Gue cukup sadar. Gue bukan siapa-siapa yang harus lo khawatirkan
Clara Oliviana Dreonvalle~
__________________________________________
Hari Senin telah datang dan hari ini Jefan dkk diharuskan ke sekolah oleh Clara. Namun, Jefan dkk menolak mentah-mentah akan itu. Banyak sekali alasan mereka
"JEFAN, GAVIN, ERVAN, DALVIN!! SEKOLAH SEKARANG!!" Teriakan menggelegar dari Clara bak ibu-ibu yang sedang memarahi anaknya karna tak mau sekolah.
"Enggak, gue gak mau!!" Jefan membalasnya dengan bermain ponsel.
"TERUS KALO KALIAN GAK MAU SEKOLAH, GIMANA MAU NGELANJUTIN PERUSAHAAN BOKAP KALIAN, DONDONG?" Clara terus saja berkacak pinggang
Memang, Gavin, Ervan, serta Dalvin belum mendapatkan ijin dari ayah mereka untuk menjalankan perusahaan turun temurun itu. Karena Gavin, Ervan, dan Dalvin dianggap belum mandiri untuk meneruskannya.Kecuali Jefan.
"Yaitu urusan gampang kali. Toh, gini-gini otak gue warbinasyah pinternya" celetuk Ervan membanggakan diri.
"Halah, bacot. Nilai lo masih dibawah gue, Marjukiii" sahut Gavin.
"Anjirr, cuman selisih 0,5 aja, horr"
"Elah, lo dua ngapa jadi berantem si? Gue aja yang lebih pinter dari lo dua kalem" ucap Dalvin mengingatkan.
"Ehmmm" Jefan berdehem dan membuat 3 orang itu menghentikan adu bacot mereka.
Gavin, Ervan, dan Dalvin hanya nyengir kuda, "Ampun deh, gue tau lo yang paling paling pinter disini" ungkap Dalvin.
"Nohh, mangkanya, jadi orang gausa SONGONG!"
"Lah? Yang mulai lo duluan, Tempeee"
"Kok gue? Gue kan tadi cuman--"
"HEH!!! SUDAH, CUKUPPPP!!!" Teriak Clara lantang.
Semua yang diruangan itu menatap Clara, Namun detik berikutnya,
"SUDAH CUKUP CUKUP SUDAH" Gavin sudah mulai bernyanyi
"SERR SERR" Si somplak Ervan sudah menambahi dan malah berjoget manjah bersama si tengil Gavin
"CUKUP SAMPAI DISINI SAJA"
"Ha'e ha'e, Ja!"
"DARIPADA BATIN TERSIKSA"
"LANJOOTT BANGGG!!"
"LEBIH BAIK KU PERGI SAJA"
"BUKA SITIK JOZZZ"
Mereka berdua pun bergandengan, "TRIMAKASIH SAHABAT" sembari menundukkan kepala hormat
Clara menggeleng-gelengkan kepala nya tak mengerti bagaimana cara berpikir 2 orang yang mirip bocah itu.
"WOYYY!! MANA TEPUK TANGAN SAMA BUNGANY? KITA KAN UDAH SELESAI NYANYII" pinta Ervan.
PLETAKK
PLETAKK
Bukannya diberi tepuk tangan serta Bungan, Clara malah menjitak keras kepala mereka dan membuat keduanya mengaduh.
"Aduh, Clar. Kok dikasih jitakan sih? Guekan mintanya tepuk tangan sama bung. Eh, malah lo kasih jitakan."
Gavin mengelus-elus kepalanya, "Iyaaa, atit lagii. Ana tiupin dunggsss." Iya ini, keluar sudah bocah dajjal Gavin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd Girl [SUDAH TERBIT]
Romance[Fallaw dulu sebelum baca] Kisah tentang seorang gadis yang memiliki banyak topeng di wajahnya. Gadis yang selalu memiliki seribu satu cara untuk menutupi semua beban di hidupnya. Terlalu banyak teka-teki yang terjadi dalam hidupnya, sampai dia sen...