Story by :greanteaaaalatte🍃🍃🍃🍃
Dulu, mata itu selalu memancarkan cintanya untukku. Dulu, kata-katanya selalu menjadi penenang untukku. Dulu, semua terasa indah. Dan sekarang, semua itu sirna. Tak ada lagi ucapan selamat pagi ketika aku membuka mata karna saat aku terbangun tak ada sosokmu disampingku, tak ada lagi ucapan selamat malam sebelum kita memejamkan mata di malam hari. Sekarang, tak ada kecupan selamat pagi yang biasa kau lakukan dulu sebelum pergi ke kantor. Sekarang semuanya telah berbeda setelah sosok itu kembali ke dalam kehidupanmu.
"Aku pergi mendadak ke luar kota. Kamu baik-baik dirumah."
Saat kau mengatakannya aku hanya bisa berkata ya. Padahal kau ada disana tengah tertawa bahagia bersama mantan kekasihmu. Bukan, pada dasarnya dia memang masih kekasihmu bahkan setelah kita menikah.
"Aku, akan makan diluar. Rekan bisnisku mengajakku makan malam bersama."
Padahal hari itu adalah ulang tahun pernikahan kita yang ke tiga. Aku sudah menyiapkan segalanya, awalnya aku berpikir bahwa mungkin setelah kami makan malam bersama dihari pernikahan kita hubungan kita yang renggang akan kembali baik-baik saja. Tapi, nyatanya kau lebih memilih beralibi rekan bisnismu mengajakmu makan malam bersama. Aku tahu, kau pergi makan malam bersama dengannya dihari pernikahan kita. Apakah aku benar-benar sudah dilupakan? Apakah kau menginginkan aku pergi?
"Selamat nyonya Kim, anda hamil usia kandungannya 16 minggu."
Saat dokter Yoo memberitahu padaku jika aku hamil, aku luar biasa bahagia. Ya Tuhan, aku akan menjadi seorang ibu. Tapi, apakah kamu akan sama bahagianya sepertiku saat tahu bahwa aku mengandung anakmu? Atau reaksimu justru sebaliknya? Apakah kau akan menganggap anak ini penghalang kebahagiaanmu? Jika ya, bukankah lebih baik kamu tak tahu apa-apa?
"Kau lancang! Kau menyentuh barang-barangku tanpa izin! Pergi kau dasar sial!"
Taehyung, saat kau membentakku hatiku hancur berkeping-keping. Kau benar-benar berubah. Dulu, kau tak pernah membentakku. Sepertinya, aku memang sudah tak lagi mengisi hatimu. Dan mungkin aku memang tak pernah mengisi hatimu.
🍃🍃🍃🍃
Setelah hari dimana aku membentak Tzuyu aku memutuskan untuk menginap di rumah Joy selama 3 hari. Hari itu aku sedang banyak masalah dikantor, dan aku kalap saat melihat Tzuyu memegang ponselku. Aku takut dia mengetahui bahwa aku sekarang kembali menjalin hubungan dengan Joy. Aku tidak mau dia tahu, aku takut dia meninggalkanku. Ohh Ya Tuhan, aku bahkan mengatakan sial pada Tzuyu. Sayang, maafkan aku.
Dan hari ini aku memutuskan untuk pulang, aku membawa nasi bakar kesukaannya. Ohh, ya tuhan aku benar-benar merindukan Tzuyu-ku. Sudah berapa lama aku mengacuhkannya karna Joy? Masalah Joy, dia harus kembali ke Amerika karna pekerjaannya. Dan aku memutuskan untuk tak akan lagi menjalin hubungan dengannya, dan Joy pun sepakat.
Aku sadar bahwa Tzuyu adalah segalanya untukku, mungkin kemarin aku hanya bosan dan kebetulan Joy hadir dan mengisi segala hal yang membuatku bosan.
Keningku berkerut saat melihat keadaan rumah benar-benar gelap, tak ada Tzuyu disana yang selalu menungguku pulang. Hari ini, saat aku datang rumah seperti tak ada penghuninya. Oh Ya Tuhan, apakah Tzuyu baik-baik saja? Aku memutuskan berlari menuju kamar kami, dan kosong. Tak ada siapapun disana. Aku hanya menemukan map coklat dan sebuah surat diatas ranjang milik kami. Aku berharap, isi map itu bukan seperti apa yang aku pikirkan.
Untuk Kim Taehyung suamiku.
Sebelumnya aku ingin mengucapkan selamat ulang tahun untuk pernikahan kita. Aku tahu, ini sudah sangat terlambat tapi aku belum mengucapkannya padamu. Taehyung, suamiku aku selalu ingin bertanya padamu. Apakah kau bahagia dengan pernikahan terpaksa ini? Kita menikah diusia yang sama-sama masih muda. Awalnya aku ragu jika kita bisa bahagia terutama kau yang harus meninggalkan Joy demi pernikahan ini. Tapi, kau selalu meyakinkanku bahwa kau tidak keberatan menikah denganku dan meninggalkan Joy. Kau selalu menenangkanku, dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless
FanfictionKumpulan ff Taetzu dari para Taetzu ship. WARNING! "Semua cerita yang tanpa End, kami membiarkan pembaca bereksplorasi dengan pikirannya. Membebaskan tiap-tiap pembaca dengan pilihan akhir masing-masing."