♥️• Part 12

18.3K 1.1K 85
                                    

Berdua bersamamu mengajarkanku apa artinya sebuah kenyamanan

Jefan & Clara~

__________________________________________

'JEFAN POV'

Pagi ini gue udah bangun dan bergegas mandi untuk sekolah, entah mengapa pagi ini rasanya gue semangat banget sekolah.

Para curut itu belum datang ke rumah, jadi gue memutuskan untuk gue pergi duluan.

Gue udah berdandan seperti biasanya dengan baju dikeluarkan, dasi yang menggantung tidak rapi dan rambut yang berantakan menambah kesan cool gue.

Langsung gue ambil kunci kontak di meja dan segera turun kebawah menemui bokap dan nyokap.

"Pagi Dad, Mom" sapa gue sambil mencium pipi Mommy.

"Pagi Jefan" sahutnya bersamaan

"Loh, Jefan tumben bangun pagi? Biasanya juga harus Mommy kalau engga temen kamu"

"Iya Mom, hehehe" bales gue dengan tertawa hambar.

"Yaudah, sarapan dulu ya. Jarang-jarang kita bisa makan barengan gini"

Hanya ada dentingan sendok dan garpu yang terdengar, tidak ada yang membuka suara sampai Daddy gue bertanya, "Gimana, Jef kasus nya udah kamu selidiki siapa pelaku nya?"

Uhuk uhuk

"Pelan-pelan, Jefan"

Gue langsung tersedak akibat pertanyaan Daddy itu, "Belum, Dad"

"Terus gimana?"

"Jefan masih mau lanjut. Jefan gak akan bisa maafin diri Jefan sendiri kalau pelaku nya masih berkeliaran diluaran sana. Dia harus merasakan apa yang Agnes rasakan, Dad"

"Tapi, Jefan. Ini udah 1 tahun kamu di sana. Masih saja belum menemukan apa-apa. Daddy juga udah angkat tangan tentang kasus itu, Daddy gak kuat kalau harus liat sekolah itu. Hati Daddy terlalu sakit, Jefan"

Mengingat kejadian itu membuat gue mengepalkan tangan kuat-kuat, "Dad, Mom. Jefan pergi" ucap gue dengan mencium punggung tangan kedua orang tua gue.

Gue ke garasi untuk mengambil motor gue.

Menaiki motor itu dan menancapkan gas dengan kecepatan yang tinggi gak gue peduliin umpatan-umpatan orang itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menaiki motor itu dan menancapkan gas dengan kecepatan yang tinggi gak gue peduliin umpatan-umpatan orang itu.

Gue memacu motor gue bukan ke arah sekolah, namun gue akan bertemu seseorang disuatu tempat terlebih dahulu.

Fake Nerd Girl  [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang