Story By: Bangtwice172
Jangan pernah sekali pun menyia-nyiakan seseorang yang berarti bagimu, kau tau penyesalan selalu berada diakhir sebuah hubungan.
Semilir angin terus menerpa tubuh mungilnya, sedikit demi sedikit butiran salju menempel pada jaket tebal yang dia gunakan.
Duduk diujung taman setiap musim salju adalah aktifitas yang selalu dia lakukan.
Mungkin jika orang melihatnya banyak yang akan mengatakan bahwa dia orang gila.
"Apa dia mau mati kedinginan, duduk ditengah salju seperti ini. Sepertinya dia gadis gila." Mungkin itulah yang orang akan katakan tentang dirinya.
Tetapi dia tidak perduli. Tzuyu tidak perduli apa yang orang lain katakan, yang dia lakukan sekarang adalah menunggu.
Menunggu tanpa kepastian yang jelas, bertahan ditengah dinginnya salju, bahkan bibir merahnya saja sudah sangat pucat.
Sejak 5 tahun belakangan ini dia selalu pergi ke taman ini, duduk sambil menatap layar ponselnya, menunggu pesan dari pria yang ia cintai pria yang ia rindukan kehadirannya. Tetapi nihil, pria itu tidak pernah sama sekali menghubunginya.
Bahkan untuk mengatakan Hay saja. Tidak pernah pria itu lakukan. Dan dengan bodohnya dia tetap menunggu menunggu pria itu tanpa kepastian.
Sudah banyak teman bahkan keluarga yang menasehatinya. Tetapi dia dengan tegas berkata bahwa.
Pria itu akan menghubunginya suatu saat nanti, dia yakin bahwa pria itu akan datang menemuinya di taman ini. Itu yang selalu dia ucapkan pada sahabat dan temannya, walau sebenarnya dia juga ragu akan kehadiran pria itu.
Dia sudah lelah, awalnya dia tidak ragu sama sekali, awalnya dia percaya pria itu akan datang, dia selalu yakin pada pendiriannya. Tapi ini sudah sangat lama bahkan sudah 5 tahun berlalu tetapi pria itu tidak pernah menghubunginya. Dia ingin menyerah tapi hatinya selalu menolak.
"Juwi-ah," panggil seseorang.
Dia melihat ke sumber suara dan mendapati seseorang yang sangat dia kenal. Yah, dia adalah kakak Tzuyu. Sana.
"Eonni, kenapa kesini?" Tanyanya dengan suara bergetar.
"Apa yang kau lakukan kau sudah terlalu lama menunggu, kau tau bahkan wajahmu sudah sangat pucat. Berhentilah menunggunya dia tidak akan datang. Taehyung sudah meninggalkanmu." Ucapnya sedikit membentak.
Tzuyu menggelengakan kepala dan tersenyum pada Sana.
"Tidak eonni, Taehyung Oppa tidak pernah meninggalkan ku. Dia sudah berjanji akan datang ketaman ini," Ucapnya sedikit ragu.
Sana mendekati Tzuyu dan memeluknya mencoba memberi kehangatan pada adik satu satunya ini. Tanpa sadar air mata Tzuyu jatuh, membahasi pipi pucatnya.
Sana yang menyadarinya, melepaskan pelukan itu dan menghapus air mata Tzuyu.
"Jangan menangis lagi, kau tau kau terlihat jelek saat menangis. Ayo, kita pulang ini sudah malam. Eonni janji besok Eonni akan menemanimu kesini lagi".
Tzuyu menganggukan kepala dan menyatukan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Sana.
"Eonni berjanji akan menemani ku?"
"Ne, Eonni janji. Ayo, sekarang kita pulang."
Saat Tzuyu berdiri dia merasa badannya sangat lemah, bahkan dia merasa tidak sanggup berjalan lagi. Setelah itu dia terjatuh dan menutup matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless
FanfictionKumpulan ff Taetzu dari para Taetzu ship. WARNING! "Semua cerita yang tanpa End, kami membiarkan pembaca bereksplorasi dengan pikirannya. Membebaskan tiap-tiap pembaca dengan pilihan akhir masing-masing."