87. Spring

1.6K 197 5
                                    

Tzuyu menangkupkan tangannya ke atas, tiga kelopak bunga sakura berhasil dia dapatkan. "Lihat ini..." Pamernya kepada pria yang kini berdiri disebelahnya. "Bunga sakura?"

Dia mengangguk dengan wajah penuh antusias, "Tiga kelopak bunga sakura, kata orang jika kita bisa menangkap tiga kelopak bunga sakura maka keinginan cinta kita akan terwujud." Katanya dengan suara riang.

"Memang apa keinginanmu?" Tanya Taehyung, "Aku tebak pasti kau ingin bahwa kita akan selalu bersama bukan?" Tebaknya.

"Bukan.... Tapi aku hanya ingin kamu bahagia, ada atau tanpa ada aku..." Jawabnya. "Perkataanmu terdengar mengerihkan untukku." Rajuk Taehyung tak terima. "Berjanjilah kau akan selalu ada untukku." Lanjutnya.

Gadis itu menyunggingkan senyuman manis dibibirnya, "Kita tidak akan pernah tahu takdir akan seperti apa."
Taehyung mendengus tak suka, "Tapi kita dapat mengusahakan agar takdir bisa seperti yang kita inginkan."

"Kata siapa?"

"Kataku!" Jawab Taehyung sambil terkekeh geli, "Issh..." Tzuyu memutar bola matanya malas. "Lihat itu sayang..." Tunjuk Taehyung pada sebuah keluarga yang sedang duduk bersantai dibawah pohon sakura sambil menikmati hidangan makanan yang tersaji di hadapan mereka.

"Aku ingin suatu saat kita bisa seperti mereka. Piknik bersama anak-anak kita sambil menikmati indahnya musim semi." Ujar Taehyung dengan penuh harap, Tzuyu tersenyum sambil bergelayut manja di lengan kekasihnya itu.

"Aku berjanji akan segera menikahimu setelah aku berhasil membangun bisnisku."

"Oh itu ada penjual ice cream." Ucap Tzuyu cepat, entah berapa kali Taehyung menyinggung tentang pernikahan dan entah berapa kali Tzuyu akan selalu mengalihkan pembicaraan.

Gadis itu seolah tuli saat lelakinya mulai menyebut tentang masa depan impiannya. "Aku sedang se..."

"Aku mau ice cream, boleh yah?" Potong Tzuyu sambil menunjukkan puppy eyes andalannya. "Baiklah, aku tidak akan heran jika nanti anak kita akan berebut ice cream dengan ibunya sendiri." Kata Taehyung.

Tanpa disadari, pandangan Tzuyu meredup sesaat sebelum Taehyung kembali berbalik menatap kearahnya. "Vanilla?" Gadis itu mengangguk, "Tentu saja!" Taehyung mengacak-acak rambut Tzuyu dengan gemas ketika melihat tingkah gadisnya yang begitu antusias hanya karena sebuah ice cream.

"Boleh minta?" Tzuyu menggeleng dengan wajah polosnya dia menyembunyikan ice cream itu menjauh dari Taehyung. "Ini punyaku." Katanya.

"Dasar pelit."

"Kau bisa membelinya lagi." Balas Tzuyu sambil menjulurkan lidahnya kearah Taehyung, "Ya Tuhan, untung aku mencintainya." Tzuyu terkekeh.

Dua sejoli itu bergandengan tangan sambil menghirup udara segar musim semi, "Terima kasih." Taehyung mengernyit tak mengerti, "Terima kasih untuk apa?" Tanyanya.

"Terima kasih karena telah mewujudkan mimpiku berjalan-jalan di bawah pohon sakura bersamamu."

Taehyung tersenyum dan tangan lainnya terangkat mengelus pucuk rambut Tzuyu dengan sayang, "Ini hanya sebuah hadiah sederhana untukmu wanita yang kucintai."

Gadis itu mengusap pipi Taehyung dengan lembut, "Kenapa kau begitu manis?" Godanya. "Karena aku kekasihmu." Jawab Taehyung dengan senyum bangga.

"Tidak ada korelasi." Dengus Tzuyu berpura-pura sebal, "Memang.... Dan aku tidak perduli selama ada cinta kita berdua didalamnya."

EndlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang