♥️• Part 27

14.9K 985 63
                                    

Jangan menunduk princess,
mahkota lo bisa jatuh

Jefan Antonio Blanchard~

__________________________________________

Jefan, Gavin, Ervan, serta Dalvin menunggu gelisah di ruangan yang berbeda-beda. Seperti biasa, Jefan di ruangan Clara, Gavin di ruangan Candra, Ervan di ruangan sang mantan atau Nadine, dan yang terakhir si Dalvin di ruangan Laudea.

"Clar, apa yang terjadi sama lo? Tubuh Lo banyak banget luka lebam nya, ini sama banget kayak Agnes. Emang bener, perasaan gue gak pernah salah, Clar" batin Jefan.

Dokter keluar dari ruangan Clara. Jefan berdiri, "Gimana keadaanya, dokter Fina?" Yup! Dokter itu adalah Fina. Perlu kalian ketahui, dokter Fina adalah dokter kepercayaan dari keluarga Blanchard. Jadi tak heran jika selalu dokter Fina yang menangani semua urusan rumah sakit yang bersangkutan dengan Blanchard.

"Dia mengalami gegar otak ringan, tetapi saya tidak tahu ia amnesia atau tidak. Lalu, banyak luka disekujur tubuhnya. Maka dari itu, ada beberapa bagian yang harus dijahit. Sebenarnya, kalo tidak dijahit juga tidak apa, tetapi nanti akan memperlambat proses penyembuhan luka nya. Dan tuan muda bisa masuk menengok nya sekarang. Asalkan, pasien jangan diajak bicara yang banyak." terang Dokter Fina yang membuat Jefan sedikit lebih tenang.

"Lakukan saja yang terbaik dan cepat memulihkan keadaannya. Berapa pun akan saya bayar"

"Baik, tuan muda. Saya akan segera melakukan nya. Sekarang saya permisi dulu"

Kini, para orang tua Candra, Nadine, dan Laudea sudah berteriak histeris melihat anak nya seperti itu. Terutama sang ibu. Jelas lah, mana ada ibu yang tega melihat anak nya seperti itu. Kecuali ibu Clara.

"Gimana kondisi Ana?" Tanya Gavin kepada Jefan.

"Dia gegar otak ringan. Tapi ada banyak luka terbuka yang harus di jahit" Jefan menjawab apa adanya, "Lya gimana?"

Gavin menarik nafas dalam, "Kata dokter tadi, ada gumpalan darah di otak nya akibat pukulan yang begitu keras di kepalanya. Maka dari itu, dia harus dioperasi. Tapi, ada dua kemungkinan kalo dia di operasi dengan kondisi nya yang gak stabil gitu"

"Kemungkinan?"

"Hidup atau mati" katanya dengan air muka yang terlihat sedih, "Ria gimana?"

Ervan menjawab, "Dia amnesia sementara. Karena pukulan itu juga dan sekarang dia udah sadar, tapi gak mau ketemu sama gue" sama dengan Gavin, Ervan sangat sedih melihat Nadine yang tak mau bertemu dengannya, "Dea, baik?"

"Iya, dia kayak nya yang lumayan baik diantara Ana, Lya, sama Ria. Dia cuman lemes, dehidrasi. Emang banyak luka, tapi kayak nya dia gak di pukul dibagian kepala nya" mereka mengangguk.

Ervan menatap sekeliling ruangan Clara, "Jef, keluarga Ana gak ada yang Dateng?"

Jefan menggeleng, ia juga tak mengerti mengapa keluarga Clara seperti nya tidak peduli dengan kondisinya. Bahkan Franky yang menyuruh Clara menyamar menjadi nerd untuk mengetahui tukang korupsi disekolah itupun juga tak hadir disini. Bukannya dia yang menyebabkan Clara seperti ini?

"Gue mau masuk" ujar Jefan sembari berdiri dan masuk ke ruangan Clara.

"Hai, Clar" sapa Jefan lembut, "Sebenarnya, apa yang terjadi sama lo? Lo hilang seharian, gue cari diamana-mana lo gak ada. Sampai gue ke mansion lo, eh malah adik lo perkenalan sama gue. Gue nyari muter-muter semalaman, gue gak bisa tidur karena hilang nya lo. Gue takut... Gue takut kejadian Agnes keulang lagi. Perasaan itu, bener-bener perasaan yang gue rasain waktu Agnes mau pergi Clar. Lo, jangan ninggalin gue ya, Clar?"

Fake Nerd Girl  [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang