76. The Meaning for her/his Life

2K 221 11
                                    

                                                                               

                                                                           [ WARNING ]

- Diharapkan kebijakan pembaca dalam memilah kata-kata yang pantas ditiru.

- Mengandung kata-kata kasar.

°°°°°°°°°°

"Anjing!" umpatan kasar itu langsung terdengar ketika pelipis sebelah kanan cowok itu terkena hantaman tinju yang dilayangkan cowok yang kini menghujami dengan pukulan lainnya. "Bangsat!"

Kali ini ia membalas membuat lawannya terhuyung kebelakang karna serangan balasannya. Kemudian mereka kembali terlibat baku hantam sama seperti sekawanan yang berada dalam lokasi itu. Saling melepaskan pukulan, tak perduli yang dipukulnya sudah berdarah atau meringis kesakitan.

Diantara sekawanan siswa berseragam SMA yang masih berkelahi, ada satu mobil yang berdiam seakan menikmati apa yang dilihatnya.

"Balik!"

Suara bernada malas itu membuat orang yang berada di balik kemudi menoleh ke belakang, tempat dimana orang sebelumnya bersuara. "Gak ikutan?"

"Ck!" suara decakan kesal membuat lelaki yang tadi tersenyum geli. "Lo jauh-jauh datang ke 'pesta anak sekolahan' cuma buat mastiin adik lo baik-baik aja kan?"

"Berisik banget sih, lo! Berangkat!"

"Iya-iya Nyai, galak betul sih."

"Sekali lagi gue denger omongan sampah, lo turun!"

"Astaga!" lelaki di balik kemudi tadi menjalankan mobil. Ketika mendekat ke arah tempat tawuran, ia memelankan laju mobilnya cuma untuk memastikan kalau cowok berseragam SMA yang tengah tersenyum penuh kemenangan berubah menjadi panik. "Adek lo panik, yang."

Gadis itu mengintip sekilas di luar sana, ia bisa melihat adik tirinya.

Sang ketua. Penakluk medan pertempuran.

Yang Jeongin.

°°°°°°°°°°

Gadis itu melangkah turun ketika mobil berhenti tepat di samping gedung fakultasnya.

"Kiw!" suara menggelikan itu terdengar membuatnya mau tak mau menjadi berbalik dan langsung berhadapan dengan muka cengengesan yang menyebalkan. "Kok main pergi aja sih, yang?"

Gadis itu mendengus, "Apa? Cepetan? Gue ada kuis nih."

"Sun-nya mana?" gadis itu langsung melotot kesal membuat lelaki tadi terbahak, "Bercanda sayang, galak betul. Makin cinta deh."

Tangan gadis itu terangkat untuk memijit pelipis dan menghalau emosi yang mulai memberontak ingin keluar, "Apa sih, sialan! Cepetan Kim Taehyung."

Mendengar gadis itu menyebutkan namanya dengan lengkap membuat senyum di bibir Taehyung kian melebar. "Gue kok selalu penasaran, kenapa pas nama gue disebutin sama lo jadi 'deg-degan' anjir gitu ya?"

"Bodo amat! Lo gagal jantung kali!"

Setelah puas menjawab perkataan tak penting milik Taehyung, gadis tadi melangkah masuk ke Fakultasnya.

"Semangat ya, sayangku!!"

Tak ada balasan atau respon, bahkan beberapa mahasiswa yang lalu lalang juga tak terlihat kaget. Seakan hal itu sudah biasa mereka temukan. Teriakan nyeleneh milik Taehyung dan sikap dingin Tzuyu. Terlalu biasa.

EndlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang