Aura kelas begitu gelap, mata elang itu menatap dengan tajam tak perduli pada tatapan takut yang ditunjukkan para mahasiswanya. Dia menggebrak meja dengan kuat, membuat semua penghuni kelas terkejut akan suara gebrakan yang dia timbulkan.
"Saya sudah bilang berapa kali kalau tugasnya tidak boleh lihat dari internet, kalian fikir dengan mengganti kalimat saya tidak tahu kalau tugas kalian semuanya jiplak?" Bentaknya marah. Kim Taehyung, dosen itu terkenal akan sifatnya yang begitu tegas, galak dan dingin.
Hampir tak ada satupun yang melihat dia tersenyum di kampus, oleh karena itu banyak yang penasaran apakah Taehyung tidak pernah tersenyum? Kenapa dosen berwajah tampan namun galak itu pelit sekali hanya untuk sekedar tersenyum?
Seandainya dia memiliki sifat yang sedikit ramah, mungkin banyak mahasiswi yang akan mengidolakannya. Tapi sayang, dosen itu terlalu menyeramkan untuk diidolakan. Dalam hati para mahasiswa itu mengasihani wanita yang telah jadi istrinya saat ini. Mereka fikir pasti istrinya itu sering dibentak-bentak atau dikasari oleh Taehyung.
"Jeon Jungkook." Panggil Taehyung, pria bermarga Jeon itu mengangkat tangannya saat mendengar namanya disebut. "Saya pak."
"Diantara semua mahasiswa disini, kamu yang paling parah!"
Jungkook mengernyit bingung, memang apa kesalahannya? "Kamu bahkan tidak merubah satu kalimat pun disini, apa kamu sedang menantang saya?"
"Ti-tidak pak..."
"Setidaknya usaha, kalau nggak punya otak buat mikir dan mau nyontek... Ya, dimodifikasi lebih dahulu agar tidak ketahuan." Ucap Taehyung pedas.
"Cha Eunwoo!"
Pria tampan berkulit pucat itu mengangkat tangannya, "Tugasnya paling amburadul diantara yang lain, percuma kamu membuat makalah ini jika tidak ada rumusan masalah yang jelas."
"Oh Sehun!"
"Saya pak..." Pria bernama Sehun itu mengangkat tangannya dengan wajah santai, "Apa perlu saya mengirim kamu untuk belajar di bangku sekolah dasar lagi? Usiamu berapa sekarang sampai tidak bisa menggunakan EYD dengan baik?"
"Kim Mingyu!"
"Hadir pak..."
"Teori dan materi yang kamu jelaskan tidak ada korelasi sama sekali, kamu mengerjakannya pakai otak atau dengkul?"
Taehyung membanting makalah-makalah itu di atas meja, "Saya berikan kesempatan sampai minggu depan, jika tidak saya pastikan kalian semua tidak akan lulus mata kuliah saya." Tegasnya.
Laki-laki itu menatap satu persatu mahasiswanya dengan tajam, lalu dia beranjak dan berjalan pergi meninggalkan kelasnya. Taehyung menghela nafasnya lega, karena dia telah menyelesaikan kelasnya hari ini. Jadi dia bisa pulang ke rumah dengan cepat.
Tiba-tiba ponselnya berdering, tak mau membiarkan sang penelpon menunggu Taehyung langsung mengangkat teleponnya dengan cepat. "Iya sayang?" Sapanya dengan nada lembut.
"Belikan belanjaan bulanan untuk bulan ini, daftarnya nanti aku chat. Ingat jangan sampai ada yang tertinggal."
"Siap sayangnya aku, kamu sudah makan belum?"
"Belum sayang, aku lagi nggak nafsu makan rendang."
"Kok aneh? Bukannya rendang itu kesukaan kamu yah?"
"Mungkin bawaan bayi, sekarang aku lagi pengen makan ayam betutu."
"Ya sudah nanti aku belikan buat kamu."
"Nggak mau, aku maunya kamu masakin buat aku!"
"Tapi aku kan nggak bisa masak sayang..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless
FanfictionKumpulan ff Taetzu dari para Taetzu ship. WARNING! "Semua cerita yang tanpa End, kami membiarkan pembaca bereksplorasi dengan pikirannya. Membebaskan tiap-tiap pembaca dengan pilihan akhir masing-masing."