🖤• Part 100

13.2K 851 667
                                    

Gue harap mesin waktu benar-benar ada. Agar gue bisa kembali ke masa lalu untuk menghapus semua penyesalan ini

Jefan Antonio Blanchard~

__________________________________________


"Gue masuk lewat depan dan elo jagain semua orang-orang yang deket sama dia. Jangan biarin siapapun sampe dateng ke sini"

"...."

"Bagus, dengan ini gue akan secepatnya nuntasin masalah gue,"

"...."

"Gampang bagi gue untuk melakukan itu"

"...."

"Ohh tentuu"

"...."

"Harta? Silahkan lo pake"

"...."

"Gue mau ke kamar dia dulu. Next nya gue kabarin. Siapin aja 1 rumahnya"

"...."

"Okey"

Tuttt tuttt

Sinar mentari sudah menelusup masuk dari celah-celah fentilasi kamar Jefan. Kamar Jefan kali ini tak ramai seperti hari-hari lalu dikarenakan semua sibuk dengan urusan masing-masing.

Alfa dan Berliana yang sibuk mengurus kantor, Gavin yang juga sekarang sudah diangkat menjadi CEO di Rosler Company, serta Ervan yang tengah sibuk mempersiapkan resepsi pernikahan.

Fyi, Jefan, Gavin, Ervan memang sudah memutuskan untuk putus sekolah saja akibat para Daddy mereka menyuruh untuk menjalankan perusahaan.

Tentang Ervan yang mempersiapkan resepsi pernikahan itu memang benar. Lalu, siapa pengantin wanitanya? Ohh ya sudah pasti Nadine.

Sebenarnya Nadine keberatan untuk menikah pada saat-saat ini karena beberapa alasan. Pertama, dia masih ingin mencari Clara. Kedua, ia belum yakin dapat menjadi istri Ervan yang baik. Namun, karena Ervan yang 1 tahun lagi akan melanjutkan perusahaan di Belgia, membuat Nadine harus menyetujui pernikahan itu.

Ceklekk....

Pintu terbuka dan terlihatlah seorang lelaki sebaya dengan Jefan. Tangannya membawa sekotak buah dan ia melangkah mendekati Jefan, "Hai, Jef" sapanya.

Jefan menoleh, "Elo tau gue disini?"

"Dari grup," seraya meletakan buah itu.

"Oh" balas Jefan. "Lo kemana aja?"

"Sibuk gue,"

"Ck, apaan sibuk-sibuk" cibirnya.

"Gue emang sibuk. Sekarang itu gue jadi CEO di perusahaan gue,"

"Berarti putus sekolah lo?"

"Bukannya putus, gue itu udah kuliah sebenernya. Cuman karena ngikut kalian gue jadi masuk sekolah lo itu," Jefan ber-oh ria.

Hening

"Jef, elo gak bosen?" Jefan mengangguk. "Mau keluar?"

"Elo bantu"

"Iya lah"

Perlahan orang itu membantu Jefan untuk duduk di kursi roda berwarna hitam itu, "Lo mau kemana, Jef?"

"Ke taman aja, Dal"

Dal?

Oh iyaa, orang itu adalah Dalvin. Teman Jefan yang beberapa bulan terakhir ini tak memunculkan batang hidungnya. Katanya sih sibuk.

Fake Nerd Girl  [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang