"TADAA!"
Sana menggoyangkan botol berukuran mini ke hadapan Tzuyu. Wajahnya menampilkan ekspresi bahagia dengan senyuman yang lebar membuat Tzuyu jadi bergidik ngeri. "Apa itu?"
Sana makin menarik bibirnya dan jujur itu menakutkan. Tzuyu sudah mundur beberapa langkah, takut kalau tiba-tiba Sana tertawa ala-ala hantu wanita di Indonesia. Seram.
"Ini ramuan cinta!"
Tzuyu yang tadi berjalan mundur langsung berhenti, ekspresi di wajahnya berubah kaku. "Apa?"
"Ish!" Sana manyun, namun kembali tersenyum. Ia melangkah mendekati sahabatnya lalu merangkulnya. "Dengan ramuan ini aku akan menjelma menjadi dewi cinta."
Tzuyu mendengus, melepaskan rangkulan Sana di bahunya. "Aku mesti masuk ke Kelas."
"Tzu! Tzuyu!"
Teriakan Sana yang memanggil namanya tak diindahkan Tzuyu. Gadis itu terus melangkah meninggalkan laboratorium yang mulai tampak sepi karna bel telah berbunyi beberapa menit yang lalu.
"Liat aja, besok kau pasti akan berterima kasih padaku."
Sana tersenyum manis menatap botol kecil dengan air berwarna merah di dalamnya.
- Magic -
Tzuyu mendekap jaket yang dikenakannya, tadi pagi hujan turun padahal tidak ada tanda-tanda yang mengisyaratkan bahwa langit gelap. Tzuyu bahkan harus berbalik ke kamarnya untuk mengambil jaket berwarna biru miliknya.
Ada yang aneh, Tzuyu merasa itu semenjak menginjakkan kakinya di gerbang sekolah. Sekarang masih jam setengah 7, tapi kenapa Tzuyu merasa sekolahnya terasa begitu ramai. Seakan seluruh siswa sudah datang dari setengah jam yang lalu.
Ini masih hari kamis kan? Bukan, berubah menjadi hari senini? Biasanya anak sekolah hanya datang lebih pagi di hari senin karna mesti upacara bendera. Tapi, hari kamis?
Tzuyu menunduk dan melangkah lebih cepat, ia benci menjadi pusat perhatian. Oh, apa Tzuyu belum bilang kalau sedari tadi hampir seluruh pasang mata memperhatikannya? Ya, karna itu Tzuyu jalan sambil menunduk berharap ketika sampai di bangkunya ia bisa lebih tenang.
Namun, sepertinya itu hanya angan belaka. Karna kini di kursinya, bangku yang di dudukinya selama setengah tahun belakangan ini sudah ditempati seseorang. Seorang laki-laki yang kini melambaikan tangannya ke arah Tzuyu dengan senyuman. "Kau baru datang? Pantes beberapa detik yang lalu aku tak tahan untuk tersenyum. Ternyata kau muncul."
Huh?
Sepertinya bukan hanya Tzuyu yang kaget dengan sapaan ini, tapi hampir satu sekolah yang rela datang pagi-pagi demi menyelidiki kebenaran gosip yang simpang siur.
Tapi, gosip apa?
KTH
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless
FanfictionKumpulan ff Taetzu dari para Taetzu ship. WARNING! "Semua cerita yang tanpa End, kami membiarkan pembaca bereksplorasi dengan pikirannya. Membebaskan tiap-tiap pembaca dengan pilihan akhir masing-masing."