"Berhenti."
Tzuyu berbalik dan langsung berdecak kesal ketika melihat seorang laki-laki dengan seragam sekolah berwarna abu-abu yang jauh dari kata rapi.
"Apa?" Lelaki itu menaikkan satu alisnya yang ntah kenapa bisa terlihat begitu seksi dimata Tzuyu.
"Berhenti mengikutiku." Tzuyu tidak asal menduga kalau saja lelaki itu tidak terus-terusan berjalan dan sampai sekarang masih terus berada dibelakangnya.
"Jangan GR, aku tidak mengikutimu."
"Jangan bohong!" Tuduh Tzuyu yang kini sudah berhadapan dengan lelaki yang memasang tampang datar ke arahnya.
"Terserah, dasar bocah!"
Lelaki itu mengabaikan Tzuyu dan berjalan beberapa meter kemudian berhenti. Mungkin sekitar 15 langkah dari posisi Tzuyu berdiri. "Rumahku disini."
"H-hah?"
"Lain kali jangan besar kepala, tidak ada untungnya buatku sampai harus mengikutimu."
Tzuyu menganga terlalu kaget dengan apa yang baru didengarnya. Rasa malu dan kesal bercampur jadi satu membuatnya tak bisa berkata-kata bahkan sampai sosok lelaki menyebalkan itu menghilang.
🍁🌹❄🍉
"Bagaimana? Kemarin kau benar diikuti Kak Taehyung?" Sana yang baru datang langsung menanyai Tzuyu. Kemarin sewaktu sekolah Tzuyu mengabarinya kalau diikuti oleh seseorang.
"Oh, soal itu-" Wajah Tzuyu memerah karna malu. "Sepertinya aku salah paham."
"Salah paham apanya? Aku tak paham." Tzuyu meringis bingung memberitahu kalau kejadian kemarin hanya bagian dari sikap percaya dirinya yang berlebihan. "Ternyata Kak Taehyung rumahnya searah denganku."
"Searah?"
"Tzuyu!" Mina berteriak dari depan kelas. "Ayo, kita mesti rapat Osis dulu."
Tzuyu mengangguk kemudian tersenyum ke arah Sana. "Lupakan soal yang ku bilang kemarin, aku harus pergi. Dah!"
"Eh? Tunggu-tunggu dulu! Tzu!" Sana berteriak memanggil nama temannya yang tampak sudah berlari dengan Mina menuju ruangan Osis. Ada hal yang menganggu pikirannya mengenai cerita yang tadi diceritakan Tzuyu. Tapi, masalahnya Sana lupa. Apa ya?
🍁🌹❄🍉
"Kau mau pulang bersama?" Mina menawari Tzuyu. Langit sore sudah muncul mereka memang baru menyelesaikan rapat setelah jarum jam menunjukkan angka 4 dan itu terbilang cukup sore untuk sekolah yang biasanya pulang pada pukul 2 siang.
Tzuyu melirik ke arah Jin yang berada disamping Mina. Jin merupakan Kakak kelasnya yang dulu menjabat sebagai Ketua Osis makanya lelaki itu masih bisa ikut dalam rapat, lagipula mereka masih memerlukan banyak saran dari salah satu Ketua Osis terbaik di sekolah ini.
"Tak apa, rumahku tak terlalu jauh."
"Kau yakin?" Mina bertanya kembali untuk memastikan dan Tzuyu mengangguk. Dia memberikan senyuman ketika Mina dan Jin berjalan didepannya sambil berpegangan tangan.
Dulu sewaktu hubungan keduanya di ketahui banyak siswi yang patah hati, mengingat Jin adalah salah satu idola yang bukan hanya pintar tapi juga ramah. Tapi, Mina juga bukan gadis biasa yang tidak punya apa-apa.
Pintar, cantik, dan anggun. Tiga hal ini sudah berhasil membuat semua yang awalnya kaget dan kesal berubah merestui. Melihat tangan bertautan itu, Tzuyu tahu kalau mereka memang diciptakan untuk saling melengkapi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless
FanfictionKumpulan ff Taetzu dari para Taetzu ship. WARNING! "Semua cerita yang tanpa End, kami membiarkan pembaca bereksplorasi dengan pikirannya. Membebaskan tiap-tiap pembaca dengan pilihan akhir masing-masing."