Di dunia ada dua macam luka. Satu, luka yang bisa sembuh. Bekasnya hilang seakan tak pernah terjadi apa-apa. Seperti memar-memar di tubuh gue. Begitu warna ungu kebiruannya berubah menjadi kuning menyerupai warna kulit, memar itu siap lenyap. Namun, ada pula jenis luka kedua, yang semahir apa pun pengobatannya, takkan pernah hilang. Seperti memar-memar di hati gue, Di jiwa yang hampir mati karena banyak nya pisau yang menancap nya.
Clara Oliviana Dreonvalle~
__________________________________________
Parahhh!!
Gue udah kek artis gue ditungguin banyak orang, cuman kalo artis ditungguin buat minta tanda tangan kalo gue ditungguin ya buat dimarahin.
Jujur, gue takut kalo entar bonyok atau Bang Archie bakal nampar gue lagi. Ya emang bagi gue pukulan dari mereka itu ga sesakit kalo gue baru tempur sama gangster lain, tapi justru malah hati gue yang sakit.
Ketika anak-anak diluaran sana berumur 6 tahun, mereka diasuh, disekolahkan, diberi perhatian, nah gue? Di tendang dari rumah. Haha miris banget hidup gue.
Saat ini gue baru ada di ruang tamu. Tadi Vivi bilang Mommy manggil gue dan ternyata, bukan hanya Mommy yang manggil. Daddy dan Bang Archie pun kek nya ya manggil gue. Keliatan banget sorot mata mereka mau marah sama gue.
"Gue mau diapain lagi, Ya Tuhan"
"Kamu sudah punya kekasih?" suara tegas keluar dari mulut Daddy.
Noh kan, ini mesti Vivi yang bilang ke Daddy sama Mommy, keliatan tu dari mata Vivi yang ngeliatin gue syirikk.
"P-punya, Dad"
"Siapa namanya?"
"Duh, gue jawab apa coba? Ahh pusing dah gue. Mana Bang Archie liatnya sinis."
"Woy, Jawab! Malah bengong" sentak Bang Archie.
"N-namanya em, anu J–"
"Jefan. Gitu aja ribet" sahut Vivi cepat.
"Jefan anak dari Alfa Blanchard?"
"I-iya, Dad"
"Apa kamu tau Vivi menyukai dia?" kini suara Mommy gue yang bertanya.
"T-tau, Mom"
"Lalu kenapa kamu merebutnya?"
Anjinggg!?
Merebut!?
Dari mana bangsattttt!!!?
"A-ana gak tau, Mom. Je–"
"Halah ngeles aja lo." Lagi-lagi Vivi memotong ucapan gue. "Dia itu, Mom suka nya pulang malem-malem. Vivi pernah liat dia pulang jam 11 malem dan digendong Jefan. Yah, Vivi si curiga kalo dia udah gak pe–"
"BENAR ITU ANA!?"
"Pe apa anjir? Perawan? Dia bilang gue gak perawan!? Sialan ni bocahhhh"
"ANA JAWAB DADDY! KAMU SUKA PULANG MALAM, IYA!?"
"I-iya, tapi kadang Dadd"
"Cik, kadang. Emang elo tu bener-bener Jalang, dek" celetuk Abang gue.
"Ta-tapi Ana pulang cepet ada al–"
PLAKKK
Mantull. 1 tamparan mendarat di pipi kanan gue. "Dad, Ana bisa jelasin. Ana pulang malem itu karena ada urusan, Dad"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd Girl [SUDAH TERBIT]
Romance[Fallaw dulu sebelum baca] Kisah tentang seorang gadis yang memiliki banyak topeng di wajahnya. Gadis yang selalu memiliki seribu satu cara untuk menutupi semua beban di hidupnya. Terlalu banyak teka-teki yang terjadi dalam hidupnya, sampai dia sen...