Fake Nerd Girl [SUDAH TERBIT]

❤️• Part 101

Karena semua perbuatan yang kita tanam pasti akan berbuah sesuai perbuatan itu juga, entah baik atau buruk itu

Jefan Antonio Blanchard~

__________________________________________

"Egghhh"

Seorang lelaki baru saja bangun dari tidurnya, hal yang pertama ia rasakan adalah pegal. Bagaimana tidak? Sekarang ini ia duduk dengan kaki serta tangan yang diikat. Persis tawanan.

"D-dimana g-gue?" Kepalanya masih terasa berdenyut.

Trap trap trap

Ada suara langkahan kaki yang mendekat, "S-siapa d-disana?" tak ada sahutan, namun lama kelamaan suara langkahan kaki itu semakin mendekat.

Lalu munculah orang itu, "Hai, Jefan"

Wajah orang itu tertutup masker hitam, ia mengenakan topi, tetapi bila didengar dari suaranya Jefan sepertinya mengenali suara itu, "Siapa lo?"

"Siapa gue? Emang lo gak tau siapa gue?"

"Gue gak perlu basa-basi,"

"Emang yaa, Jefan itu dari dulu memang ketus"

"Brisik"

"Lo beneran gak tau siapa gue?" orang itu perlahan membuka maskernya. "Did you forget me, Jefan?"

Deg.

"C-Clarisa?"

"Oh my ghost, lo masih kenal gue ternyata" ia berpura-pura terkejut.

"PEMBUNUH!!!" batin Jefan.

"Apa mau lo?"

"Jefan, Jefan. Elo itu sebenarnya bego, bodoh, atau tolol si?"Jefan terus menatap tajam jalang itu. "Apa lo lupa dengan apa yang elo lakuin ke gue waktu itu?"

"Itu salah lo,"

"Cih, salah gue kata lo? Sekarang lo nalar, kalau dulu elo mau jadiin gue pacar lo apa gue akan melakukan hal itu?"

"Bego! Sekarang elo yang nalar, dimana ada orang yang mau pacaran sama pembunuh macam elo, ha?"

Raut wajah Clarisa nampak berubah, "P-pembunuh? A-apa maksud lo?"

"Gak usah pura-pura bego lo"

"G-gue gak pernah bunuh orang, ya!"

"Agnesia Stensya Blanchard" Jefan menekankan nama marga adiknya itu. "Apa lo lupa dengan nama itu, Clarisa Puteri Bessara?"

Deg.

Clarrisa nampak terkejut, matanya terbelalak kaget mendengar nama marga tersebut, "Kenapa diem? Gak tau kalau dia yang elo bunuh itu adik gue?" Gadis itu diam. "Gue gak pernah nyangka ternyata orang yang selama ini gue cari-cari ada didekat gue," Jefan memiringkan senyumnya.

"Elo dan temen-temen lo itu adalah wanita titisan satan. Kelakuan lo, sifat lo, sikap lo, persis satan!! Bahkan elo itu bisa dibilang sebagai kepala dari satan-satan itu," cibir Jefan. "Wanita murah, jablay, bitch–"