Wanita itu unik. Orang lain mampu melihatnya tersenyum bahagia sepanjang hari, tanpa mengetahui betapa rapuh nya dia. Banyak orang yang mengelilingi nya, tapi tak ada satu pun yang mengerti nya. Hanya tangisan lah yang ia keluarkan sebagai pelampiasan nya.
Jefan Antonio Blanchard~
__________________________________________
Mobil Jefan sudah berhenti di mansion Clara. Ia melirik ke sebelah nya, ternyata Clara sudah tertidur manis sepertinya kelelahan.
Ada ide muncul di kepala Jefan, ia langsung mengambil ponsel nya dan mengarahkan ke wajah Clara.
Cekrekk
Setelah mengambil satu foto Clara, Jefan langsung mengangkat tubuh Clara. Mengapa ia mengangkat tubuh Clara? Ya karna ia tak tega untuk membangunkan Clara yang tertidur
Ting..tung..ting..tung...
Lalu munculah seorang Art, "Eh? Ini non Ana kenapa?"
"Ana lagi!?"
"Clara gak kenapa-kenapa bu, dia cuman kecapean tadi habis ke Pantai"
"Oh, yaudah. Masuk, den"
"Iya, Bu. Kamar Clara yang mana?
Bi Inah nampak berpikir sejenak, mana mungkin beliau akan menyuruh Jefan untuk ke kamar belakang tempat kamar Clara. "Emm, di sana, Den" tunjuk Bi Inah ke arah kamar tamu.
Jefan segera membopong Clara menuju kamar yang di tunjuk tadi, meletakan nya di atas kasur dan menarik selimut untuk Clara agar nanti nya dia tidak kedinginan.
'JEFAN POV'
Cantik
Yah, hanya itu yang bisa gue bilang sewaktu Clara tertidur manis, Gue senang bisa bantu dia ngelupain masalahnya biarpun sebentar.
Dulu gue kira Clara hanya lah seorang gadis jutek dan nakal. Kenapa gue bisa bilang dia nakal? Ya, karna waktu awal gue ketemu dia selalu aja mengumpati gue dengan semua isi hewan di kebun binatang.
Tapi, setelah gue tau lebih dalam, gue menemukan satu kenyataan pahit disitu. Dia gadis yang rapuh, bahkan sangat. Kenapa gue bisa tau? Gue bisa liat dari sorotan matanya yang gak bisa bohongin. Memang mulut berkata 'gue gapapa' tapi, mata? Dia gak baka bisa bohong.
Gue bangga sama dia, dia mampu menutupi semua masalah nya itu sendiri. Menutupnya rapat-rapat agar tak ada seorangpun yang mengetahui isi hati nya.
Wanita menangis bukan berarti lemah, karena terkadang mereka gak tahu bagaimana cara mengatakan apa yang mereka rasakan. Itulah yang gue dapatkan ketika gue melihat Clara.
Wajah gue hanya berjarak 5 cm disampingnya, "Gue bakal bantu lo sebisa gue, Clar" kata gue dan,
Cupp
Gue mencium kening nya dan segera berlalu meninggalkan kamar itu.
"Den?" Panggil wanita paruh baya yang membukakan pintu tadi.
"Ada apa, Bu?"
"Gak usah panggil, Bu. Panggil saja Bi Inah"
Gue hanya manggut, "Bibi cuman mau bilang makasih"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd Girl [SUDAH TERBIT]
Romance[Fallaw dulu sebelum baca] Kisah tentang seorang gadis yang memiliki banyak topeng di wajahnya. Gadis yang selalu memiliki seribu satu cara untuk menutupi semua beban di hidupnya. Terlalu banyak teka-teki yang terjadi dalam hidupnya, sampai dia sen...