11
                                    

Story By: 404ctraa

Siang itu Tzuyu tengah disibukkan oleh kegiatannya memilih kado untuk kakaknya yang sebentar lagi berulang tahun. Setelah beberapa lama menimang-nimang apa yang akan ia beri, Tzuyu pun sudah memutuskan akan membelikan kakaknya pakaian dan lainnya.

Tzuyu pun mendatangi salah satu toko yang cukup terkenal karena desain yang kekinian dan harganya yang mahal, toko yang juga memang sering menjadi langganan kakaknya.

Matanya sibuk memperhatikan satu persatu, mencari yang sesuai dengan gaya kakaknya itu. Beberapa barang sudah ia dapatkan, hanya tinggal satu lagi.

Barang kesayangan kakaknya yaitu, syal.

Tzuyu melangkah cepat kebarisan khusus syal, ia melihat-lihat mana yang menarik dan lucu dimatanya, kebetulan ada satu syal yang begitu menarik perhatiannya, syal berwarna ungu yang soft dengan motif bunga-bunga yang tidak terlalu mencolok membuat Tzuyu langsung menghampiri dimana syal itu terletak.

"Wah, ini sih aku beli buat aku saja mana tinggal satu-satunya juga, buat Kakak nanti aku pilihkan yang lain deh." gumam Tzuyu pada dirinya sendiri. Tangannya meraih benda tersebut, bersamaan dengan seseorang yang juga ternyata ikut memegang syal itu.

Tzuyu mencoba menariknya agar terlepas dari tangan orang itu, namun sepertinya tidak semudah itu, buktinya orang yang di sebelahnya itu malah ikut menarik juga. Tzuyu menoleh dengan tatapan tajamnya, menatap lelaki dengan pakaian modis dan keren yang tengah menampilkan senyum kotaknya dari bawah hingga atas.

"Maaf ya Pak, ini aku sudah terlebih dahulu yang pegang, aku dulu juga yang melihat, jadi tolong ya mengalah denganku." ucap Tzuyu sopan mencoba membuat lelaki di sebelahnya mengerti.

Tetapi sepertinya bukan mengerti, malah lelaki tersebut terlihat menyebalkan, "Enak saja Pak-pak, aku masih muda! Lagian pula aku juga lihat ini daritadi dan pegangnya lebih dulu daripada kamu, bocah." Lelaki itu tak mau mengalah, Tzuyu mendengus kesal mendengarnya apalagi pakai mengejek Tzuyu segala.

"Kalau aku bocah, mengalah dong sama bocah. Masa sudah besar rebutan barang sama bocah." Lelaki disebelahnya malah menggeleng, tampak masih tak mau mengalah.

"Gak. Kamu aja sana cari yang lain." tolaknya membuat Tzuyu melotot sebal. Tzuyu tak mau melepaskannya dan malah semakin mengeratkannya.

"Bapak saja cari yang lain, ini sudah jadi hak milikku!"

Lelaki itu menautkan kedua alisnya, "Kamu saja belum bayar syal ini, masa iya bisa jadi hak milik kamu." ujarnya sewot, Tzuyu pun akhirnya menariknya kuat hingga membuatnya reflek melepaskan genggamannya dari syal ungu itu.

Matanya melotot tak terima. "Eh-eh gak bisa begini." kesalnya mengikuti Tzuyu yang tertawa puas sambil membawa syal itu ke kasir.

Dia berlari mengejar Tzuyu, lalu saat tangannya berhasil meraih syal tersebut, ia merebutnya dari Tzuyu. Karena terlalu senang Tzuyu sampai kehilangan syal itu dari tangannya.

Tzuyu mencebik kesal, "Sini tidak?!" pekik Tzuyu mengancam, lelaki itu menggeleng mantap, masih tidak mau.

Bahkan Tzuyu sudah mengeluarkan jurus andalannya, yaitu dengan matanya yang tampak berkaca-kaca. Tapi lelaki itu masih juga tidak terpengaruh.

"Ayolah Pak, kasih syalnya ke aku, nanti aku kasih apa yang Bapak mau, tapi jangan aneh-aneh dan mahal juga!" lelaki yang lebih tua dari Tzuyu hanya empat tahun itu menautkan kedua alisnya, tampak tertarik dengan tawaran yang diberi Tzuyu.

Bibirnya tertarik membuat senyum miringnya tercetak jelas di wajah tampannya, "Oke." setuju lelaki itu, Tzuyu menjerit senang di dalam hatinya.

"Eits, tapi jangan senang dulu."

Tzuyu mengurung niatnya untuk tersenyum, lalu otaknya berpikir lagi dengan apa yang tadi ia sempat katakan. Ia menjanjikan sesuatu pada lelaki itu.

"Apa yang Bapak mau?" tanya Tzuyu pucat, detak jantungnya berpacu cepat, takut-takut jika orang itu meminta yang aneh-aneh.

Lelaki didepannya itu tertawa, "Jangan berlebihan gitu, aku hanya ingin meminta kontakmu." ujarnya membuat Tzuyu mengerutkan dahinya tetapi sedetik kemudian Tzuyu menghela nafasnya.

Mau tidak mau Tzuyu harus memberikannya, itu kan sudah menjadi sebuah janjinya, masa iya Tzuyu tidak menepatinya?

"Baiklah." hela Tzuyu lalu memberi ponselnya pada lelaki itu, membiarkan lelaki itu mengutak-atik ponselnya.

Setelah selesai, di kembalikannya lagi ponsel milik Tzuyu. "Aku coba tes ya." ujarnya sambil tersenyum manis, Tzuyu mengangguk dengan perasaan sedikit malu karena melihat senyum yang terlihat begitu manis.

Bunyi panggilan dari ponsel Tzuyu membuat Tzuyu mengecek ponselnya, tertera 12 digit nomor yang sudah tersimpan dengan sebuah nama.

Taehyung tampan.

Mata Tzuyu membulat melihat nama yang diberikan lelaki bernama Taehyung itu. "Yang benar saja?" tanya Tzuyu tidak percaya, hampir saja rahangnya jatuh menyentuh lantai. Taehyung tertawa saat mendapat respon yang cukup lucu dari Tzuyu.

"Namaku Taehyung, umurku 23 tahun, senang bertemu denganmu Tzuyu. Nanti malam kalau aku tidak terlalu capek, aku akan menghubungimu." ujar Taehyung memperkenalkan dirinya, Tzuyu masih setia melongo.

Taehyung mengangkat tangan Tzuyu dan memberinya syal tadi, "Ini aku kembalikan, seperti katamu tadi, aku sudah mendapat apa yang aku mau darimu, senang bernegosiasi denganmu adik manis." lalu Taehyung mengusap pucuk kepala Tzuyu pelan dan pergi begitu saja dari tempat itu.

Tzuyu sendiri masih tidak percaya dengan apa yang terjadi, gadis itu hanya membawa barang yang sudah ia pilih dan membawanya ke kasir, lalu pulang setelah membayarnya dengan perasaan tidak jelas yang menghampirinya.

✨💜✨

Taehyung tampan

Selamat malam Tzuyu
Aku ternyata tidak lelah, jadi aku mengirimmu pesan
Apakah kau ada waktu luang untuk minggu besok?
Sepertinya aku mulai tertarik dengan bocah perebut syal kesukaanku, jadi aku ingin kita mengenal lebih jauh, so can i?

Tzuyu berteriak histeris melihat pesan yang masuk dari Taehyung, lalu merapalkan segala doanya agar yang ia lihat tidaklah benar.


END

EndlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang