61. Dimarahi Mamih

17.8K 1.2K 34
                                    

"Huuh! Ada apa, sih?" gumam Nick, kesal.

Akhirnya Nick yang baru masuk ke mobil itu langsung menghubungi istrinya. Dengan berat hati ia membatalkan rencana makan siangnya bersama Ima.

Telepon terhubung.

"Assalamualaikum, Mas. Udah jalan, belum?" tanya Ima. Ia yakin suaminya akan menjemputnya.

"Waalaikumsalam. Sayang, maaf ya, aku gak bisa ke sana. Ini ada urusan mendadak," ucap Nick, lemas.

"Ohh, ya udah gak apa-apa. Biar aku makan di kantin aja!" ucap Ima.

"Maaf ya, Sayang," ucap Nick. Ia merasa bersalah sekaligus menyesal karena tidak bisa makan siang bersama istrinya. Ia pun kesal karena Ima mungkin akan bertemu dengan Adam.

"Iya gak apa-apa, Mas. Kan aku bilang juga gak usah, tapi Mas yang keukeuh. Namanya orang kerja kan pasti ada aja urusan. Udah kamu gak usah merasa bersalah gitu, ya!" jelas Ima.

Nick senang karena istrinya sangat pengertian. "Terima kasih, Sayang. Love you," ucap Nick.

"Love you too, Mas. Assalamualaikum," sahut Ima.

"Waalaikumsalam," ucap Nick. Kemudian ia memutuskan sambungan teleponnya.

Setelah itu Nick pun melajukan kendaraannya menuju ke rumah Rose.

"Awas aja kalau ternyata masalahnya gak penting!" gumam Nick, geram.

Dengan kesal Nick menuju rumah mamihnya. Ia pun penasaran apa sebenarnya yang akan dibicarakan oleh Rose sampai mendesak seperti itu.

Beberapa saat kemudian Nick sudah tiba di rumah Rose. Ia pun langsung menemui mamihnya. "Ada apa, Mih?" tanya Nick, tanpa basa-basi.

Plak!

Rose langsung menampar Nick. Ia terlihat sangat emosi.

"Mih! Maksudnya apa?" tanya Nick, bingung karena tiba-tiba ditampar seperti itu.

"Harusnya Mamih yang nanya. Ini maksudnya apa?" teriak Rose. Ia melemparkan beberapa lembar foto yang menunjukan kemesraan Amber dan Nick.

Bahkan ada foto ketika Nick mengenakan pakaian yang Rose ingat betul bahwa itu momen pernikahannya. Sehingga Rose menganggap Nick masih memiliki hubungan gelap dengan Amber di belakang Ima.

Nick mengambil foto itu dan melihatnya.

"Mamih sangat kecewa sama kamu ya, Nick! Bagaimana kalau Ima tahu semua ini, hah?" bentak Rose.

Ia sangat takut menantunya tahu dan akan meninggalkan Nick. Sebab Ima merupakan menantu kesayangan Rose. Sehingga Rose tidak ingin anaknya berpisah dari Ima.

Nick menghela napas. "Ima sudah tahu semua ini," lirihnya.

"APA?" pekik Rose. Ia sangat terkejut mendengar ucapan anaknya itu. Kepalanya pun langsung pusing. "Sshh!" desis Rose sambil memegangi kepalanya.

"Mih!" ucap Nick. Ia melempar foto itu dan memegangi mamihnya. Kemudian menuntun Rose untuk duduk.

"Bi, tolong ambilkan minum!" teriak Nick.

"Baik, Tuan," sahut Bibi, dari dapur.

"Kamu keterlaluan, Nick! Apa kurangnya Ima sampai kamu tega menyakitinya seperti itu, hah? Bahkan saat ini dia sedang mengandung anak kamu. Bagaimana jika dia meninggalkan kamu? Mamih gak rela," ucap Rose sambil memegangi kepalanya.

"Mamih tenang dulu! Ini gak seperti yang Mamih bayangkan," ucap Nick.

"Gimana aku bisa tenang kalau menantu kesayanganku disakiti oleh anakku sendiri?" tanya Rose, kesal.

"Ini, lebih baik Mamih minum dulu!" ucap Nick. Kemudian ia meminta Bibi untuk mengambil obat Rose di kamarnya.

Rose pun meminum air yang disodorkan oleh anaknya itu. "Sebagai wanita, Mamih sangat kecewa sama kamu. Apa kamu tega kalau Mamih atau adikmu mendapatkan karma dari sikapmu itu, hah?" tanya Rose, setelah selesai minum.

"Mih, aku minta maaf karena pernah berbuat salah. Tapi aku bersumpah, setelah menikah dengan Ima, aku tidak pernah berhubungan dengan dia lagi," ucap Nick yang sedang duduk di samping Rose.

"Lalu itu apa? Mamih ingat itu pakaian kamu ketika menikah, Nick!" lirih Rose.

"Iya, waktu itu aku belum sadar. Tapi setelah kami pulang ke rumahku, aku sadar dan berjanji pada diri sendiri untuk tidak akan mengkhianati Ima, Mih," jelas Nick.

"Bohong!" tuduh Rose.

"Aku berani bersumpah, Mih. Kalau aku bohong, aku rela mati," ucap Nick, yakin.

"Jangan ngomong sumpah sembarangan!" Rose kesal.

"Saat ini di hatiku hanya ada Ima. Dia sudah tahu semuanya. Awalnya Ima memang sempat marah, tapi aku berusaha meyakinkan dan menjelaskan semuanya pada Ima. Beruntung sekarang dia mengandung, jadi pernikahan kami selamat," jelas Nick.

"Artinya kalau dia tidak hamil kalian akan pisah, kan?" tebak Rose.

"Awalnya seperti itu, Mih. Namanya juga sakit hati, pasti dia sangat kecewa. Tapi saat ini dia sudah tahu kondisinya seperti apa. Aku pun tidak mungkin rela kehilangan wanita sebaik Ima, Mih," ucap Nick.

"Apa yang Ima tahu dari hubunganmu dengan wanita itu?" tanya Rose. Ia takut menantunya itu sangat kecewa.

Nick tercekat. Bahkan ia tak sanggup untuk menceritakannya. "Semua, Mih," lirihnya.

Deg!

"Semua? Apa dia tahu kamu pernah ...?" tanya Rose dengan napas menggebu.

"Ya, dia tahu," ucap Nick, kikuk.

Plak!

Rose menampar Nick lagi. "Tolol! Kenapa dia sampai tahu?" Rose sangat murka. Ia yakin perasaan menantunya itu pasti sangat hancur. Bahkan tangan Rose sampai gemetar karena saking emosinya.

"Itu di luar kendaliku, Mih. Aku juga tidak menyangka dia akan mengirimkan foto dan videnya pada Ima," jelas Nick.

Bola mata Rose hampir melompat. "Foto dan video?" tanyanya, shock.

Rose langsung menjambak Nick. Ia sangat emosi membayangkan bagaimana hancurnya hati Ima melihat foto dan video syur anaknya itu.

"Keterlaluan! Kamu itu sudah dewasa tapi kenapa kamu sangat bodoh, hah!" ucap Rose sambil menjambak Nick.

"Ampun, Mih. Aku memang salah. Aku minta maaf," ucap Nick. Saat ini ia tidak terlihat seperti mantan mafia. Nick hanya seperti anak kecil yang sedang dimarahi oleh ibunya.

"Untuk apa kamu membuat video seperti itu, Nick! Mamih sangat kecewa pada kamu, ya! Sudah berbuat zina, menyakiti istrimu pula. Mau taruh di mana muka Mamih jika berhadapan dengan Ima, hah?" teriak Rose.

"Mih, saat ini Ima sudah tidak marah. Bahkan hubungan kami sedang harmonis. Jadi please jangan bahas masalah ini lagi!" pinta Nick.

"Kamu pikir meski dia sudah tidak marah, dia akan melupakannya begitu saja? Wanita memang bisa memaafkan, tapi tidak akan pernah melupakannya," ucap Rose.

Deg!

Nick tercekat.

"Apa seperti itu, Mih?" tanyanya.

"Ya! Sampai kapan pun dia akan mengingat apa yang telah kamu lakukan dengan wanita itu! Kamu camkan itu!" skak Rose.

Ustadzah Dinikahi Mafia TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang