💙• Part 30

15.2K 930 28
                                    

Layak nya, seperti awan putih di bawah sinar matahari. Yang meski gak lo minta, diam-diam gue bakal ngelindungin elo dari terik matahari.

Jefan Antonio Blanchard~

__________________________________________

"Clara?"

Clara menoleh ke sumber suara dan menemukan Jefan, Gavin, Ervan, dan Dalvin diambang pintu, "Lo ngapain di sofa?" tanya Jefan sembari melangkahkan kaki mendekat.

"Gue tadi gabut, habis itu gue mau main ponsel. Eh, malah low bath" jawab Clara apa adanya dengan memasukan buku diary itu ke dalam tasnya. "Jef, pinjem charger dong"

"Gak!" Tolak nya mentah-mentah.

"Tapi, nanti gue jadi bosen. Kerjaannya cuman liat tv. Gue keluar pun lo gak bolehin. Terus gue harus ngapain?"

Clara memang sedikit kesal terhadap Jefan. Pasalnya, ia tak boleh kesana kemari dengan alasan bahwa Clara belum pulih sepenuhnya. Padahal, yang dirasakan Clara, ia tak se mengkhawatirkan itu.

"Boleh keluar, tapi naik kursi roda"

"Ish, Jefan. Maksud gue keluar tapi jalan. Gue berasa lumpuh kalo naik kursi roda. Jadi, please ya Jef, cas in ponsel gue" keluar sudah jurus jitu andalan Clara untuk merayu Jefan. Yeah! Clara mengeluarkan puppy eyes nya, yang membuat nya nampak imut. Dan hal itu tak luput dari pandangan Gavin si buaya laut.

Gavin membuka mulutnya berkata, "Siniin, An. Biar gue aja yang nge cas. Kebetulan gue bawa cas dikantong"

"Beneran?" Gavin mengangguk. Lalu, Clara menyodorkan ponsel nya ke arah Gavin. Namun, dengan kasar Jefan merebutnya, "Gue aja"

"Yeee, si rempeyek. Tadi aja bilang nya kagak mau. Habis si Gapin yang mau nge cas malah lo saut. Minta apa sih lo?" Ervan menggeleng kan kepalanya, bingung dengan sikap Jefan yang berubah-ubah itu.

"Namanya juga ABG labil" timpal Gavin yang dihadiahi tatapan membunuh dari Jefan, "Hehehe, canda Jef. Gue ke toilet dulu ya. Dadaaa"

"Jantung-jantung ya" celetuk Ervan.

"Lah, kok jantung si? Kagak ada hubungannya, bego!" sahut Dalvin bertanya.

"Ada, lah. Biasanya, orang-orang kan bilang hati-hati. Nah, karna hati gue udah diambil Nadine, jadinya gue gak bisa bilang hati-hati. Nah, yang sekarang gue punya cuman Jantung, makanya gue bilang Jantung-jantung, yaaa. Gitu hubungannya. Ish, nalar dikit dong" jelas Ervan

"Bucin lo udah stadium akhir deh, Van" ungkap Clara.

"Bukan Bucin, tapi halu" ralat Gavin yang masih ada disitu.

"Kok halu?"

"Yaiyalah halu, masa bucin? Secara, Ria aja baru marah besar dan lupa sama dia, mana mungkin Ria mau jadi bucinannya. Kalo gitu, otomatis namanya bukan bucin tapi HALU. So, sekarang gue bakal otw ngapelin ayang Ria. Ayang Ria i'm coming, Bay bay a'a Erpan" setelah itu, Gavin benar-benar pergi meninggalkan ruangan Clara.

"SIALAN LO GAVINN!!" erang Ervan marah. Sedangkan yang lainnya? Hanya tertawa melihat nasib Ervan yang selalu saja menjadi bahan bully an mereka.

Tatapan Clara beralih pada Jefan, "Jef, gimana tadi? Bisa?"

Fake Nerd Girl  [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang