🖤• Part 71

10.4K 704 80
                                    

Kalau dicuekin melulu itu namanya bukan pacaran, tapi pajangan

Nadine Valleria Lindgren~

__________________________________________

Kringgg

Bunyi bel sudah menggema di Blanchard Internasional School. Para murid pun sudah keluar dari kelas yang mereka sebut sebagai penjara itu.

Tak lain dengan kedelapan orang yang berada di kelas XI MIPA 1, mereka juga hendak ke kantin tetapi menunggu sampai sepi terlebih dahulu.

"Udah sepi nih, kuy cabut" ajak Ervan dan mendapat anggukan dari semuanya.

Sesampainya di kantin Clara berucap kepada Laudea, "De pesen sama gue ya. Ada yang perlu gue bicarain sama lo"

"Wait, apa ni? Kenapa kita gak diajak?" tanya Nadine.

"Gak ada apa-apa cuman ada urusan aja" balas Laudea. "Yuk, An"

Mereka menuju stand makanan, akibat antrian yang terlalu panjang membuat Clara bercerita tentang kejadian dimana dirinya bertemu dengan Dalvin serta Angel.

Namun, Laudea tetap tak percaya kepadanya. "De, please percaya gue. Ini juga demi kebaikan elo"

"Dengan gue menjauh dan mutusin Dalvin? Itu yang terbaik buat gue?" Clara mengangguk. "Ana, Ana elo itu jadi orang terus-terusan nethink mulu"

"Sumpah gue gak nethink dan itu orang bener-bener mereka. Ayok lah, De percaya" Clara masih mencoba menjelaskan.

"It's okey kalo itu emang mereka. Tapi bisa aja emang mereka gak ketemu di supermarket itu sebelum lo Dateng, Ana. So, karna mereka kenal yaudah jadi barengan gitu. Bisa kan?"

"Iya bisa, cuman elo gak curiga? Pacar elo itu orang nya dingin sebelas dua belas ma Jefan. Gue tau banget sifat orang dingin itu, salah satunya gak gampang akrab sama orang, apalagi baru. Terus kenapa dia bisa sedeket itu sama Angell. Terus juga waktu dia minta gabung, Dalvin langsung cepet jawabnya. Apa elo gak cu-"

"An, stop. Kalo lo emang ada dendam tersendiri sama Angell atau Dalvin, gue harap elo gak usah ngompor-ngomporin gue untuk benci juga sama mereka. Inget Angell itu sahabat kita dan Dalvin dia pacar gue. Gak mungkin dia bakal bohong atau selingkuh sama Angell" ucap Laudea panjang lebar.

"Tapi, De-"

"An, udah"

Clara menghembuskan nafas gusar. Susah sekali menghadapi teman yang sedang kasmaran begini, "De, gue harap apa yang gue alamin engga elo alamin. Hanya karena ada label sahabat itu"

Setelah memesan makanan, kedua nya kembali. Clara tak ada nafsu makan dan hanya mengaduk-aduk sendok soto nya.

"Clar, kenapa gak makan?" Jefan bertanya.

"Gak nafsu"

"Udah sarapan?" Clara menggeleng, "Buka mulut"

"Gak mau, Jefan"

"Buka mulut, Clara"

"Engg-" dengan cepat Jefan langsung memasukan sendok itu kedalam mulutnya. "Ih, Jefan kok dipaksa sih?" gadis itu menggerutu.

Fake Nerd Girl  [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang