Bocah kecil itu tersenyum manis, tangannya yang mungil mencoba meraih tangan Ayahnya. "Halo, Ayah..." Sapanya dengan nada yang begitu ceria, "Hai, Yeonjun..." Balas Taehyung sambil mengecup kening putranya dengan lembut.
"Aku merindukanmu..." Ujarnya lagi membuat Yeonjun kembali tersenyum. "Aku juga merindukanmu, Ayah."
"Boleh Ayah memelukmu?" Tanya Taehyung dengan tatapan penuh harap, "Tentu saja, kenapa tidak?" Pria kecil itu terkikik geli mendengar permintaan Ayahnya.
Cuaca begitu terik, cahaya matahari sangat menyilaukan mata. Tzuyu terduduk sendiri, dia menatapi pasangan Ayah dan Anak yang sedang berpelukan itu.
"Bunda..." Panggil Yeonjun sambil berlari menghampirinya, sudut bibirnya terangkat. Bocah itu mengedipkan sebelah mata sambil memamerkan gigi putihnya, "Akhirnya Ayah pulang." Cicitnya dengan manja.
Tzuyu mengelus pucuk rambut Yeonjun, lalu menatap manik mata berwarna cokelat itu. "Kau senang?" Yeonjun mengangguk cepat, "Ya, aku sangat senang Bunda..."
"Terima kasih." Kata Taehyung tulus.
-----------------------------------------------------------
Yeonjun memeluk Ayah dan Bundanya dengan perasaan yang bahagia. Wajahnya yang polos dengan senyuman menggemaskan, Yeonjun memegang kedua tangan orang tuanya.
"Akhirnya kita piknik." Jeritnya senang membuat Taehyung dan Tzuyu terkekeh geli. "Sekarang biarkan Bunda menyiapkan bekal untuk kita ya sayang." Ucap Tzuyu lembut.
Yeonjun mengembungkan kedua pipinya dengan lucu, "Tapi aku tidak mau melepaskan genggaman tangan Bunda dan Ayah." Tzuyu menunduk lalu memeluk putranya dengan erat. Tangannya mengelus punggung Yeonjun lembut, "Hanya sebentar, setelah itu Yeonjun bebas menggenggam tangan Bunda sebanyak yang kau mau." Janjinya.
Tzuyu tersenyum simpul ketika melihat bocah lucu nan menggemaskan itu menganggukkan kepalanya patuh. Dengan berat kakinya melangkah menuju dapur guna memasukkan makanan yang telah dia masak kedalam kotak makan.
Ketika sibuk memasukkan semua makanan itu, Tzuyu tak sengaja mengalihkan pandangannya pada Taehyung dan juga putra kecil mereka. Yeonjun tertawa dengan riang saat melihat Ayahnya kalah dalam permainan. Bocah itu bahkan tak segan menyombongkan diri pada sang Ayah.
"Ayah, aku menang..." Jerit Yeonjun senang, kakinya mungil meloncat-loncat lalu berputar dan tertawa ketika melihat wajah Ayahnya yang berpura-pura sedih karena kalah.
"Bunda... Aku menang dan Ayah kalah." Adunya pada sang Bunda yang ikut tertawa, "Kau hebat Yeonjun ku!" Ucap Tzuyu bangga.
Wanita bersurai cokelat gading itu memasukkan kotak makan kedalam tas, setelah itu dia membawanya dan berjalan menghampiri mereka berdua. "Tapi jangan loncat-loncat ataupun berputar, nanti kau lelah dan pusing." Tzuyu mengingatkan.
"Maaf Bunda..." Yeonjun memamerkan giginya lalu mengecup pipj Tzuyu dengan cepat, "Yeonjun sayang Ayah dan Bunda." Lanjutnya lagi.
Dalam hati Tzuyu berharap senyuman Yeonjun tak akan pernah pudar, dia masih ingin melihat senyuman yang menjadi penyemangat hidupnya itu.
-----------------------------------------------------------
"Sandwich?" Taehyung menatap roti lapis itu dengan dalam, "Kau masih sama." Ucapnya lagi. "Aku akan selalu sama tapi kau tidak." Balas Tzuyu lalu memberikan jus strawberry yang dia buat khusus untuk Yeonjun dan Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless
FanfictionKumpulan ff Taetzu dari para Taetzu ship. WARNING! "Semua cerita yang tanpa End, kami membiarkan pembaca bereksplorasi dengan pikirannya. Membebaskan tiap-tiap pembaca dengan pilihan akhir masing-masing."