Di sebuah kamar terdengar suara yang cukup berisik. Samar-samar bisikan itu terdengar menjadi suara pekikan-pekikan kecil.
"Aw.."
Suara pekikan terdengar kembali dan pelakunya tetap orang yang sama. Mata gadis itu memandang kesal orang yang tadi di pukulnya. "Kau berisik sekali, bisa diam tidak sih?"
Objek yang mendapat pukulan tadi hanya mendengus. "Kalau kau mendesah maka semua masalah akan selesai."
Ucapan itu membuat sang gadis melotot kesal sementara lelaki tadi masih berusaha menyunggingkan senyumannya. Padahal di mata gadis itu senyuman yang ditampilkan lelaki tadi begitu menyebalkan.
Kim Taehyung. Dia lelaki yang kini menjabat sebagai salah satu petugas Mabes. Lelaki tengil dan menyebalkan ini selalu menjadi partner tiap ada tugas khusus seperti saat ini. Jabatannya sebagai perwira tingkat ketiga tak membuatnya terlihat dewasa. Lelaki itu justru selalu melakukan tindakan yang bisa memancing emosi.
"Cepat mendesah," lagi-lagi perintah itu keluar dari mulutnya. Tzuyu sudah malas untuk sekedar memukul kepala Taehyung dan berharap otaknya kembali berkerja dengan benar.
Tzuyu mundur ke belakang menjauhi lelaki yang setia di posisinya. Mereka sedang menguping pembicaraan kamar sebelah, dan menurut Taehyung lebih baik Tzuyu mendesah agar samaran mereka lebih terlihat meyakinkan.
Hari ini merupakan hari yang sudah ditetapkan untuk menggrebek bandar narkoba yang seminggu ini sudah diincar pihak kepolisian. Untuk membuat semuanya terlihat tidak mencurigakan makan di utuslah Taehyung dan Tzuyu.
Mereka diminta untuk berpura-pura menjadi sepasang suami istri yang baru menikah. Makanya, sedaritadi Taehyung selalu menyuruh Tzuyu untuk mengeluarkan erangan yang tentu saja ditolak Tzuyu mentah-mentah.
"Kenapa menjauh?" Taehyung menatap Tzuyu yang kini berada jauh di belakangnya dengan pandangan bertanya. "Tentu saja supaya tidak dekat denganmu."
"Memangnya aku kenapa?"
"Kau itu mesum!"
Tzuyu sedikit menaikan oktaf suaranya membuat Taehyung meletakkan telunjuk didepan bibirnya. "Ssst.. jangan berisik."
Tzuyu memutar bola matanya dengan malas, tak lama terdengar suara gemuruh disertai kilat. Tampaknya cuaca yang awalnya cerah berubah menjadi hujan. Di balik jendela kamar terdengar suara rintikan hujan.
Tzuyu manyun, dia benci kalau hujan datang disertai petir dan kilat. Memalukan sebenarnya tapi ia benci petir.
Taehyung yang masih fokus mendengarkan pembicaraan dari kamar sebelah merasa bajunya tertarik. "Kenapa?" Ia menoleh dan melihat jemari mungil Tzuyu lah yang tadi menarik ujung bajunya.
"Apanya?" Tzuyu masih memasang wajah galak membuat lelaki Kim itu tersenyum. "Kau tak tahan berjauhan denganku ya?"
Tzuyu mendengus dan menggeleng. "Mimpi saja kau!"
Taehyung tertawa pelan, tangannya langsung menggenggam jemari Tzuyu. "Begini saja, aku perlu mendengar perbincangan mereka. Kalau takut kau boleh menggenggam erat tanganku."
Tzuyu menunduk, sedikit kesal karna hatinya menghangat mendapat perlakuan manis dari lelaki itu. Suara petir masih terdengar dari arah luar, Taehyung juga masih di posisi mengupingnya. Tapi, tangan kedua orang itu tetap saling bertaut.
Tzuyu tersenyum.
Tanpa disadari Tzuyu, Taehyung ikut tersenyum.
Ia merasakan perasaannya membuncah karna gadis itu membutuhkannya walau hanya untuk menenangkan dikala petir muncul.
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless
FanfictionKumpulan ff Taetzu dari para Taetzu ship. WARNING! "Semua cerita yang tanpa End, kami membiarkan pembaca bereksplorasi dengan pikirannya. Membebaskan tiap-tiap pembaca dengan pilihan akhir masing-masing."