FF spesial buat Hasniza yang ulang tahun, Happy birthday! 💜
.....Rambut panjangnya yang biasa tergerai indah kini dikepang dua. Mata phoenix itu melebar saat melihat pantulan bayangannya dicermin. "Kau yakin?" Tanya Chaeyeong saat melihat tampilan gadis itu yang sudah berganti pakaian menjadi kostum cheers.
Senyuman dari bibir tipisnya mengembang dengan sempurna, "Tentu saja!" Jawabnya sambil mengangguk penuh keyakinan. "Tapi dia?"
"Dia tidak akan tahu, kalaupun tahu juga tak akan menjadi masalah untukku." Balas Tzuyu santai, "Aku tidak mau terlibat jika dia mengamuk." Ucap Chaeyeong yang membuat Tzuyu memutar bola matanya.
"Tenang saja..." Tzuyu mengambil tas berwarna pastel miliknya, "Ayo, nanti kita terlambat!" Ujarnya dengan antusias menarik Chaeyeong untuk ikut bersamanya.
Sesampainya di lapangan basket indoor, mereka langsung bergabung dengan tim cheers dari sekolah mereka. Hari ini ada pertandingan basket antara sekolahnya dengan salah satu SMA swasta yang juga tak kalah elit dari sekolah mereka.
Dia tersenyum ketika matanya menangkap sosok Jungkook yang sedang berjalan menghampirinya. Jungkook adalah ketua tim basket sekolah mereka, pria itu juga sangat populer dan dikagumi oleh gadis-gadis di sekolah. Tubuhnya yang tinggi dengan proporsi ideal dan juga wajahnya yang begitu tampan membuat pria bermarga Jeon itu sangat digilai kaum hawa.
"Kau menepati janjimu, apa dia tidak akan marah padamu?" Goda Jungkook, "Aku yakin dia pasti marah." Tzuyu terkekeh membayangkan sosok itu yang pasti akan mengamuk jika melihat penampilannya sekarang.
"Tapi tenang saja, untuk sekarang aku aman karena dia sedang rapat OSIS." Ujarnya santai, "Dan kau juga tenang saja, aku sudah siap jika harus baku hantam dengannya." Balas Jungkook.
Tzuyu memukul lengan Jungkook, "Tidak lucu." Katanya namun sambil tertawa mengingat entah sudah berapa kali wajah tampan di hadapannya babak belur karena ulah pria yang menjadi kekasihnya saat ini.
"Itu sakit, siapa bilang dipukul itu lucu?" Jungkook mendengus sebal yang malah membuat Tzuyu semakin tertawa geli. "Tapi luka dimukamu tidak membuat fangirls mu kabur bukan?" Sindir Tzuyu.
"Ini salahku, karena mereka terlalu mencintaiku." Ucap Jungkook sambil menaik turunkan kedua alisnya dengan ekspresi sombong.
"Ck!"
...
Taehyung menghela nafasnya kasar, tiba-tiba dia begitu kesal saat mendengar informasi yang tadi dia dengar dari salah satu temannya. Kakinya yang panjang melangkah dengan cepat menuju lapangan basket indoor milik sekolahnya.
Disana begitu ramai diisi oleh anak-anak SMA seusianya, dia mendengus kesal saat melihat gadisnya berdiri dan menari sambil melompat-lompat dengan pom pom yang ada di kedua tangannya. Pakaian gadis itu begitu terbuka, lihat saja crop top dan juga rok mini yang dikenakannya.
Mata hazelnya menatap tajam para pria yang sibuk mengamati penampilan gadisnya, "Berani sekali mereka." Geramnya marah. "Go Jungkook go Jungkook go!" Lagi rahangnya mengetat saat mendengar teriakkan nyaring milik Tzuyu.
Dia memang tak suka kalau Tzuyu berpakaian terbuka di depan umum seperti ini, dia juga tidak suka kalau ada pria yang menatap gadisnya dengan penuh damba, tapi dia jauh lebih tidak suka kalau bibir gadisnya menyebut nama pria lain.
Taehyung tahu kalau Jungkook hanyalah teman masa kecil Tzuyu, tapi dia juga tahu kalau pria yang lebih muda darinya itu menyimpan rasa kepada kekasihnya. Jangan pernah meragukan Taehyung, karena dia cukup peka untuk mengetahui siapa saingannya.
Andai saja disini sepi, mungkin saat ini juga dia bisa membawa Tzuyu pergi. Tapi sayang, waktu seolah tak berpihak kepadanya. Karena tak mungkin sekarang dia nekat membawanya pergi, walaupun dia sangat ingin melakukannya.
Pria yang memiliki rambut berwarna coklat mahoni itu akhirnya lebih memilih untuk berdiri diam di depan bangku penonton. Dia akan menunggu sampai gadisnya selesai dengan kegiatannya, setelah itu Taehyung berjanji akan menyeretnya pergi.
...
"Ini." Jungkook menyerahkan sebotol air mineral kepada Tzuyu yang terlihat kelelahan. "Thanks J!" Ucap Tzuyu ramah. Gadis itu langsung meneguk air minumnya, "Aku yang harusnya berterima kasih karena kamu mau menepati janjimu."
"Nggak masalah, kamu temanku dan kita harus saling support. Bukan begitu?" Tzuyu memamerkan senyuman manisnya yang membuat Jungkook gemas dan dengan spontan tangannya mengelus pucuk rambut Tzuyu.
"Aku siap." Bisik Jungkook, gadis dihadapannya mengernyit bingung. "Maksudmu?" Ucapan Tzuyu terpotong saat tiba-tiba lengannya dicengkram kuat. "Jangan pernah menyentuhnya." Suara tegas milik pria itu membuat Tzuyu bergidik ngeri.
"Tae..." Pria bermarga Kim itu menatap Tzuyu dengan tajam lalu berpaling menatap Jungkook juga dengan tatapan yang tak kalah tajam. "Sekali lagi kau mendekatinya, aku pastikan akan menghabisimu!" Lanjutnya lagi sambil menunjuk Jungkook.
Taehyung menyampirkan jaketnya pada tubuh Tzuyu, "Ayo." Ajaknya pergi, dia sengaja melingkarkan tangannya pada pinggang Tzuyu dengan protektif. Biar semua orang tahu kalau Tzuyu sudah ada yang memiliki.
Sementara Tzuyu hanya bisa menunduk, karena dia tahu kalau Taehyung sedang marah maka akan menjadi sangat menyeramkan. Dia tidak mau Taehyung melukai orang lain, terlebih itu Jungkook temannya sendiri.
...
"Bisa kau jelaskan?"
Tzuyu menggigit bibir bawahnya dan menatap Taehyung takut, "Ma-maaf..."
Pria itu mendengus sambil melipat kedua tangannya di depan dada. "Aku sedang tidak ingin mendengar permohonan maaf.""Ba-baiklah akan aku jelaskan." Ucap Tzuyu dengan gugup, "Aku sudah berjanji pada Jungkook untuk tampil bersama tim cheers karena dia ingin melihatku mendukungnya di pertandingan hari ini."
"Terus kau mau?"
Gadis yang memiliki lesung pipi itu mengangguk, "Dia temanku." Mendengar ucapannya membuat Taehyung memutar bola matanya malas, "Tapi kau kekasihku, aku ingatkan itu."
"I-iya tapi..." Tzuyu mempoutkan bibirnya dengan mata berkaca-kaca, "Jangan berakting, aku tahu kau sedang mencari cara agar aku tak memarahimu bukan?"
Tzuyu berdesis, "Sial!" pria itu terkekeh mendengar umpatan kekasihnya. Dia sangat mengenal Tzuyu dan begitupun sebaliknya. Gadisnya sangat tahu bahwa air matanya adalah senjata paling ampuh yang bisa melemahkan Taehyung. Tapi Taehyung lebih tahu kapan Tzuyu jujur dan kapan dia sedang berbohong.
"Sudahlah sayang, kau lupakan saja masalah ini." Ucap Tzuyu dengan suara manja, "Sudah kubilang bukan kalau aku tidak pernah suka melihatmu memakai pakaian seperti ini di depan umum?" Protes Taehyung tak terima.
Tzuyu mengangguk membenarkan ucapan Taehyung, "Aku tahu sayang, makanya lupakan saja." Jawab Tzuyu santai sambil memasang wajah imut menggemaskan.
"Kau... Aisss..."
Gadis itu terkekeh geli lalu memeluk lengan Taehyung, dia mengecup pipinya berkali-kali. "Kita ngedate hari ini, bagaimana?" Pinta Tzuyu.
"Baiklah..." Kata Taehyung sambil mengacak-acak rambut Tzuyu, "Kenapa kau tidak bisa membuatku marah?" Tanya Taehyung berpura-pura kesal.
"Karena kau mencintaiku dan aku juga sangat-sangat mencintaimu." Ujar Tzuyu sambil mengedipkan sebelah matanya dengan genit, "Tapi aku jauh lebih mencintaimu sayang. Lebih besar dari cintamu kepadaku." Balas Taehyung dengan kekehannya.
.......
End
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless
FanfictionKumpulan ff Taetzu dari para Taetzu ship. WARNING! "Semua cerita yang tanpa End, kami membiarkan pembaca bereksplorasi dengan pikirannya. Membebaskan tiap-tiap pembaca dengan pilihan akhir masing-masing."