Tapi sekarang gue sadar, Pacaran jarak jauh memang gak semudah air yang jatuh, tetapi pacaran jarak jauh mampu menumbuhkan rindu yang utuh
Ervanoah Arthalanta Raatone~
__________________________________________
Gue masih di mansion Jefan tapi, gue udah keluar dari kamar itu dan sekarang gue kembali ke ruang tamu mansion itu.
"2 kali, 2 kali gue nemuin kejadian kayak gini. Apa maksud dari tulisan bertinta merah itu? Apa ada seseorang yang neror gue? Tapi gak mungkin, secara ini mansion Jefan dan mana mungkin orang dengan mudah masuk ke kamar ini, apalagi dengan penjagaan seketat itu. Lalu, siapa orang yang minta tolong?"
✨CLARA POV END
Berliana bingung, mengapa gadis yang dibawa Jefan hanya bengong, "Sayang?"
Panggilan pertama tak dijawab oleh Clara, "Nak?" Lagi-lagi tak ada jawaban dari mulut Clara.
Tangan Berliana mengarah kedepan wajah Clara dengan naik turun, "Hello, Clara?"
"Ah, iya Gimana Tante?" Sepertinya Clara sudah tersadar dari lamunannya.
"Clara kenapa sayang? Tante panggil dari tadi gak jawab?"
"Maaf, tante" kata Clara sembari menunduk.
"Ada apa sayang? Ada masalah? Cerita sini sama Tante"
"Engga kok, Tan"
"Terus kenapa ngelamun sayang?"
"Gapapa, Tan"
Berliana tersenyum tulus. Ia mencoba memaklumi Clara, "Yaudah yuk makan aja. Tante udah masakin rendang. Soalnya kata Jefan kamu suka rendang"
Mendengar kata rendang, mata Clara langsung berbinar, "Gas tantee"
"Eitss, panggilin Jefan dulu"
"Oh iya kelupaan, Tan. Kalo gitu, Clara ke kamar Jefan dulu ya, Tan"
"Oke. Tante tunggu di meja makan ya sayang"
Clara mengangguk dan menaiki tangga mengrah ke kamar Jefan. Sesampai nya dikamar Jefan, pintu kamar itu tak tertutup sepenuhnya.
Samar-samar Clara mendengar suara Jefan yang berkata, "Dek, Abang minta maaf karna belum bisa dapetin orang yang bunuh kamu. Jujur dek, Abang mau nyerah tapi Abang gak bisa nyerah gitu aja. Sama aja Abang buat korban baru selain kamu. Tapi kalaupun mau nyari, mau nyari dimana?"
"Pembunuh? Korban baru? Apa ini?" lirih Clara.
"Tinggal 2 bulan waktu yang Abang punya untuk mengetahui siapa pembunuh kamu dan Abang harap Tuhan mempercepat untuk Abang menemukan orang itu, Dek"
Setelah itu tak ada lagi suara Jefan dan Clara memutuskan untuk masuk ke dalam kamar milik Jefan, "Jef?"
Jefan menoleh, "Apa?"
"Eumm, Tante Berliana ngajak makan"
"Gue udah kenyang"
"Ayok, Jef. Makan bentar, dikit doang"
"Gak"
"Yah padahal Tante Berliana masak rendang kesukaan lo sama gue, cuman lo gak mau nemenin. Yaudah" ucap Clara dengan sedikit kecewa.
Jefan itu menarik nafas. Ia tau gadis itu sudah memasuki sifat manjanya, "Oke, gue makan"
"Beneran? Kalo gitu ayok turun. Tante Berliana udah nunggu di meja makan, gak enak kalo kelamaan" ajak Clara dengan menarik tangan kekar Jefan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd Girl [SUDAH TERBIT]
Romance[Fallaw dulu sebelum baca] Kisah tentang seorang gadis yang memiliki banyak topeng di wajahnya. Gadis yang selalu memiliki seribu satu cara untuk menutupi semua beban di hidupnya. Terlalu banyak teka-teki yang terjadi dalam hidupnya, sampai dia sen...