64. La vie continue

2.1K 236 7
                                    

Tzuyu memandang ke arah pemandangan dari jendela di depannya. Wajahnya begitu sendu padahal cuaca di luar lumayan cerah. Gadis itu menghela nafasnya membuat seseorang yang berada di ruangan yang sama dengannya mendekat. "Apa sesakit itu?"

"H-hah?" Tzuyu berbalik kemudian mengangguk, "Lumayan, kau tahu kan kalau hari ini harusnya aku menikah kalau itu tidak terjadi."

"Sudahlah, kau bersiap saja. Aku tunggu di bawah."

"Mau kemana?"

"Ke sesuatu tempat."

Tzuyu mengangguk membuat lelaki tadi tersenyum tipis dan mengusap kepala Tzuyu.

Setelah kepergian lelaki tadi handphone Tzuyu berbunyi dan memperlihatkan Caller Id 'Mantan tunangan'.

Tzuyu tersenyum ceria ketika mengangkat telpon itu, "Halo, bagaimana? Bagaimana?"

"Ck!" Lelaki di ujung telpon itu berdecak kesal, seharusnya dia tak perlu mencemaskan keadaan gadis ini. "Lain kali kau harus merundingkan semuanya dulu padaku."

Tzuyu terbahak, ia bisa membayangkan bagaimana kesalnya wajah mantan tunangannya itu. Ayolah, seorang Kim Myungsoo yang tenang pasti sangat lucu saat menghadapi kemarahan dari berbagai pihak. Harusnya, Tzuyu bertahan beberapa jam sebelum berangkat kesini.

"Jangan begitu, aku sudah membantumu. Jika tidak kau tak mungkin berada di rumahnya Kak Suzy kan?"

"Bagaimana kau tahu?"

Suara panik Myungsoo membuat Tzuyu makin terbahak. Ia tak menyangka tebakannya benar, sekarang ia penasaran dengan ekspresi Myungsoo.

"Tzu!"

Suara yang memanggil namanya dan ketukan di pintu membuat Tzuyu terdiam. "Eh, sudah dulu ya mantan. Aku mesti menyambut masa depan."

"Kau! Jangan berbuat aneh-aneh dengan ad-"

Klik!

Tzuyu tertawa, ia yakin kalau Myungsoo pasti mengomel karna ia mematikan telpon sepihak. Biar saja, dia tak mau membuat masa depannya menunggu lama.

"Sebentar lagi aku turun."

Suara ketukan tak lagi terdengar, kini yang terdengar justru langkah kaki yang menjauh. Tzuyu tersenyum, kemudian mwnatap ke arah lemari. "Baik, baju apa yang akan membuatnya tertarik?"

♧♧♧♧

"Bagaimana?"

Tzuyu menoleh dan langsung bersitatap dengan sorot mata lembut yang menenangkan. "Bagus! Aku suka!"

Tangan hangat langsung menyentuh puncak kepala Tzuyu dan mengelusnya, hati Tzuyu menghangat. Perhatian kecil inilah yang membuat Tzuyu memberanikan dirinya.

Tzuyu memang terkenal selalu berbuat nekat, selama ini dia slalu bertindak sesuai dengan keinginannya. Tapi, kali ini tindakannya bukan cuma untuk dirinya namun kebahagiaan orang lain.

Namanya Kim Myungsoo, lelaki yang sudah di jodohkan dengan Tzuyu sedari dulu. Lelaki itu benar-benar baik, membuat Tzuyu merasa senang bila bersama dengannya. Dulu, Tzuyu percaya kalau masa depannya akan baik-baik saja bila dihabiskan dengan Myungsoo.

Lelaki itu tahu apa yang Tzuyu mau dan sering mengabulkannya, sering membuat Tzuyu tertawa. Karna sikap dewasanya ia bisa membuat Tzuyu terlena, sayangnya Tzuyu baru sadar. Sosok Myungsoo memang berarti dan perlu di hidupnya tapi hanya sebagai seorang kakak yang selama ini tak Tzuyu punyai.

Apa yang membuat Tzuyu sadar? Jawabannya adalah lelaki pendiam yang lebih sering memperlakukan Tzuyu dengan diam-diam pula. Tzuyu mau tertawa kalau mengingat tindakan lelaki itu. Jika Myungsoo selalu menyelimutinya kala tertidur di sofa maka lelaki itu menyiapkan selimut di samping sofa, seakan ia tahu kalau Tzuyu akan membutuhkannya.

EndlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang