Senja mengajarkan gue bahwa apapun yang terjadi hari ini, pasti akan berakhir menjadi indah.
Clara Oliviana Dreonvalle~
__________________________________________
Setelah cukup lama mereka bertatapan, akhir nya Clara memutuskan terlebih dahulu, "So-sorry."Jefan mengubah posisi nya, yang tadi nya tidur di sofa kini berubah menjadi duduk. "Sini," suruh Jefan dengan menepuk-nepuk sofa kosong disebelah nya.
Clara hanya menurut begitu saja. "Ma-makasih, Jef" Clara berucap seraya menundukkan kepalanya, ia masih malu karna tadi ia ketauan melihat wajah tampan Jefan.
"Untuk?"
"For everyting" gumam Clara yang masih bisa di dengar Jefan.
"Kalo ngomong, liat orang nya," tegur Jefan yang membuat Clara mendongakan kepalanya menatap Jefan.
"Thank you for everyting, Jef."
"Hm. Sebegitu beratnya masalah lo?"
Clara hanya diam tak bergeming, ia malah kembali menunduk dan menangis lagi.
Melihat Clara menangis membuat hati Jefan mencelos merasa bersalah, "Hey. Jangan nangis. Sorry kalo gue lancang. Tapi, gue cuman mau ngingetin, di dunia ini lo hidup ga sendiri. Ada Tuhan, Orang tua lo, Keluarga lo, Temen lo, dan gue. Lo bisa cerita sama mereka semua. Iya, emang lo bisa bertopeng baik di depan semua orang. Tapi, mau sampai kapan, Clar? Banyak yang sayang sama lo, banyak yang peduli sama lo, dan banyak yang butuh lo disini. So, jangan pernah berpikir macam-macam. You are a strong girl, Clar." Jefan menarik nafasnya panjang, "Oke, gue capek. Biar gue bilang ya, ini adalah kata-kata terpanjang yang gue keluarin dan ini cuman buat lo"
Tak ada jawaban dari Clara. Tapi, ia merasa tersanjung karna ucapan Jefan 'cuman buat lo' . Ia memeluk erat tubuh Jefan. Jefan awalnya terkejut, namun selanjutnya Jefan membalas pelukan Clara.
"Thank you very much, Jefan. I do not know what to say moreover. If there is a word more than thank you I will say it for you."
Jefan tersenyum penuh arti, "Yaudah, sekarang ikut gue!"
"Gak" tolak Clara dengan melepas pelukannya. Tolakan Clara membuat air muka Jefan berubah menjadi dingin.
"Gak trima penolakan!'
"Ishh, baru aja tadi lembut, sekarang udah kek monster lagi" gerutu Clara dalam hati.
"Tapi gue gak bawa baju, Jefan"
"Pake baju gue. Gak usah banyak alasan" tutur Jefan sembari berjalan ke lemarinya untuk mengambil pakaian yang pas untuk dikenakan Clara.
"Nih, ambil. Tuh toilet nya disana. Lo mandi aja, gue keluar" Jefan melenggang pergi meninggalkan Clara di ruangan itu.
Clara begitu senang karena perlakuan Jefan yang membuat nya nyaman. Setiap pelukan yang diberikan Jefan membawa kehangatan, setiap ucapan Jefan membuat hati tenang.
Clara mengambil baju yang Jefan berikan tadi dan segera menuju toilet. Hanya membutuhkan waktu 1 jam saja untuk dia melakukan ritual mandi dan segala antek-antek nya.
Ia saat ini mencari Jefan. Melangkah kan kaki menuju ruang tamu apart itu. Dan benar saja Jefan sudah berganti pakaian dan sedang duduk bermain ponsel.
"Jefan"
Sang pemilik nama menoleh ke arah sumber suara itu. Mata Jefan menatap Clara dengan sweater milik Jefan yang kebesaran ditubuh nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd Girl [SUDAH TERBIT]
Romance[Fallaw dulu sebelum baca] Kisah tentang seorang gadis yang memiliki banyak topeng di wajahnya. Gadis yang selalu memiliki seribu satu cara untuk menutupi semua beban di hidupnya. Terlalu banyak teka-teki yang terjadi dalam hidupnya, sampai dia sen...