Kamu tahu, Nak, perasaan itu tidak sesederhana satu tambah satu sama dengan dua. Bahkan ketika perasaan itu sudah jelas bagai bintang di langit, gemerlap indah tak terkira, tetap saja dia bukan rumus matematika. Perasaan adalah perasaan
Alfa Edison Blanchard~
__________________________________________
Seminggu sudah berlalu dan keadaan gue semakin membaik walaupun terkadang masih sakit.
Hari ini gue udah memutuskan untuk berangkat sekolah karena gue bosen di mansion gak bisa ngapa-ngapain.
"Pagi, Mom, Dad" sapa gue saat sampai di meja makan.
"Loh, Jefan mau kemana kok pakai baju sekolah?"
"Mau sekolah, Mom"
"Gak! Keadaan kamu itu belum 100% pulih, ayok sana ganti baju" tolak Mommy gue.
"Tapi Mom, Jefan kalo di mansion terus jadi bingung mau ngapain"
"Engga, Jefan"
"Mom, please"
"Udah lah, Mom. Biarin aja Jefan sekolah, rindu Clara dia" goda Daddy gue.
"Ohhh, kalo mau ketemu Clara bilang dong. Kalo itu alesannya Mommy ijinin kok,"
Gue langsung menatap tajam Daddy, "Gimana gue mu move on kalo Daddy sama Mommy kek gini?
"Mom, Dad, gak usah mulai" kata gue malas.
Ah iya, semalam Daddy nya Clara atau Om Franky datang ke mansion gue buat minta maaf akan apa yang diperbuat Clara terhadap gue.
Om Franky bener-bener minta maaf sama Daddy, Mommy dan gue. Sebenarnya sih Daddy, Mommy serta gue itu gak sama sekali mempermasalahkan itu.
Awalnya gue emang takut kalo Mommy atau Daddy marah sama keluarganya Clara, namun ternyata pikiran gue itu salah. Daddy dan Mommy gue malah terus menjodoh-jodohkan gue sama Clara.
Tapi yang gue anehin disini adalah kenapa Clara gak ikut ke mansion gue untuk minta maaf sendiri?
"Mom, Dad Jefan berangkat ya" sembari menyalimi punggung tangan Mommy dan Daddy gue.
"Eeee tunggu, ini kasih ke Clara. Bilang aja dari Mommy, Mommy kangen dia soalnya. Kalo bisa ajakin sekalian main ke sini" Mommy menyodorkan rantang makanan.
"Gak, gak mau Mom-"
"Oke sih kalo gak mau gampang buat Mommy ngelarang kamu masuk sekolah"
"Iya udah siniin" terpaksa gue ngambil rantang itu. "Jefan pergi,"
"Hati-hati, sayang"
"Clara aja yang dipikirin, gue kapan?"
Gue mengendarai mobil sport berwarna hitam pekat. Tadinya gue mau pake motor tapi punggung gue belum bisa ya jadilah gue pakai mobil.
25 menit akhirnya gue sampai di BIS. Gue keluar dengan membawa rantang di tangan kanan. Langsung gue menuju kelas XI MIPA 1.
Ceklekk
Semua mata menatap gue dengan tatapan tak terbaca, namun detik berikutnya terdengarlah kicauan dari mereka,
"Huwaa a'a Jepang udah come back"
"Jefan kok habis sakit malah tambah ganteng si?"
"I Miss youuuu 3000"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd Girl [SUDAH TERBIT]
Romance[Fallaw dulu sebelum baca] Kisah tentang seorang gadis yang memiliki banyak topeng di wajahnya. Gadis yang selalu memiliki seribu satu cara untuk menutupi semua beban di hidupnya. Terlalu banyak teka-teki yang terjadi dalam hidupnya, sampai dia sen...