Fake Nerd Girl [SUDAH TERBIT]

💚• Part 9

Gue tau, cowok itu banyak
Tapi nyari yang pas sama kita tu susah
Ibarat kata niya,
Mencari jarum di tumpukan jerami
Susahnya setengah mampus!

Nadine Valeria Lindgren~

__________________________________________

Clara, Candra, Nadine, dan Laudea sudah menginjakkan kaki nya ke Blanchard Internasional School.

Tak sedikit pasang mata yang memancarkan Soro tidak suka akan kehadiran mereka. Seperti saat ini, Clara dan teman-temannya sedang bejalan di koridor untuk ke ruang kepsek.

"Anjir, anjir, kita kedatangan murid nerd

"Ihh jijik gue liat gaya mereka"

"Gue yakin mereka bisa masuk sini karna beasiswa"

"Moga-moga kaga masuk ke kelas gue ya Tuhan"

"Iyuhh kumel gitu, liat noh tas mereka. Gak sebanding banget sama anak-anak disini"

"Ni nerd pasti bakal dijadiin budak sama Clarissa dkk"

"So pasti dong, secara diakan anak kepsek"

"Kagak pantes tu sekolah sini"

"Mau muntah gue liat mereka"

"Woy gebet noh"

"Ih ogah gue, mending gue pacaran sama monyet dari pada harus pacaran sama nerd cupu, hahaha"

Yah seperti itulah cacian yang diterima mereka sepanjang jalan. Sedangkan mereka hanya bisa membatin

"CUIH! Fake semua!" Batin Clara.

"Anjing, gue glowing dikatain kumel. Dasar bangsad" Batin Candra.

"Kalo kaga nyamar nerd, dah gue bejek-bejek tu pala lo semua, kaparat" Batin sadis Nadine.

"Haha, Lo liat aja ntar siapa yang pantes disini" Batin Laudea.

Setelah melewati koridor yang berisi dengan satan penghuni jahanam, Clara, Candra, Nadine, dan Laudea sudah sampai di ruang kepsek.

"Permisi pak" salam sopan dari keempat murid baru itu.

"Masuk" ucap kepsek itu seraya memutar kursi nya "Kalian siapa?" Terdapat nada tidak enak disuara pak kepsek itu.

"Kami murid baru pak" jawab Clara sambil menundukkan kepala.

"Oh jadi kalian murid baru nya, hahaha miskin. Saya yakin kalian masuk sini dapat beasiswa bukan?" Tebak nya

"I-iya pak"

"Yasudah, kalian masuk ke kelas. Saya sudah tidak kuat mencium aroma sampah disini" ucap nya dengan sombong "Bu Lily, antarkan keempat orang miskin ini ke kelas" suruh kepsek kepada salah satu staff guru.