💛• Part 18

16.4K 1K 22
                                    

Senyum lo, senyum yang melebihi indahnya bunga yang sedang mekar.
Melebihi anggur merah yang memabukkan.
Dan membuat gue candu akan senyum itu.

~Jefan Antonio Blanchard

__________________________________________

Setelah kepulangan Clara, Candra, Nadine, dan Laudea, mereka memutuskan untuk sekolah pagi ini.

Nadine mendatangi Clara yang terduduk lesu akibat mengantuk. "An, bangun. Temenin gue makan ke kantin yuk."

"Gak ah. Lo kalo mau makan sama si Lya tuh, kalo engga sama Dea. Gue ngantuk banget" tolak Clara yang masih menutup mata.

"Yaudah lah," pasrah Nadine dan segera mendatangi ke 2 sahabat nya yang lain. "Woy, makan, yuk"

"Yukk, gue juga laper" Candra menyetujui ajakan Nadine.

"Eh eh, gue juga. Tungguin"

Sepeninggalan teman-teman nya, Clara di kelas menjadi sendiri. Bagaimana tidak? Siapa yang mau datang ke sekolah jika jam masuk mereka saja masih satu setengah jam lagi.

"Ehmm"

Deheman itu tak membuat Clara sedikitpun membuka mata. Ia memilih tidur.

"Ehmm"

"Berisik!" Hanya kata itu yang terlontar dari mulut Clara untuk seseorang yang berdehem dan mengganggu tidurnya.

"Ehmm"

"Apaan si lo!?" Clara mendongakan kepala melihat siapa yang datang, "Lo gak liat gue baru tidur? Gue ngantuk. Lo malah ehm ehm" suara Clara meninggi.

Yang diajak bicara malah mengendikan bahu nya tak tahu. "Gue mau duduk!"

"Ck, lo duduk tinggal duduk. Gak usah pake bangunin gue segala, kampret"

"Tas lo"

Spontan Clara menengok sebelah kursinya, ternyata disitu ada tas Clara. Clara sudah malu, dia tadi marah-marah kepada Jefan yang baru saja datang dan mau duduk tetapi tidak bisa karma ada tas milik Clara.

"O-oh, tas gue ya? Hehehehe. Sorry deh, gue gak lihat, ngantuk gue" tak ada respon dari Jefan. "Yaudah si, kalo lo mau marah sama gue, yang penting gue udah minta maaf. Lo gak mau maafin? Itu urusan lo bukan gue!"

Tak ada percakapan lagi di dalam kelas itu, hanya ada suasana canggung menyelimuti mereka. Clara merasa tak nyaman dengan suasana itu, hendak berdiri pergi. Namun niat nya terurung akibat Jefan yang mencekal pergelangannya.

"Lo mau kemana?" Tanya Jefan.

"Kantin"

"Ikut gue, gue mau ngomong sama lo!" Tanpa mendengar persetujuan Clara, Jefan sudah menarik tangannya menuju rooftop.

Dan hal itu tak luput dari fans fanatik Jefan yang sudah datang. Banyak cuap-cuap yang mengutarakan ketidaksukaan akibat Jefan yang selalu berdekatan dengan nerd.

"Jefan bawa gue ke rooftop ngapain? Jangan bilang dia mau nanya-nanya masalah kemarin gue ke mansion Dreonvalle dan gue di kuburan bang Cristof? Ihh, jangan dong. Please. Ribet banget deh idup gue"

"Lo-lo mau nanya apa?" Clara bertanya selepas sampai di rooftop.

Jefan yang tadi wajah nya datar, sekarang berubah menjadi serius. " Oke, gue to the point aja ya?"

Clara mengangguk sebagai jawaban, " Gue mau tanya. Apa hubungan lo sama Dreonvalle?"

"Mampus!! Bener kan. Aduhh gue jawab apa dong? Gue pura-pura gak kenal kali ya?"

Fake Nerd Girl  [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang