6. Tertidur

31.7K 1.7K 25
                                    

Joe berpikir keras agar bisa menemukan cara untuk memisahkan Amber dan Nick.

"Kalau sampai Nyonya tau, bisa bahaya, nih. Apalagi misalnya keluarga ustadzah itu tau. Nekat banget sih jadi orang?" keluh Joe.

"Ah! Aku ada ide," ucap Joe. Kemudian ia pun menghubungi anak buahnya dan meminta sesuatu.

Sementara di dalam kamar, Nick dan Amber sedang bermesraan. Biasa tinggal di luar negeri, tentu saja mereka sudah biasa hidup seperti suami istri.

Apalagi Amber selalu menggunakan pakaian seksi dan menggoda Nick. Sebagai lelaki normal, sudah pasti Nick akan tergoda oleh wanita cantik itu.

Joe yang sudah sangat paham akan hal itu pun tak ingin bosnya melakukan kesalahan. Sehingga saat ini ia sangat tergesa-gesa. Sebab ia khawatir Nick terlanjur bercinta dengan Amber.

"Bagaimana pun dia sudah menjadi suami orang. Meski pernikahannya hanya pura-pura. Tapi bukan berarti dia bisa tidur dengan wanita lain seenaknya," gumam Joe.

Sebagai mafia, Joe tidak suka jika bosnya terikat oleh wanita. Apalagi jika sampai Amber mengandung anak Nick. Baginya itu adalah halangan besar. Sebab Amber pasti akan mengendalikan Nick.

"Kamu lama sekali!" tegur Nick saat anak buahnya baru saja datang.

"Maaf, tadi agak susah nyarinya," sahut anak buah itu sambil memberikan barang yang diminta oleh Joe.

"Masa aku yang ngasih? Nanti dia bisa curiga. Udah kamu aja yang ngasih, sana!" pinta Joe, kesal.

"Wah, aku gak berani. Nanti kalau bos tau dan marah, bisa-bisa kepalaku ditembak."

Joe pun berpikir keras agar bisa mengirim barang itu ke kamar Nick.

Hingga akhirnya ia melihat ada pelayan lewat dan meminta tolong padanya.

Awalnya pelayan itu keberatan. Namun Joe mengimingi uang. Hingga akhirnya ia setuju untuk mengirimkan dua gelas minuman yang sudah diberi obat tidur oleh Joe.

Ia tidak memiliki cara lain, hanya itu yang terlintas di pikirannya saat ini.

Pelayan itu pun menekan bel kamar Nick.

Ting-tong!

Nick yang sedang bermesraan dengan Amber pun merasa terganggu. "Sial! Siapa yang berani ganggu aku?" keluh Nick.

Amber pun terlihat merengut. Ia paling kesal jika ada yang mengganggu saat sedang berduaan dengan Nick.

"Tunggu ya, Sayang!" ucap Nick. Kemudian ia berjalan ke arah pintu kamar.

Saat ini nick yang mengenakan kemeja yang kancingnya sudah hampir terbuka semua.

"Ya?" tanya Nick setelah membuka pintu kamarnya.

"Selamat siang. Mohon maaf mengganggu waktunya. Ini ada welcome drink untuk pengantin. Ini adalah minuman energy agar stamina pengantin tetap terjaga sampai malam nanti," ucap pelayan itu. Ia menggunakan masker sehingga Nick tidak dapat mengenali wajahnya.

Nick mengangkat sebelah alisnya. Ia mencurigai pelayan itu. Namun, saat Nick hendak mengintrogasinya, Amber memanggilnya dari dalam.

"Darl, come on!" ucap Amber.

Nick pun panik. Ia khawatir ada orang lain yang mendengar. Sehingga Nick langsung mengambil minuman itu dan menutup pintunya.

"Oke, thanks!" ucap Nick, gugup.

Brug!

Pelayan itu sampai terperanjat dibuatnya. Namun ia tak peduli karena misinya sudah berhasil.

"Hahaha, good job! Thanks, ya! Kamu jangan khawatir, saya tidak mungkin mencelakai bos saya sendiri," ucap Joe.

Ustadzah Dinikahi Mafia TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang