79. Sun & Rain

2K 214 9
                                    

Mari kita sedikit berdongeng, mengenai kisah hujan yang turun di teriknya matahari. Kisah sepasang manusia yang dipertemukan. Kisah indah yang bisa menemani tidur lelapmu nantinya.

- 🍁 -


Kereta kuda itu berhenti tepat didepan sebuah gerbang Negeri Matahari. Beberapa pengawal yang mengikuti dari belakang juga ikut berhenti.

"Maaf, kami harus melakukan pengecekan terhadap kereta ini."

Salah satu penjaga maju dan mendekat, namun di tahan satu pengawal. "Jangan bertindak kurang ajar, di dalam kereta ini ada Putri dari Negeri Hujan."

Pengawal itu menunduk, sebenarnya ia juga tahu kebenaran itu apalagi melihat fakta bahwa kereta kencana itu berlapiskan emas. Tapi, ini memang sudah menjadi tugasnya.

"Sudahlah, biar dia melakukan tugasnya."

Suara yang begitu lembut terdengar bersamaan dengan jendela yang terbuka, pengawal yang berniat memeriksa tadi terperangah menyaksikan kecantikan Putri yang tersenyum ke arahnya.

"Maafkan, kelancangan hamba."

Putri itu mengangguk, "Jadi, apa sekarang aku boleh masuk?"

Penjaga tadi berteriak menyuruh beberapa penjaga lainnya agar membuka gerbang kerajaan dengan lebar. "Maaf membuat perjalanan anda terganggu, Putri."

Setelah itu kereta kembali melaju menuju dimana Istana Matahari berada.

.
.
.

"Kenapa harus Tzuyu, Bunda?" Putri kedua dari Kerajaan Hujan menyampaikan keberatannya. Tentu saja, Jeongyeon yang merupakan Kakak tertua juga tak setuju.

Pernikahan antar Negeri bukanlah hal biasa, biasanya ini terjadi apabila kedua negeri menjalin kerjasama atau karna kalah perang. Kali ini, Negeri Hujan harus memberikan salah satu Putrinya sebagai tanda kekalahan perang beberapa waktu yang lalu.

Negeri Hujan adalah Negeri yang damai. Semua penduduknya adalah orang yang ramai sama halnya dengan Raja yang memerintah Negeri itu. Mereka tidak pernah berperang, namun semua berubah ketika salah satu Perdana Menteri membelot dan ternyata bekerja sama dengan Negeri Matahari untuk menaklukan salah satu daerah di Negeri Hujan.

Selain mendapatkan daerah yang menjadi alasan perang, Negeri Matahari juga meminta salah satu Putri sebagai tawanan. Dengan kata lain, Putri tersebut akan menikah dengan Raja Matahari.

Sang Ratu menahan tangis, dalam hatinya juga bertanya kenapa bisa anak bungsunya. Kecantikan dari Putri-putri Negeri Hujan sudah terkenal. Putri Jeongyeon, berwajah sangat cantik namun ia sangat mahir dalam menggunakan beberapa senjata. Hal ini, membuat beberapa pangeran yang mencoba mendekatinya sedikit ketakutan.

Putri kedua bernama Mina. Siapa yang tak tahu dengan Putri yang anggun ini? Berbeda dengan Kakaknya yang mahir bertarung, Putri Mina sangatlah feminim. Ia pandai menari dengan wajah yang begitu lembut, senyuman dari wajahnya sering disamakan dengan embun yang jatuh di pagi hari.

Dua Putri tersebut sudah terkenal di kalangan para Pangeran atau Bangsawan. Tapi, Putri ketiga tak ada yang mengetahuinya. Karna Putri tersebut selalu disembunyikan. Putri Tzuyu, putri bungsu Kerajaan Hujan. Kesayangan Negeri Hujan, walau tak pernah melihat secara langsung tapi rakyat percaya kalau hujan yang sering jatuh dari langit adalah berkah dari Putri ketiga.

"Maafkan Ayah, ini semua salah Ayah. Kalau saja kita bisa memenangkan perang ini pasti tak harus terjadi."

"Bukan salah Ayah," Jeongyeon mendekat dan menggenggam tangan sang Raja, "Mungkin Perdana Menteri yang membocorkan perihal Tzuyu."

EndlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang