Story By: NoorAziza307
Tzuyu tengah mematut dirinya di depan cermin sementara Jungyeon dan Nayeon sedang rebahan di atas tempat tidur seraya memainkan ponsel. Mereka berdua sedang bermain game.
“Mau kemana, Tzuyu-ah?” tanya Nayeon.
“Aah, aku ada janji, eonnie.”
“Dengan siapa kali ini?”
“Karena hari ini hari minggu jadi giliran Taehyung oppa.”
Jungyeon meletakkan ponselnya lalu menatap Tzuyu, “Tzuyu-ah, mau sampai kapan kalian seperti ini?”
“Seperti apa?”
“Tzuyu-ah, kamu ga bisa begini terus. Kamu harus bisa memilih. Aku kasihan pada mereka.”
Tzuyu menghela nafasnya, berat. “Maaf, eonnie. Sepertinya aku belum bisa. Mereka berdua laki-laki yang baik dan aku menyukai mereka berdua. Lagipula mereka berdua tidak keberatan dengan situasi ini, eonnie.”
“Dulu kamu dengan mudahnya menolak Mingyu personil Seventeen, kamu begitu tegas. Tapi kenapa saat ini kamu tidak bisa tegas dengan pilihan hidupmu, Tzuyu-ah? Jujur saja aku gemas sekali.” timpal Nayeon.
Tzuyu menundukkan kepalanya dan tak lama kemudian, airmata mulai menggenangi wajah cantiknya. “Entahlah, eonnie. Aku juga tidak tahu, aku tidak mengerti akan diriku sendiri.”
Nayeon dan Jungyeon langsung menghampiri Tzuyu, memeluknya erat.
“Maafkan kami, Tzuyu-ah. Kami mungkin sedikit terdengar menekanmu tapi ini semua demi kebaikanmu, Tzuyu-ah. Kami tidak mau ini menjadi bumerang bagimu nanti.”Nayeon mengelus-elus puncak kepala Tzuyu. Tzuyu pun mengusap airmata dan mencoba untuk tersenyum, “Terima kasih, eonnideul.”
Tiba-tiba pintu kamar terbuka, Momo menyembulkan kepalanya. “Tzuyu-ah, ada Taehyung.”
Momo terkejut melihat Tzuyu yang di peluk oleh Nayeon dan Jungyeon, “Eh, ada apa ini? Kenapa kamu menangis, Tzuyu-ah? Kamu sakit? Kalau iya, aku bilang pada Taehyung supaya dia pulang saja.”
Tzuyu menggelengkan kepalanya, “Tidak, Momo eonnie. Tidak usah. Aku tidak apa-apa.”
“Hmm, baiklah. Oh iya kalian mau kemana jam segini?”
Momo melirik ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 23.15.
“Kami rencananya cuman pergi ke sungai han saja. Kata Taehyung oppa dia ingin pergi kencan ke tempat yang tidak terlalu ramai.”“Oohh, ya sudah, cepat sana. Kasihan dia sudah menunggu.”
“Nde, eonnie. Gomawo.”
Tzuyu buru-buru berjalan keluar dari kamar lalu Momo menghampiri Nayeon dan Jungyeon yang menatap kepergian Tzuyu dengan tatapan sendu.
“Tzuyu kenapa? Kok dia seperti habis menangis? Kalian berdua apakan Tzuyu sampai menangis begitu? Aku laporkan kalian ke Jihyo ya.”“Eits, jangan main lapor segala. Kami berdua tidak mengapa-apakan Tzuyu. Kami hanya menasihati dia. Kamu kan tahu kalau Tzuyu...” Nayeon sengaja tidak melanjutkan perkataannya biar Momo yang menyadarinya.
Momo menutup mulutnya, kedua matanya membelalak kaget. “Ah, iya. Mereka kan...Astaga kenapa aku sampai lupa sih?”
“Kamu sih yang ada di pikirannya hanya Heechul sunbaenim.” celetuk Nayeon yang langsung di sambut dengan kekehan Jungyeon. Momo tentu saja memasang wajah cemberut, tidak terima.
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless
FanfictionKumpulan ff Taetzu dari para Taetzu ship. WARNING! "Semua cerita yang tanpa End, kami membiarkan pembaca bereksplorasi dengan pikirannya. Membebaskan tiap-tiap pembaca dengan pilihan akhir masing-masing."