24. Thanks and Sorry

2.2K 223 9
                                    

Story By: Meerynda

Seorang gadis sedang berdiri menatap seorang pemuda yang menatapnya tajam.

"Ku tegaskan sekali lagi. Menjauh dari kehidupanku!"

Lalu pemuda itu berbalik hendak pergi dari sana. Tetapi suara gadis dibelakangnya membuat niat pemuda itu sempat terhenti.

"Aku mencintaimu Taehyung!" Teriak gadis itu seraya memejamkan matanya dan kedua tangannya mengepal.

Kim Taehyung tidak bereaksi apapun. Malah pergi dari sana membuat gadis itu melemas dan duduk diatas tanah.

"Kenapa.. kau membuatku begini?"

.
.
.
.

Chou Tzuyu menatap senang bekal ditangannya. Dia kini membuat Sandwich untuk pemuda yang ia cintai, Taehyung.

"Lagi?" Minatozaki Sana membuat Tzuyu sempat menjatuhkan bekal itu, beruntung Tzuyu memegangnya dengan erat.

"Memang kenapa?"

Sana berdecak kesal, "Kau tak bosan? Setiap kau memberikan bekalmu pada pemuda itu, Dia selalu membuangnya Tzu. Sia-sia kau memberikannya." Omel Sana membuat Tzuyu terdiam beberapa saat.

"Tuh. Dia ada dilapangan. Terserah kau mau memberikannya ataupun tidak. Aku bosan memberitahumu yang ujungnya tidak didengarkan sama sekali."

Lalu Sana beranjak dari duduknya dan pergi meninggalkan Tzuyu. Dirinya hanya menatap sendu bekal ditangannya, Lalu menyimpannya disampingnya dan pergi meninggalkan bekal itu.

.
.
.
.

Taehyung mengusap keringatnya. Dia sungguh lelah setelah bermain basket dengan sahabatnya.

"Tae. Tumben Tzuyu tak kesini mengantarkan bekal padamu?" Tanya Park Jimin.

Taehyung mematung. Rahangnya sempat mengeras beberapa saat lalu kembali datar.

"Apa peduliku?" Tanya Taehyung acuh.

Jujur, Sebenarnya Taehyung lapar sekali. Biasanya setiap istirahat Tzuyu akan mengantarkan bekal padanya. Tapi kini tidak datang.

'Apa dia sakit?' Taehyung menggelengkan kepalanya berulang kali, Membuat Jimin menatapnya heran.

"Kau gila?" Pertanyaan konyol itu membuat Taehyung menghentikan aksinya dan berjalan meninggalkan lapangan.

Saat berjalan dikoridor, matanya sempat menatap sesuatu yang berada dibangku dekat kelasnya.

Lalu dia berjalan mendekatinya dan mengambil bekal itu.

'Ini seperti bento milik Tzuyu. Tapi kenapa disimpan disini?'

Ternyata Tzuyu kini sedang dikantin bersama Sana. Dia melamun sejak sampai dikantin dan itu membuat Sana geram sendiri.

"Kau kenapa sih!" Ketus Sana membuat Tzuyu terkejut.

"A-aku-"

Seseorang menarik rambut Tzuyu membuatnya merintih kesakitan.

"Lepas-kan.. sa-kit!" Tzuyu berusaha melepaskan tangan yang berada dirambutnya.

Lalu orang yang menarik rambutnya melepaskannya dan kini memaksa muka Tzuyu menatapnya dengan tangan memegang dagu Tzuyu.

"Heh! Bagaimana? Kau sudah menjauhi Taehyung kan?"

Tzuyu hanya diam. Membuat Kim Jennie kesal dan menghempaskan dagu Tzuyu kasar.

"Jawab!" Serunya membuat perhatian terpusat pada mereka.

Sana mau melerai mereka, Tetapi Jisoo menatapnya tajam membuat nyalinya menciut.

tangan Jennie hendak menampar Tzuyu, dan Tzuyu sudah siap menerima tamparan itu karena matanya sudah terpejam.

Tetapi tamparan itu tak kunjung datang membuatnya membuka matanya untuk melihat apa yang terjadi.

Ternyata didepannya, Taehyung memegang tangan Jennie yang hendak menamparnya.

"Kelakuanmu sudah melampaui batas Jennie." Ucap Taehyung dingin dan datar membuat Jennie ketakutan.

Tzuyu sungguh tak percaya, Biasanya Taehyung akan membiarkan Jennie melakukan apapun padanya. Tapi kali ini?

"Sekali lagi tanganmu menyentuh Tzuyu sedikit pun, aku akan mengeluarkanmu dan sahabatmu dari sekolah ini." Ancam Taehyung lalu menghempaskan tangan Jennie kasar dan menarik Tzuyu pergi dari sana.

Mereka semua menatap Jennie dengan tatapan kasihan dan mengejek. Karena mereka kira Taehyung sungguh pacar Jennie. Tetapi ternyata itu hanya bualan gadis itu.

.
.
.
.

Tzuyu membiarkan tangannya ditarik oleh Taehyung yang membawanya ke arah taman belakang.

Lalu saat sampai, tangan Tzuyu dihempaskan oleh Taehyung dengan pelan.

"Ada apa.. kau membawaku kemari?" Tanya Tzuyu pelan dengan mata menghindari tatapan tajam Taehyung.

"Kenapa.. kau tak memberiku makanan seperti biasanya?"

Tzuyu terlihat gelagapan. "Ak-aku lupa membawanya. Ada dirumah." Tzuyu berbohong yang terlalu kelihatan oleh Taehyung.

Taehyung menyeringai tipis, Tangannya mengambil sesuatu dibangku taman itu dan menyodorkannya didepan Tzuyu.

"Lalu ini apa?"

Mata Tzuyu membulat melihat bekalnya berada ditangan Taehyung.

Dia hendak mengambilnya, Tetapi Taehyung menjauhkannya dari Tzuyu.

"Jadilah... Tzuyu yang kusukai. Jangan pernah menjauhiku."

Tzuyu menatap tak percaya Taehyung. "A-apa kau bilang?"

Taehyung mengalihkan mukanya untuk menghindari tatapan Tzuyu.

"Karna.. aku sudah terbiasa dengan keberadaanmu disampingku."

Tzuyu menutup mulutnya yang terbuka. Dia sungguh tak percaya dengan apa yang Taehyung ucapkan.

"Ja-jadi.. kau.. "

"Tapi maaf. Aku tetap tak menganggapmu pacar. Aku akan.. berusaha untuk.. mencintaimu. Tapi maaf, Kau mungkin akan sakit hati lagi."

Tzuyu membalikkan badannya membelakangi Taehyung, "Berarti.. kau masih menganggapku pengganggu? Begitu? Dan bekalku akan kau buang terus? Begitu? Kalau begitu, Aku lebih baik pergi dari kehidupanmu."

Tzuyu meninggalkan Taehyung yang menatap nanar punggung Tzuyu. Dia menatap bekal ditangannya, "Maafkan aku Tzu. Aku.. belum bisa menerimamu menjadi pacarku. Tapi terima kasih sudah berjuang untukku."

END

EndlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang