💙• Part 45

13.4K 877 38
                                    

Cinta seperti penyair berdarah dingin yang pandai menorehkan luka. Rindu seperti sajak sederhana yang tak ada matinya.

ASB~

__________________________________________

Clara sudah sampai di basecamp milik Jefan dkk. Di sana belum ada orang kecuali dirinya. Maka dari itulah, ia memilih untuk tidur di mobil Pajero hitam itu barang sejenak.

Tentang dandanan Clara, saat ini ia sudah menggantinya menggunakan pakaian ala Clara. Tak ada lagi heels, tak ada lagi kacamata.

Tak lama kemudian, datanglah Gavin yang membonceng Candra, Dalvin yang membonceng Laudea dan Ervan yang tak membonceng siapa-siapa.

Clara terbangun, ia lalu turun dari mobil itu dan segera menemui para temannya yang baru saja datang. "Hai"

"Eh, lo udah dateng, An? Dah lama nunggu?" tanya Ervan.

"Gak tau, tadi gue tidur kok di mobil"

"Biasaan lo, An. Dikit-dikit molor" cibir Candra

"Ooo, yok masuk"

Mereka sudah duduk di sofa mereka masing-masing dengan matanya yang menatap serius Ervan.

Ervan membuka mulut nya bersuara, "Oke, jadi pertama-tama mari kita panjatkan puji dan syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena–"

PLETAKK

"Gak usah pidato, bego!" potong Gavin cepat.

"Kan pembukaan dulu. Masa langsung gue to the point, kan kesan nya gak enak." Semua orang yang disitu hanya memutar mata malas meladeni orang yang tak punya akhlak seperti Ervan ini.

"Cepetan, Van. Gue mau pergi" tutur Dalvin.

"Ish kalem lo. Oke gue to the point. Jadi, tujuan gue ke sini–" lagi-lagi ucapannya terpotong karena ada seseorang yang masuk.

"Sorry gue telat"

"Ee broo, gue kira lo gak dateng" sambut Gavin.

"Gue lanjut ya. Jadi, lo semua tau kan abis ini tu si Nadine ulang tahun ke-19."

Clara, Candra, dan Laudea serempak menepuk jidat mereka, "Anjir gue lupa" kata Clara.

"Gue juga njay"

"Sama. Terus, lo mau kasih surprise apa?"

"Jadi surprise nya..." Semua mendekat kearah Ervan.

"Oke?"

"Siyapp deh. Kalo tukang julid si Ana ma Lya tuh" ungkap Laudea.

"Kagak ya" balas Clara dan Candra bersamaan.

Dalvin dan Laudea berdiri, "Ini rapatnya udahkan?"

"Udah"

"Gue sama Dea pulang"

Candra mencekal tangan Laudea, "Eh, lo mau kemana dah? Duaan gitu kek kembar dampit"

Fake Nerd Girl  [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang