🖤• Part 81

10.9K 697 148
                                    

Sabar tanpa batas, memaafkan tanpa menghitung dan ikhlas tanpa mengharap imbalan

Clara Oliviana Dreonvalle~

__________________________________________

Clara memasuki mansion Dreonvalle dengan badan yang lemas serta wajah yang kusut. Ia sedih karena Jefan mengusirnya tanpa mau menerima buah yang dibawakan Clara.

Awalnya Clara kekeh tidak mau pergi dari situ, namun karena Franky selaku Daddy nya menelepon untuk pulang ke mansion.

Ohiya, Clara memang seminggu ini belum pulang ke mansion keluarganya. Hatinya masih pedih saat ia melihat perlakuan adik kandungnya yang bernama Vivi itu.

"DARI MANA KAMU!?" suara Franky menyapa. Ah ralat bukan menyapa, melainkan bertanya dengan nada tinggi.

"A-Ana dari mansion temen, Dad" bohong Clara karena tak mungkin bila ia membicarakan itu semua pada Daddy atau orang-orang yang ada disitu bila dirinya memiliki mansion pribadi yang ia beli menggunakan uang hasil jerih payahnya sendiri.

"Yeee bo'ong aje kerjaan lo," cibir Vivi si mulut lemes. "Gini ya, setau gue itu kan elo dimusuhin sama 3 temen lo, terus gimana caranya elo bisa nginep di mansion orang? Elo juga kan di musuhin sama satu sekolah karena mau bunuh Jefan. Upss, keceplosan" Vivi mendrama seraya menutup mulutnya berpura-pura layaknya seorang yang benar-benar kelepasan berbicara.

"Gimana maksud kamu Vivi?"

"Ya seperti itu lah, Dad. Vivi tau, Daddy gak mungkin kalo gak bisa mencerna kata-kata Vivi tadi" sembari memasukan buah pepaya kedalam mulutnya. "Ah iya, selain itu ya, Dad dia itu udah dikeluarin dari sekolah"

"Bangsat!!!"

"APA!? BENAR ITU, ANA!?"

"Sialan, gue mau jawab apa? Ngelak juga gak akan bisa, secarakan Vivi mulutnya emang lemes"

"JAWAB DADDY, ANA!!" suara Franky telah naik 1 oktaf.

"I-iya, Dad. Tapi Ana sama sekali gak sengaja ngelakuin itu"

PLAKKK

"GAK SENGAJA KAMU BILANG!? APA KAMU GAK MIKIR KALO JEFAN BISA KEHILANGAN NYAWA KARNA KEBODOHAN KAMU!?" Clara diam, ia hanya memegang pipinya yang panas akibat tamparan yang di layangkan Daddy nya.

"APA KAMU SENGAJA MAU BUAT ITU SUPAYA BISNIS DADDY DENGAN ALFA PUTUS DAN PERUSAHAAN DADDY HANCUR, IYA GITU!?"

Gadis itu menggeleng cepat, "E-engga, Dad. A-Ana–"

PLAKKK

"MASIH BISA KAMU NGELAK, ANA!!? KAMU ITU EMANG BENER ANAK SIALAN YANG GAK TAU DIUNTUNG!!"

"Ya iyalah, Dad. Emang dia kan udah ditakdirkan sebagai pembawa masalah di keluarga ini. Lagian, kenapa juga Daddy susah-susah ngirim dia kemari? Lebih baik dia di Paris sekalian jadi gelandangan disana" itu bukan suara Vivi melainkan Magda selaku Mommy nya.

"M-mom–"

"Apa kamu? Gak usah pasang muka melas gitu deh. Jijik saya liat kamu dan kamu jangan sekali-kali panggil saya Mom!! Saya bisa gila setiap liat kamu" katanya lagi.

Fake Nerd Girl  [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang