💚• Part 98

11.5K 802 497
                                    

Kita mungkin udah gak sama-sama lagi. Tapi gue mau jadi bintang biarpun tidak selalu terlihat, namun selalu ada

Someone~

__________________________________________

"DADDYYY!!" suara teriakan Berliana telah menggema di seluruh ruangan mansion dan membuat beberapa orang yang ada disitu terkejut, bahkan Alfa pun juga terkejut.

"Kamu ada apa, sayang?" tanya Alfa yang masih santai seraya memegang lap top nya.

"J-Jefan, J-Jefan" kata wanita itu.

"Anak kita kenapa?" Mendengar nama Jefan, Alfa langsung meletakan lap top yang tadinya berada didalam pangkuannya.

"J-Jefan k-kecelakaan"

Deg.

Alfa membeku ditempat, sedangkan Berliana sudah menangis tak karuhan, "J-Jefan, hikss hikss"

"Sayanng, maksud kamu gimana?"

"T-tadi Mommy dapat t-telepon, katanya J-Jefan k-kecelakaan hiks hiks" jawab nya lemas.

"Kecelakaan tunggal?"

Berliana menggeleng, "Engga, sama truck"

Mata Alfa melotot terkejut, "Kita ke rumah sakit sekarang" Berlian mengangguk setuju.

Alfa dan Berliana sudah sampai di rumah sakit tempat Jefan dilarikan, "Permisi, kamar atas nama Jefan Antonio Blanchard dimana ya?"

"Tunggu sebentar" ujar suster itu. "Yang mengalami kecelakaan itu bukan?"

Berliana langsung melihat suaminya, seperti berbicara, "Anak kita," Alfa hanya mengeratkan pelukannya.

"Iya"

"Ada di ruang Lily VVIP di lantai 4 no 27" tutur suster tadi.

"Baik, terimakasih"

"Sama-sama,"

Kedua orang tua Jefan itu langsung menuju ruangan yang tadi disebutkan oleh suster. Setelah sampai di kamar itu, ternyata kamarnya masih tertutup.

"D-dad, a-anak k-kita" lirih Berliana.

"Udah, sayang tenang dulu," kata Alfa menangkan. "Kamu berdoa semoga didalam sana Jefan gak kenapa-kenapa"

"T-Tapi–"

Ceklek....

"Keluarga atas nama Jefan Antonio Blanchard?" tanya seseorang yang mengenakan baju putih khas dokter.

"Kami," Alfa dan Berliana kompak berdiri.

"Gimana keadaan anak saya? Apakah baik-baik saja. Apa ada yang terluka dalam?" tanya Berliana bertubi-tubi.

"Emmm, kondisi Jefan saat ini bisa di bilang sangat buruk atau kritis. Dia mengalami patah tulang dibagian tangan serta kehabisan darah dan membutuhkan tansfusi darah secepatnya atau–" dokter itu tak melanjutkan ucapannya.

"Atau apa, dok"

"Nyawa Jefan taruhannya"

Deg.

Keduanya membeku, "G-gak, g-gak mungkin. Jefan pasti baik-baik saja. Dokter bohong kan?"

"Tidak, saya tidak bohong. Apa yang saya ucapkan ini benar adanya. Banyak sekali luka yang ada ditubuhnya, seperti perut, kepala, dan lainnya. Maka dari itu Jefan sangat membutuhkan donor darah secepat mungkin"

Fake Nerd Girl  [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang