112. Mood

1.7K 217 6
                                    

"Eh?"

Tzuyu menghentikan langkahnya ketika melihat pemandangan didepannya. Seorang lelaki tampak tengah berada dalam situasi yang kurang baik karna dikelilingi beberapa orang lainnya.

Semua terjadi begitu cepat, tiba-tiba tangannya ditarik dan kakinya diajak berlari. Tzuyu tak sempat memprotes karna semua terjadi begitu saja. Yang ia tahu, tangannya di genggam erat dan ia berlari cukup cepat.

"Tu-tunggu!" Tzuyu menghentikan langkahnya ketika ia merasa cukup kelelahan. Ia berjongkok, kakinya terasa benar-benar lelah. "Berhenti, kenapa aku mesti berlari sih?"

Ia memandang nyalang laki-laki yang kini berdiri dihadapannya. Wajahnya tak terlihat jelas, karna tubuhnya menghalangi cahaya matahari yang mulai tenggelam sore itu.

Tak ada jawaban tapi laki-laki itu tiba berjongkok didepan Tzuyu, "Terima kasih."

"H-hah?"

Suara tawa terdengar mengalun begitu merdu ditelinga Tzuyu, lelaki dihadapannya tertawa dengan begitu lepasnya. "Tadi menyenangkan." Sahutnya.

"Apa?"

Lelaki itu menggeleng kemudian mendekat, sama seperti sebelumnya. Tak ada yang terprediksi mengenai lelaki itu, bahkan ketika kecupan singkat mendarat di kening Tzuyu sekalipun.

Cup!

"Sampai jumpa."

"Tu-tunggu!" Untunglah kali ini tubuh Tzuyu cepat bereaksi, dia lebih dulu menahan pergelangan tangan lelaki tadi. "K-kau menciumku!"

Lelaki itu mengangguk. "Memang."

"Kau menciumku!" Ulang Tzuyu dengan nada kesal yang tak di tutupinya.

"Kau mau lagi? Maaf, mungkin lain kali."

"H-hah?"

Lelaki itu tertawa kemudian meninggalkan Tzuyu yang masih terpaku dengan segala hal mengenai lelaki itu.

°🍁🌹❄🍉°

"Dari kemarin mukamu mengerikan."

Sana tertawa sejenak sebelum berhenti karna tatapan Tzuyu. Sementara Jeongyeon cuma tersenyum-senyum melihat Sana yang ketakutan.

"Kau ada masalah, Tzu?" Dari tiga temannya, memang cuma Mina yang paling normal. Tzuyu menggeleng, "Tidak."

"Ada yang menganggumu?" Jeongyeon yang baru selesai bermain Basket sudah berdiri dari kursi. Tzuyu tahu, kalau temannya yang tomboy ini rela berkelahi jika ada yang menganggu teman-temannya.

"Tidak, Jeongyeon."

Sana tersenyum, "Kau pasti ada masalah dengan lelaki?"

Jeongyeon terbahak, "Kau pikir Tzuyu itu dirimu, yang selalu memikirkan lelaki."

"Memangnya kenapa? Nanti kau juga akan punya pasangan lelaki kan? Jangan bilang, kau tak tertarik dengan lel-" Jeongyeon melempar sedotan miliknya ke arah Sana membuat gadis itu berhenti mengomel dan malah berteriak.

Jeongyeon kembali tertawa melihat muka panik Sana yang menurutnya sangat lucu. Mina menggeleng dan kembali melihat ke arah Tzuyu. "Kau tahu, kalau aku selalu siap mendengarkan ceritamu kan?"

Tzuyu mengangguk. "Terima kasih, tapi aku pergi dulu."

"Eh, mau kemana?" Sana menghentikan pertengkarannya dengan Jeongyeon. "Aku ikut!"

Jeongyeon langsung menarik tangan Sana yang bersiap mengambil tasnya. "Mau kemana kau? Sebentar lagi kita bertiga ada kelas tahu."

"Ha? Kelas apa? Aku mau pergi bersama Tzuyu."

EndlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang