17. Rain

2.1K 266 86
                                    

Story By: sweet_fern



Tzuyu melihat ke arah langit yang terus saja menjatuhkan rintik hujan, kakinya mengayun ke atas dan bawah. Ia sudah duduk di Halte itu lebih dari 20 menit, dan hujan juga belum reda sama sekali.

"Lama sekali, sih."

Tzuyu manyun, niatnya untuk pulang cepat sepertinya tak bisa terlaksana. Padahal dia sudah membayangkan bagaimana empuknya kasur di Kamarnya.

"Cewek, sendirian aja nih?"

Tzuyu langsung menoleh ketika mendengar suara seseorang. Ketika tahu siapa yang tadi memanggilnya Tzuyu mendengus.

Sementara lelaki tadi tersenyun dan ikut duduk di samping Tzuyu, "Sendirian aja, aku temenin ya biar jadi berdua."

Tzuyu mendengus, "Gak usah, nanti yang ketiganya setan."

Lelaki itu tersenyum geli mendengar jawaban Tzuyu, "Biarin aja, paling setannya iri lihat keromantisan kita."

Tzuyu langsung memutar matanya karna merasa apa yang dikatakan lelaki itu menggelikan. "Ngapain? Gak pulang?"

"Tadinya mau pulang, tapi ingat kalau rumah aku kan kamu. Jadi, kesini deh."

Tzuyu lagi-lagi mendengus, dia terlalu terbiasa mendengar Taehyung menggombalinya. Dari sejak ia menginjakkan kaki di Kelas, Taehyung langsung memproklamirkan diri sebagai 'Pemuja Nomor 1'-nya.

"Tahu dari mana, aku disini?"

"Dari sini," Taehyung menunjuk dadanya, "Tadi, ada perasaan yang buat aku milih untuk kesini. Tuh kan, kita udah menyatu banget nih."

Tzuyu menghela nafasnya berat, kepalanya pusing kalau mendengar semua ucapan lelaki itu. Lebih baik ia langsung pulang saja, kebasahan karna air hujan lebih baik daripada tersiram gombalan receh Taehyung.

Grep!

"Mau kemana?" Lengan Tzuyu ditahan oleh Taehyung membuat pandangan keduanya bertemu, Tzuyu menatap lengannya membuat Taehyung tersenyum. "Hujan," geleng Taehyung dengan senyuman. "Disini dulu, nanti sakit."

Tzuyu menyerah dan kembali duduk, menfokuskan dirinya melihat rintik hujan.

"Enak ya, jadi hujan."

Tzuyu langsung menatap Taehyung dengan wajah bingung, "Aku kalau cemburu sama hujan, aneh gak sih?"

"Aneh."

Balas Tzuyu cepat membuat Taehyung terbahak, "Nyebelin banget sih," lelaki itu mengacak rambut Tzuyu gemas. "Tapi, bikin sayang. Gimana nih?"

Melihat Taehyung yang tersenyum dengan tulus membuat Tzuyu menjadi sedikit gugup, "Apasih?!"

Suara tawa lelaki disebelahnya terdengar begitu merdu, bahkan seakan menyatu dengan rintik hujan.

"Gemesin."

Tzuyu mendengus dan laki-laki itu kembali tertawa. Tzuyu merasa perasaannya menghangat karna tingkahnya itu bisa membuat lelaki disebelahnya terlihat bahagia.

"Galak."

Kali ini Tzuyu melotot dan Taehyung kembali terbahak. Apa Tzuyu memang galak ya? Batin gadis itu bertanya-tanya, merasa sedikit terusik karna perkataan lelaki itu.

"Tapi, bikin sayang."

Blush!

Tzuyu langsung merona parah, apalagi jemari hangat lelaki itu tengah mengelus pipinya dengan lembut. Senyuman lelaki itu juga terlihat tulus.

"Udah bikin aku sampe baper gini, gak mau tanggung jawab?"

"Apasih?!"

Tzuyu langsung mengalihkan tatapannya karna tak tahan dengan tatapan lembut dan memuja lelaki itu padanya. Tangannya langsung di genggam lelaki itu, membuat Tzuyu kembali menatap ke arahnya.

"Apa?"

Taehyung kembali tersenyum, "Boleh aku jadi pacarmu?"

Tzuyu mengedip-ngedipkan matanya, jujur saja ia tak pernah menyangka akan mendengar pengakuan lelaki itu.

"Jangan ngedip, nanti aku makin terpesona gimana?"

"Gombal!" Balas Tzuyu dengan wajah yang memerah, Taehyung terbahak dan mencubit puncak hidung Tzuyu gemas.

"Sama kamu ini gombalnya, udah yuk sayang. Pulang."

Tzuyu manyun, dia masih merasa kangen dengan suasana Halte ini. Sementara Taehyung cuma tersenyum ke arah Tzuyu, "Kamu ini, ngidamnya kok malah minta main ke Halte sih?"

Tzuyu mengelus perutnya yang sudah lumayan besar, "Jangan salahin aku dong, ini maunya si Baby."

Taehyung berjongkok dan ikut mengelus pelan perut Tzuyu, "Anak Papa, jangan bikin Mama susah ya. Papa sama Mama bakalan nungguin kamu sampai benar-benar siap melengkapi keluarga kecil ini."

Tzuyu tersenyum ketika Taehyung mencium perutnya, dia juga merasa ada gerakan dari perutnya. "Dia bergerak, anak kita tampaknya tahu jika yang tadi berbicara adalah Papanya."

"Benarkah?"

Tzuyu mengangguk membuat Taehyung kembali tersenyum. "Tampaknya dia akan jadi anak yang penuh semangat seperti kamu, ya?"

Tzuyu menggeleng, "Itu kan sifatmu."

"Baiklah, dia akan membuat semua orang menyayanginya sepertimu."

"Nah, itu baru benar."

Taehyung tertawa dan mencuri satu kecupan dari bibir Tzuyu.

Cup!

"Hadiah, karna aku benar."

"Ish! Ayo, pulang. Hujannya sudah reda."

Tzuyu menarik tangan Taehyung, mereka sengaja memarkirkan mobilnya di ujung jalan. Membuat suasana seperti dulu, saat masa-masa Sekolah. Pertama kali mereka bertemu satu sama lain, dan mulai merasakan ketertarikan.

Kehamilannya ini membuat dia menginginkan untuk kembali ke tempat-tempat yang menurutnya menyimpan banyak memori, termasuk Halte tadi. Tempat pertama kalinya dia berbicara tanpa urat dengan Taehyung.

"Nanti pas hamil anak kedua jangan ngidam gini lagi ya."

Tzuyu langsung menoleh dengan wajah sebal, "Kenapa emangnya?"

"Nanti aku makin cinta."

"Ih!"



----- END



Aku lelah dengan kesedihan dalam ff ini. Salam musim gugur 🍁🍁🍁🍁

EndlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang