Nick terperanjat kala Ima mengajaknya shalat bersama. 'Duh, gimana ini? Aku kan belum belajar shalat,' batin Nick.
Ia tidak tahu bahwa shalat ashar tidak perlu mengeraskan suara. Selama Nick hafal gerakkannya sebenarnya bisa saja ia berakting meski dirinya tak hafal bacaan shalat.
Namun, berhubung Nick sama sekali tidak paham, akhirnya ia memikirkan alasan lain untuk menolak Ima. "Ooh, tadi aku udah shalat, Sayang," jawab Nick.
Ia berusaha santai meski hatinya sedang was-was.
"Ooh, kirain belum shalat. Tapi kamu tadi shalat di mana, Mas? Perasaan cepet banget nyampe rumahnya. Aku kira pas adzan tadi kamu masih di jalan," tanya Ima lagi.
Nick mulai gelagapan. "Itu! Tadi kebetulan pas adzan tuh aku lagi lewatin masjid. Jadi sekalian aja mampir buat shalat," jawab Nick.
'Semoga dia tidak mencecarku lagi,' batin Nick.
"Ya udah kalau begitu aku shalat sendiri aja," jawab Ima.
Nick pun merasa lega karena Ima tidak memaksanya.
"Untung saja," gumam Nick.
'Aku harus segera mencari guru untuk mengajariku shalat,' batin Nick, sambil menatap istrinya yang sedang shalat.
Setelah Ima selesai shalat, ia mengajak suaminya untuk makan. "Mas udah lapar apa belum? Mau makan sekarang atau nanti aja?" tanya Ima.
"Sekarang juga boleh. Ayo!" ajak Nick. Saat mandi tadi, mereka sempat 'bermain' sehingga Nick merasa lapar.
Mereka pun pergi ke ruang makan. Sore itu Ima sengaja membuatkan beberapa hidangan untuk suaminya.
"Mau makan apa, Sayang?" tanya Ima.
Nick malah tersenyum. Ia senang dipanggil 'Sayang' oleh istrinya.
"Ditanya kok malah senyum?" Ima heran melihat reaksi suaminya itu.
"Emang gak boleh kalau suaminya senyum? Apa kamu lebih suka aku cemberut?" Nick balik bertanya.
"Gak gitu juga, Mas. Cuma kan aku lagi nanya. Mas gak jawab malah senyum gitu. Mencurigakan, deh," ucap Ima sambil menyipitkan matanya.
"Aku senyum itu karena bahagia, bisa punya istri kayak kamu. Beauty, behavior, and brain. Kamu punya semua itu. Thanks ya, udah mau jadi istri aku yang banyak kekurangan ini," ucap Nick sambil menggenggam tangan Ima.
"Kita menikah kan untuk melengkapi satu sama lain, Mas. Di dunia ini gak ada manusia yang sempurna. Aku juga masih banyak kekurangan. Selama Mas bisa bersikap baik dan tidak menyakitiku. Itu sudah lebih dari cukup untukku," ucap Ima.
"Aku janji gak akan pernah menyakiti kamu. Aku cinta kamu, Ima. Jadi gak mungkin aku tega ngelakuin itu," ujar Nick.
Ia lupa bahwa dirinya masih menyimpan banyak rahasia yang mungkin akan sangat menyakitkan jika Ima mengetahuinya. Entah bagaimana cara Nick menangani semua rahasianya itu.
"Terima kasih, Mas," jawab Ima. Ia senang bisa mendapat suami sebaik Nick. Itulah yang ia tahu saat ini.
"Ya udah, jadi Mas mau makan apa?" tanya Ima lagi.
"Apa aja yang kamu pilih, pasti aku makan," jawab Nick.
"Bener, ya! Kamu gak punya alergi, kan?" tanya Ima.
"Enggak, Sayang. Aku strong kok. Bisa makan apa aja," jawab Nick, bangga.
"Iya aku percaya. Suamiku ini emang strong, kok," sahut Ima, genit.
Nick tersenyum bangga. "Suaminya siapa dulu, dong," ucap Nick.
"Suaminya aku!" sahut Ima sambil menaruh sebuah piring berisi makanan di hadapan Nick.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ustadzah Dinikahi Mafia Tampan
RomanceIma dilamar oleh seorang Mafia yang pura-pura mencintainya hanya karena gadis itu mengetahui rahasianya. Sang Mafia bernama Nick itu tidak ingin rahasianya terbongkar. Sehingga ia terpaksa menikahi Ima agar bisa membungkam mulutnya. Padahal selama...