♥️• Part 32

14.2K 913 85
                                    

Biar gue kasih tau ya, omongan lo ke gue tu kaya pasal 378, yang isinya MODUS SEMUA!

Nadine Valeria Lindgren~

__________________________________________

Seseorang telah datang ke ruang inap Candra dengan pakaian khas dokter. Tetapi tak tahu dia benar-benar dokter atau gadungan saja.

"Tamat riwayat lo sekarang juga, Lya!!" Segera ia memasukan suntikan itu ke dalam selang infus milik Candra.

Baru sedikit yang ia masukan tiba-tiba,

"LYAAAAA!!!" Teriakan Clara bernada khawatir.

Orang yang tadi diam mematung memikirkan cara untuk keluar dari sini, "Sialan! Gimana gue bisa ketahuan?"

"Siapa lo?" Tanya Jefan menyelidik.

"Sa-saya dokter disini, pak"

Pak? Oh No! Tak ada yang memanggil Jefan dengan sebutan Pak oleh dokter di Rumah sakit Healthcare ini. Lalu, siapa orang ini? Apa mungkin orang baru?

"Lepas masker sekarang!"

"Ti-tidak bisa pak" gugup orang itu.

"Kenapa? Takut ketauan siapa lo?"

Tak ada balasan lagi dari orang itu, dengan segera Jefan menangkapnya. Orang itu meronta meminta untuk di lepaskan. Jefan kewalahan akibat banyaknya pergerakan dari orang itu. Dan akhirnya, dia lolos dari tangan Jefan.

Clara ingin menangkap, namun kakinya yang sakit malah ditendang sangat keras oleh orang itu. Dan yah! Clara terjatuh sedangkan orang itu pergi.

"Clar, Lo baik?"

"Gu-gue gapapa. Sekarang lo kejar dia aja" Clara menahan sakit dibagian kaki kanannya.

Jefan mengambil ponselnya dan mengetikan beberapa digit angka. Setelah itu, ia tempelkan ponsel itu ke telinganya.

"Sekarang ke rumah sakit! Ada orang yang mencurigakan ke kamar Lya. Tapi gue sama Clara keburu dateng. Lo semua sekarang ke sini, cegat orang itu. Orang itu pake baju persis kayak dokter dan dia cewek"

Tutt tutt

Ia memutuskan sambungan sepihak. Lalu, ia beralih membantu Clara. "Hati-hati, Clar"

Mendadak, tubuh Candra kejang-kejang lagi. Sesegera mungkin Jefan memencet tombol pemanggil dokter yang terpasang disitu, "DOK TOLONG KESINI SEKARANG! TEMAN SAYA KEJANG-KEJANG"

Mata Clara sudah basah, "LYA, LYA, BANGUN. JANGAN GINI, hikss hikss"

"Clar tenang, inget juga kondisi lo sekarang." Jefan berusaha menenangkan Clara tetapi, Clara malah marah.

"APA KATA LO!? GUE LO SURUH TENANG? LO GAK MIKIR APA? DIA SAHABAT GUE!! DIA KAYAK GINI GARA-GARA GUE! LALU, LO DENGAN SEENAK NYA BILANG TENANG-TENANG!? OTAK LO DIMANA!!?" ucap Clara tersulut emosi.

"Bukan gitu, Clar"

Datanglah dokter beserta suster dibelakangnya, "Permisi, bisakah anda keluar? Kami mau memeriksa pasien"

Jefan mengangguk, "Ayo, Clar. Keluar dulu"

"GAK! GUE GAK MAU! GUE MAU DISINIII!!"

"Clar, tolong ngertiin dulu keadaanya! Lya sekarang butuh dokter, Clara! Lo mau Lya kenapa-kenapa!?" Suara Jefan sudah naik 1 oktaf. Ia tau, Clara bersedih. Tetapi, ia tak boleh egois. Saat ini Candra membutuhkan dokter.

Fake Nerd Girl  [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang