💚• Part 49

13K 804 99
                                    

Kutuliskan namamu di langit, angin meniupnya. Kutuliskan namamu di laut, badai membawanya. Kutuliskan namamu di hatiku, cinta namanya.

Ervanoah Erthalanta Raatone~

__________________________________________


Sungguh rasanya Ervan sekarang ingin menangis. Ia sudah berusaha memberikan surprise ini kepada Nadine. Ia juga sudah mengeluarkan banyak uang untuk ini semua tapi, Nadine tetap saja menolak itu.

Bukan masalah seberapa besar uang yang Ervan keluarkan untuk mendekor taman menjadi secantik ini. Tetapi masalahnya adalah ia sungguh sangat-sangat mencintai seorang gadis bernama Nadine Valeria Lingrend dan sangat ingin menjadikannya ratu dihati Ervan.

Ervan sudah mengakui serta sadar akan perbuatannya itu sangat membuat Nadine terluka, tapi dirinya tak tahu harus mengucapkan permintaan maaf seperti apalagi untuk menghapus semua sekolahannya di masa lalu.

ERVAN POV✨

Huh gue mencoba menstabilkan nafas gue. Nadine yang tak membalas sepatah kata apapun benar-benar membuat kue patah semangat.

Hari ini gue udah jujur tentang apa dan bagaimana perasaan gue sama dia, semua yang gue ucapin tadi benar adanya dan tidak ada yang kue buat buat sama sekali.

Awalnya dengan semua usaha gue ini Nadine akan luluh sama gue. Tapi nyatanya gue salah, dia belum bisa memaafkan kesalahan gue. Sebegitu terlukanya kah i gadis itu?

Membalikan badan dan perlahan gue meninggalkan Nadine. Batin berkata, "Gue harap lo ngejar gue, Nad"

3 detik gue udah menunggu, namun dia sama sekali enggak ngejar gue ataupun nahan. Dia hanya nangis, gue hanya tersenyum kecut, "lo enggak ngejar gue dan gue udah nggak berharga lagi dihidup lo, Nad. Sekarang waktunya untuk gue pergi"

Baru 5 langkah kaki gue berjalan, tiba-tiba saja ada yang memeluk tubuh gue dengan sangat erat dari arah belakang. "Gue sayang lo, Van" dengan lirih Nadine mengucapkan kata itu. Gue hanya tersenyum dan merasakan pelukan yang sangat gue rindukan dari gadis ini.

Gue berbalik menghadap tubuh seorang gadis yang memeluk gue, tangan gue bergerak mengangkat cantiknya tatapan gue jatuh pada matanya. Mata itu, mata yang menyiratkan kerinduan teramat besar dan sudah pasti gue tahu itu, karena bukan sehari atau dua hari gue mengenal dia tapi 5 tahun gue kenal dia.

"Kutuliskan namamu di langit, angin meniupnya. Kutuliskan namamu di laut, badai membawanya. Kutuliskan namamu di hatiku, cinta namanya." Mata gue dan matanya masih saling menatap, "Would you be queen again in my heart?" tanya gue mengulangi pertanyaan yang belum dijawab oleh Nadine tadi.

Nadine mengangguk seraya tersenyum, "Yes I would"

Detik berikutnya, gue langsung memeluk tubuh gadis yang baru aja resmi menjadi kekasih gue. Merasakan kerinduan yang udah gue pendam selama 2tahun ini.

Jujur, gue terharu banget, gue pikir Nadine udah menyerah sama gue tapi buktinya dia masih benar-benar sayang sama gue.

Gue melepas pelukannya "Makasih, Makasih udah kasih gue kesempatan untuk kembali lagi kehati lo. Gue janji, gue janji nggak akan ngelakuin kegoblokan gue untuk kedua kalinya gue insaf demi lo dan demi Kita," tutur gue mayakinkan seluruh ucapan gue sebelumnya.

"Gue pegang janji ini, Van dan gue harap itu adalah terakhir kalinya lho berbuat kesalahan dan melukai hati gue"

"Makasih"

Fake Nerd Girl  [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang