♥️• Part 22

15.9K 1K 29
                                    

Apa lo ingat saat lo dan gue menjadi kita?
Dan, Apa lo lupa kebahagiaan yang lo rasakan karena bersama gue?
Jika lo ingat, Apakah gue masih bisa membuat lo bahagia seperti dulu?

Ervanoah Arthalanta Raatone~

__________________________________________

Para gadis nerd sudah memasuki kawasan BIS. Seperti biasa, terdengar cibiran tak enak dari siswa siswi BIS. Namun, para gadis itu sudah menulikan pendengaran mereka.

"Ngantin dulu kuy?" Ketiga temannya hanya mengangguk sebagai jawabannya, dan segera melangkahkan kaki menuju kantin.

Mereka duduk disalah satu meja disitu, "Makan apa? Gue traktir" ujar Clara yang membuat teman-temannya berbinar.

"Eum, gue dikit aja. Cuman bakso 2 pake nasi, air putih botolan sama jus jambu aja" pesan Nadine.

"Lo gila? Lo pesen segitu terus lo bilang cuman?" Candra heran kepada salah satu temannya itu.

"Ya biar lah, lagian kapan lagi si Ana mau traktir kita?" Bela Laudea kepada Nadine.

Clara memutar bola mata jengah, "Berisik! Buruan dah pesen."

"Gue soto sama air putih botol"

"Kalo gue, soto sama es teh plus tempe goreng" Candra ikut memesan.

"Oke. De, bantuin gue yak" Clara dan Laudea pun berjalan ke arah stand untuk memesan makanan. Sedangkan Candra dan Nadine, mereka sedang duduk manis bak ratu yang menunggu makanannya datang.

Nadine membuka suara, "Ly. Menurut lo, Ana sama si ubin masjid cocok gak?"

"Kalo menurut gue, setelah kemarin gue mengadakan penelitian dengan melihat mereka di pantai, mereka si cocok. Kek ada chemistry nya gitu" Nadine mengangguk-anggukan kepalanya.

"Lah kalo gue sama Ervan?"

"Kalo gue si, NO" jawab Candra yang mampu membuat Nadine melirik nya malas. "No problem maksud gue" Nadine langsung tersenyum bahagia. Biasa yang gamon, mah gini hihihi.

Clara dan Laudea sudah datang dengan pesanan yang di pesan tadi, "Siniin bakso gue"

"Eitsss, bilang apa dulu pret?"

"Makasih Ana yang cantik, baik hati serta ramah tamah. Udah kan? Siniin, cacing gue udah meronta-ronta"

Kringgg

Bel sudah berbunyi, dan tepat sekali para gadis nerd itu selesai makan. Dan sesegera mungkin masuk ke kelas XI MIPA 1.

Dikelas XI MIPA 1, tak ada satu pun most wanted yang menampakan batang hidung mereka. Clara, Candra, Nadine, dan Laudea bodo amat akan hal itu.

Detik berganti menit, menit berganti jam. Kini, jam sudah menunjukan pukul 15.00 yang berati pintu gerbang BIS sudah dibuka. Dan pasti nya para nerd itu akan menunggu sampai sekolah menjadi sepi.

"An, dah sepi ni. Pulang yu" Ajak Laudea.

Mereka pun berjalan menuju pintu gerbang BIS. Namun, ketika mereka sampai di koridor, tiba-tiba,

Grepp

Grepp

Grepp

Fake Nerd Girl  [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang