💚• Part 59

11.8K 795 38
                                    

Cemburu adalah tanda bahwa cinta yang harus saling memiliki. Apabila memiliki dia bukanlah hal yang penting, maka kamu tidak akan pernah cemburu padanya

Laudea Vella Borelais~

__________________________________________

Seharian sudah Clara dkk beserta Jefan dkk Mecari pembunuh itu, namun mereka sama sekali belum mencium keberadaannya.

Sekarang sudah pukul 21:30, yang biasa kita sebut dengan malam. Kedelapan orang itu memutuskan untuk pulang dulu ke mansion mereka masing-masing karena tak mungkin lagi mereka akan mencari dalam keadaan yang gelap begitu.

Seperti biasanya, Clara diantar pulang oleh Jefan. Disaat lampu merah menyala, ada orang yang melintas di zebra cross, "Jef, Jef liat itu" tunjuk Clara.

Jefan mengikuti arah tangan Clara, "Itu Flloren!"

"Iya, Jef. Kita ikuti aja," usul Clara yang disetujui oleh Jefan.

Lampu hijau telah menyala, segera motor Jefan berjalan mengikuti gadis yang mereka ketahui bernama Flloren. Apakah kalian lupa dengan si Flloren ini?

"Jef, dia ke taman. Sebaiknya, kita parkirin disini aja motornya," Jefan memarkirkan motornya agak jauh dari taman yang di datangi Flloren.

Jefan dan Clara berjalan pelan-pelan dengan jarak kurang lebih 3 meter. Tiba-tiba saja Flloren merasa diikuti, "Apa ada yang ngikutin gue ya?" sembari menoleh ke belakang tetapi tak ada orang dibelakangnya.

Kedua orang yang mengikuti Flloren mengelus dada tenang dan lanjut mengikuti Flloren sampai Flloren memberhentikan langkah kakinya.

Tepat di tengah taman kota itu Flloren duduk. Sekitar 15 menit datanglah seorang wanita.

"Jef, itu siapa ya?"

"Gak tau"

"Dari rambutnya sama gayanya gue kek kenal" Clara mencoba mengingat-ingat orang tersebut.

"Clarisa?" tebak Jefan.

"Engga deh"

"Fhanya?"

"Fhanya itu body nya gak gitu, Jefan"

"Yaudah dengerin dulu aja mereka ngomong apaan"

Keduanya menajamkan pendengarannya, samar-samar mereka mendengar, "So, karna gue udah nolong elo, jadinya elo harus nolong gue dan teman-teman gue" ucap Flloren.

"Tolong apa?" tanya wanita di depan Flloren.

"Sini" Wanita itu mendekatkan tubuh nya kepada Flloren dan Flloren pun membisikan sesuatu yang tidak dapat di dengar oleh Clara dan Jefan.

Wanita itu mengangguk, "Oke, gue bakal bantuin elo. Gue juga gak suka sama dia,"

Flloren tersenyum picik, "Gue tunggu kabarnya secepat mungkin" wanita itu mengangguk dan pergi dari situ. "Cuih, bocah!" batin Flloren dan juga berlalu dari situ.

"Kita tangkep satan itu" intruksi Jefan.

"Jangan, Jef. Kita ikutin aja kemana dia. Kalo kita udah tau, itu bakal memudahkan kita untuk menangkap dia."

Fake Nerd Girl  [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang