86. Winter

1.7K 209 8
                                    

"Ini tentang cinta yang baru atau cinta lama yang datang kembali?"

Gadis cantik berwajah oriental itu memamerkan senyuman manisnya, "Ayo cepat!" Ajaknya dengan mata berbinar. Tangannya menarik lengan Taehyung yang hanya sibuk memandangi wajahnya tanpa berniat untuk beranjak pergi.

"Kim Taehyung berdiri atau aku pergi sendiri." Gadis itu mencebikkan bibirnya sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada. "Ayolah nanti kita terlambat..."

"Di luar dingin sayang..." Ucap Taehyung membuat gadis bersurai cokelat itu mendengus, "Apa gunanya mantel dan juga pelukanmu?"

Taehyung terkekeh geli, dengan gemas dia mencubit kedua pipi gadisnya. "Kalau ingin peluk kan bisa disini." Balasnya dengan nada menggoda. "Tidak romantis!" Rajuk gadis itu sebal.

Pandangannya melembut saat bayangan sepasang kekasih itu melintas dibenaknya. Kedua sudut bibirnya terangkat dengan sempurna ketika mengingat masa-masa indah yang dulu pernah dia lalui bersama dengannya.

"Tangkupkan kedua tanganmu.. "

Taehyung yang tak mengerti hanya bisa mengernyitkan dahinya, "Tangkupkan kedua tanganmu dan mulailah berdoa." Seru gadis berlesung pipi itu lagi. "Untuk apa berdoa disini?"

"Kata orang berdoa disaat salju pertama turun akan membuat doa kita dikabulkan."

"Itu hanya mitos sayang." Kata Taehyung acuh, "Tapi tidak ada salahnya untuk berdoa bukan?"

"Kau akan kecewa jika doamu tidak dikabulkan."

"Aku akan lebih kecewa jika tidak pernah mencoba." Taehyung tersenyum tipis mendengar balasan dari gadisnya.

Pria itu menengadahkan kedua kepalanya keatas sambil menatap langit dengan sendu. Dinginnya butiran salju tak membuatnya untuk pergi, dia berdiri seorang diri. "Seandainya..."

Pria bermarga Kim itu berjalan dengan tangannya yang ditarik oleh sang kekasih. Gadisnya membawa mereka keluar rumah, berdiri di taman sambil menunggu salju pertama turun.

"Apa lagi?"

Mata hazel itu mengerjap sambil menggelengkan kepalanya pelan, "Aku hanya ingin bersamamu saat salju pertama turun."

"Ini yang ketiga kalinya kita bersama saat salju pertama turun." Ujar Taehyung, "Aku tau maka dari itu aku ingin selalu bersamamu saat salju pertama turun untuk yang kesekian kalinya."

"Aku tak menyangka ada pria bodoh yang berdiri disini tanpa sebuah mantel."

Deg

Jantung Taehyung berdegup saat mendengar suara itu, dia menggelengkan kepalanya mencoba menghapuskan sosok yang kini berdiri dihadapannya. "Aku pasti sedang bermimpi."

"Tapi aku tidak melihatmu tertidur." Seru gadis itu heran, "Ke-kenapa kau ada disini?" Tanya Taehyung dengan wajah penasaran. "Harusnya itu pertanyaanku untukmu, kenapa kau berdiri di depan toko kue ku?"

"Ha?"

"Lihat itu toko kue ku." Tunjuknya pada gedung yang berada tepat di belakang mereka, "Toko kue mu?"

Dia mengangguk dengan mata berbinar, "Harapanku terwujud." Katanya sambil tersenyum cerah. "Aku ikut senang." Lirih Taehyung.

"Terima kasih dan ya.... Apa kabar? Aku rasa itu pertanyaan cocok untuk kedua orang yang sudah lama tak bertemu, bukan begitu?"

Taehyung tersenyum tipis, "Aku bohong kalau ku bilang aku baik-baik saja." Jawabannya membuat gadis itu menunduk. "Kenapa?"

"Aku rindu kamu..."

Gadis itu mengatupkan bibirnya rapat-rapat, "Ini sudah terlalu lama dan aku masih tetap merindukanmu." Lanjut Taehyung tulus.

"Tzuyu..." Panggilnya lembut, "Bisakah kita memulainya dari awal?"

Taehyung berjalan mendekati Tzuyu, lalu menarik jemari tangannya dan menggenggamnya dengan erat. "Memulai dari awal dengan cinta yang baru."

Tzuyu menatap mata Taehyung, ada kesungguhan dan ketulusan di dalam sorot matanya. "Dibawah salju pertama ini aku tidak ingin memintamu untuk kembali menjadi kekasihku, tapi aku ingin memintamu menjadi pendamping hidupku. Menikahlah dengan Chou Tzuyu."

Gadis itu tertegun mendengar pernyataan yang dilontarkan Taehyung, jika itu dulu mungkin dengan senang hati dia akan menerima tanpa fikir panjang.

"Cerita yang sama tidak mungkin akan terulang kembali, meskipun dengan orang yang sama dan tempat yang sama." Jawabnya sambil melepaskan genggaman tangan Taehyung. "Tzu?"

"Aku pernah mencintaimu, mungkin sekarang rasa itu masih tersisa untukmu. Aku juga pernah mengharapkan ini ketika kau akan melamarku dibawah salju pertama turun. Tapi sekarang tidak lagi, semua itu terasa berbeda saat kamu sendiri yang memutuskan pergi. Percayalah biarpun begitu kamu akan selalu memiliki tempat spesial dihatiku."

Pria itu menatap Tzuyu dengan nanar, "Tak bisakah kau memberikanku kesempatan lagi?" Tanyanya dengan penuh harap. Tzuyu menggelengkan kepalanya pelan, "Kesempatan itu pernah ada saat kita masih bersama, maafkan aku yang sekarang tak bisa memberikan kesempatan lain untukmu."

Kemudian dia melambaikan tangannya kepada seorang pria yang berdiri tak jauh dari mereka dan kini melihat mereka dengan senyum manisnya, "Calon suamiku menungguku dan sebaiknya kau segera pergi karena cuacanya begitu dingin."

Dada Taehyung terasa begitu sesak saat tahu kenyataan bahwa dia terlambat memperjuangkan cinta sejatinya.

"Salju tak selamanya tentang cinta dan kebahagiaan, tapi juga ada cerita lain tentang perpisahan dan kesedihan. Ku harap suatu saat salju ku akan berada di pihakku."

~END~






EndlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang