Jika memang hujan itu masalah buat Lo, mestinya lo menghadapinya langsung, bukan malah menghindarinya dengan memakai payung. Lo tidak akan menikmati hidup jika terus lari dari masalah
Rionard Steeven~
__________________________________________
Matahari telah muncul di ufuk timur. Sinarnya telah membangunkan seorang gadis yang sedang terlelap di kamarnya.
"Eghhh" leguhnya merasakan sinar matahari yang masuk ke kamarnya melalui celah-celah fentilasi.
Gadis itupun langsung duduk untuk mengumpulkan nyawa. Setelah merasa nyawanya sudah terkumpul lagi, ia bangkit menuju lemarinya untuk mengambil baju dan segera masuk ke toilet.
30 menit sudah ia menghabiskan waktunya untuk menyelesaikan mandi dan berganti baju.
"Haduh, gue laper. Enak nya sih masak. Tapi, masa disini ada bahan makanan? Bang Onard emang bisa masak?" Ia bermonolog. "Coba aja deh"
Setelah menuruni anak tangga, ia mencium aroma yang membuat cacing-cacing diperutnya meminta makan, "Hmmmm, wangi banget. Siapa nih yang masak?"
"Loh? Bang Onard?"
"Princess?"
Mereka sama-sama terkejut. Pasalnya, waktu Clara tadi malam kesini, ia sama sekali tak melihat ada tanda-tanda kedatang Rionard disitu. "Lo kok ada disini, Bang?"
"Lah, lo juga ngapain disini?" Rionard malah bertanya balik padanya.
"Ish, gue kan tanya, kenapa lo malah balik tanya?"
"Oh itu, gue emang disini. Soalnya kemarin gue dari kantor larut banget. Takut sampe dirumah malah subuh. Lagian kan kantor gue deketan sama ni mansion."
"Emm, makanya kemarin gue gak mencium aroma-aroma kedatangan lo kemari"
"Lo sendiri ngapain disini?"
"Pingin aja"
Rionard menyentuh wajah Clara dan membalik-balikannya, "Bang, apaan si?"
"Abis ngapain?" Rionard menatap Clara serius.
"Biasa lah, bang. Namanya juga cewek" balas Clara santai.
"Tapi kenapa banyak gini? Bukannya lo pro tuh, buat bejek-bejek orang?
"Pro sih pro. Cuman kalo mreka rame-rame apa daya gue?"
"Kenapa lo gak telpon gue aja, princess?"
"Mana sempat keburu telat, Bang Onard" semabri duduk di kursi meja makan, "Eh, ini yang buat lo semua kah, Bang?" Rionard mengangguk.
"Beneran? Sumpah ini bau nya buat cacing gue meronta-ronta, Bang. Harum bener" puji Clara terhadap makanan yang dibuatkan Rionard itu.
Rionard tersenyum, "Yaudah yuk makan?" Mata Clara sudha berbinar, "Boleh ni, Bang?"
"Ya boleh lah princess. Kek sama siapa aja"
Dimeja makan itu ada beberapa makanan. Seperti, nasi, sayur kangkung pedas, telur balado, dan ayam goreng sebagai pelengkapnya.
Clara mencicipi semua itu, "Bwang enwak buanget humpah" katanya dengan mulut yang penuh dengan makanan.
"Ditelen dulu princess, baru ngomong. Entar lo keselek mati. Habis itu, lo masuk berita 'Seorang leader gangster terkenal yang dihormati oleh seluruh gangster lainnya sudah dinyatkan meninggal dunia akibat tersedak makanan yang dibuat oleh Rionard Steeven. Yang tak lain adalah tangan kanan gangster itu' gimana coba kalo gitu? Bisa-bisa harkat dan martabat gue bisa hancur" katanya membuat Clara meneguk habis minumannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd Girl [SUDAH TERBIT]
Romance[Fallaw dulu sebelum baca] Kisah tentang seorang gadis yang memiliki banyak topeng di wajahnya. Gadis yang selalu memiliki seribu satu cara untuk menutupi semua beban di hidupnya. Terlalu banyak teka-teki yang terjadi dalam hidupnya, sampai dia sen...