💚• Part 29

14.4K 955 27
                                    

Hiduplah dalam hatimu
Sebuah proses adalah jalan menuju sebuah hal yang kamu raih
Hiduplah dalam pikiran mu
Bahwa proses adalah suatu hal yang harus lebih kamu hargai
Hiduplah dalam tindakanmu
Bahwa kamu berhak untuk berproses menjadi lebih baik lagi.

Agnesia Stensya B~

__________________________________________

Saat ini, Gavin sedang berjalan menuju ruang inap Clara untuk bertemu dengan sahabatnya, yaitu Jefan. Saat ini dia membawa hasil lab tentang obat tablet yang mereka temukan di gudang tadi.

"Jef?" Panggil nya. "Ini hasil lab nya" Jefan menerima amplop coklat yang disodorkan Gavin.

"Katanya dokter Fina, itu obat kandungannya sama persis sama obat yang di telan sama Agnes sewaktu dia di otopsi. Obat itu melemahkan orang dan bisa buat meninggal orang" terang Gavin sama persis dengan apa yang diucapkan oleh dokter Fina.

"Agnes?"

Mata Jefam beralih menatap Clara yang masih asyik melihat kartun Doraemon di televisi, "Clar?" Clara menoleh menatap Jefan.

"Apa?"

"Lo kemarin dikasih obat sama si cabe jablay itu?" tanya Jefan.

"Iya, tapi kemarin gue, Candra, Nadine, sama Laudea muntahin itu. Takutnya malah bisa buat gue qoid."

"liat aja lo Clarisa!!"

Ceklekk

Terbukalah pintu, nampak lah Ervan dengan muka kusutnya, "Lo kenapa dah, Van?" Gavin bertanya.

"Nadine."

"Nadine kenapa? Dia nge drop? Jefan, Jefan anterin gue kesana. Ayok Jefan, gue mau ke kamar Nadine" panik Clara mendengar nama salah satu sahabatnya disebut.

"Woy, An. Tenang kalii, udah kayak mau lahiran aja lo," Gavin mencibir sikap Clara yang menurutnya sedikit berlebihan

"Dia sahabat gue, begoo!" balas Clara ketus. "Ayo, Jef. Temenin gue, ke kamar Ria."

"Jangan panik dulu. Ervan belum selesai ngomong"

Clara beralih menatap Ervan seakan bertanya "Nadine kenapa?"

"Dia...dia" Ervan menggantungkan kata-katanya.

"DIA KENAPA!? JANGAN NGOMONG SETENGAH-SETENGAH DONG!" Clara sudah naik pitam sebab Ervan tak melanjutkan ucapannya.

"DIA NGGAK MAU KETEMU GUE, HUWAAAAAAAA" Pekik Ervan histeris dan berlari memeluk Gavin.

Semua melongo tak percaya. Bagaimana Ervan yang notabene juragan mantan itu bisa seperti ini hanya karena satu cewek tak mengingatnya? Entah apa yang merasukinya.

"Ehhhh, lepasin kambingggg. Gue masih doyan cewek" tutur nya sembari melepas paksa tubuh Ervan yang memeluknya erat-erat.

Ervan terduduk lemas, "Tadi gue ke kamar nya, karena nyokap dia nyuruh gue untuk jaga dia. Dengan senang hati gue mau jagain Nadine. Tapi, waktu gue masuk kamar nya dia langsung ngamuk ke gue. Dia bilang gue--"

"BUAYA?" Jawab Clara tepat sekali.

"IYAA, HUWAAAA"

"HAHAAHHAHA" Tawa mereka pecah dibuat Ervan. Bagai mana tidak? Lihat lah Ervan ini. Sekarang, dia sudah mengesot di lantai bak anak kecil yang menangis marena tidak dibelikan mainan oleh sang ayah.

Fake Nerd Girl  [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang