Bertempur dan menaklukkan musuh dalam peperangan bukanlah kehebatan paling tinggi; kehebatan tertinggi terjadi ketika Anda mampu menghentikan musuh tanpa perlawanan.
Clara Oliviana Dreonvalle~
__________________________________________
Clara, Candra, Nadine, Laudea, beserta Rionard sudah memasuki bandara Sukarno-Hatta untuk check in terlebih dahulu pada pukul 6 pagi, nanti nya mereka akan terbang jam 8. Seperti biasa, terdengar banyak sekali pujian untuk para keturunan konglomerat seperti mereka. Namun, mereka hanya acuh tentang itu.
Setelah menempuh perjalan yang cukup panjang, akhir nya kelima orang tersebut sampai di kota yang dijuluki City of Light. Setibanya mereka disana, mereka langsung didatangi oleh 5 orang berperawakan tinggi besar.
"Selamat datang kembali, Nona-nona dan Tuan Rionard. Bagaimana perjalanan kalian?" basa-basi salah satu dari mereka.
"Baik. Apakah mobil sudah siap?"
"Sudah. Biar kami bawakan barang-barang nya, Tuan dan Nona" Clara, Candra, Nadine, Laudea, dan Rionard memberikan barang-barang mereka kepada kelima orang bertubuh tinggi besar.
Di area parkir, susah berbaris rapi 5 mobil yang akan mengantarkan mereka. "Silahkan masuk, Non"
Mobil-mobil itu menuju apartemen kepunyaan anggota Craillec. Dengan dibukakan pintu mobil, mereka keluar dan segera masuk ke apartemen.
"Kita tidur sendiri-sendiri?" Laudea bertanya kepada ketiga sahabatnya.
"Gak usah, kita sekamar aja bareng-bareng. Kan ada tu kamar paling atas yang besar. Kecuali Bang Rionarad, ya. Hehehe" Usul Nadine yang disertai kekehan kecil.
"Yah, kok gue pengecualian? Gue kan juga mau sekamar sama kalian" Lagak Rionard sekarang sudah seperti anak kecil yang meminta ice cream namun tidak dibelikan.
"Gak usah so imut, Bang. Jijik gue ngeliat lo," balas ketus Clara.
"Ih, kok ketus banget si, Princess?"
"Bang, kalo gue boleh jujur, sekarang lagak lo itu udah kayak banci perempatan kompleks mansion gue. Udah lah yuu, naik. Gue mau rebahan." Setelah mengucapkan itu Clara langsung pergi begitu saja.
"Yah yah yah, Princess kok gue ditinggal?"
"Bang, gila lo kumat," kata Candra selepas itu pergi dan diikuti Nadine dan Laudea.
"Iya ya, kok gue malah jadi kek banci ginian si? Ihh jijik sendiri gue" gumam Rionard seraya mengaca yang dipajang di dinding apartemen.
"Huhhhh, akhir nya gue bisa rebahan" teriak kegirangan dari Nadine.
"Kalian pada mau mandi?" Tanya Candra.
Clara, Nadine, dan Laudea menjawab bersamaan, "KAGAK!"
"Oke kalo gitu, gue juga gak deh. Sekarang tidur aja yuk, berat banget ni mata gue"
"Iya, gue juga mau tidur"
Memejamkan mata dan masuk ke dalam mimpi mereka masing-masing.
Tok tok tok
Suara ketukan pintu itu, membuat Candra terbangun dari tidur cantik nya. "Apaan" jawab nya malas tanpa keluar kamar.
"Lo pada makan dulu dek, dari tadi sampai lo semua gak makan" ajak seseorang yang mengetuk pintu.
"Hem, lo duluan aja sono. Gue masih bangunin ni kebo peliharaan gue"
"Yaudah, gue duluan dek. Cepetan turun tapi ya. Sekalian mau nyusun strategi nya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd Girl [SUDAH TERBIT]
Romance[Fallaw dulu sebelum baca] Kisah tentang seorang gadis yang memiliki banyak topeng di wajahnya. Gadis yang selalu memiliki seribu satu cara untuk menutupi semua beban di hidupnya. Terlalu banyak teka-teki yang terjadi dalam hidupnya, sampai dia sen...