100. Kontraksi

20.9K 1.1K 56
                                    

Ima tersenyum sambil menatap suaminya. "Apa? Cemburu?" ledeknya.

"Iyalah! Masa istriku lihatin orang lain? Katanya kamu harus jaga pandangan?" sahut Nick. Ia tidak mengelak sama sekali.

"Iya aku tahu. Makanya yang aku lihat itu suami. Bukan pria lain," jawab Ima.

"Oya?"

"Iyalah! Tapi aku seneng, akhirnya kamu mau damai sama dia," ucap Ima sambil memeluk Nick.

"Alhamdulillah. Ternyata selama ini aku salah paham," sahut Nick sambil memeluk Ima.

"Makanya dalam islam itu kita gak boleh suudzon sama orang lain. Kan apa yang kita pikirkan belum tentu benar. Untung dia mau baik sama kamu. Kalau enggak, sampai kapan kalian akan musuhan terus?" jelas Ima.

"Iya, maaf. Aku memang salah karena terlalu cemburu. Habis aku pikir siapa lagi kalau bukan dia. Ternyata memang ada orang lain yang ingin menjatuhkan aku," ujar Nick.

"Ya udah gak apa-apa. Yang penting sekarang kalian sudah berdamai. Jadi kamu bisa menjalani hidup dengan tenang," ujar Ima.

"Iya, Sayang. Terima kasih," sahut Nick, setelah itu mereka pun masuk ke kamar untuk mandi.

Beberapa bulan kemudian, Nick dan Ima pergi ke rumah sakit untuk kontrol kandungan. Di rumah sakit, mereka tak sengaja bertemu dengan Yudha.

"Wah, Pak Yudha. Apa kabar?" sapa Nick.

"Alhamdulillah, kabar baik. Siapa yang sakit?" Yudha balik bertanya.

"Ini, mau kontrol kandungan istri. Pak Yudha sendiri, habis jenguk yang sakit atau apa?" Nick balik bertanya.

"Aisyah, istri Zaki. Tertusuk oleh seseorang," jelas Yudha.

Nick dan Ima sangat terkejut mendengarnya. "Astaghfirullah, lalu bagaimana kondisinya?"

"Tadi sempat kritis. Bahkan sampai keguguran. Alhamdulillah sekarang sudah siuman," jelas Yudha.

"Subhanaalllah. Siapa yang tega melakukan hal itu?" tanya Nick. Ia tak menyangka seorang ustadz seperti Zaki bisa memiliki musuh. Namun ia teringat bahwa orang tua Zaki adalah Har.

"Mungkin kamu kenal. Namanya Freddie," jawab Yudha.

"Hah? Dia lagi? Kenapa dia bermasalah dengan semua orang?" tanya Nick. Ia sangat heran karena orang itu memiliki begitu banyak musuh.

"Itulah manusia. Padahal apa yang dia dapatkan karena kecurangannay sendiri. Namun dia tidak mau terima."

"Kalau begitu nanti aku akan menjenguk istri ustadz Zaki. Terima kasih banyak atas infonya ya, Pak," ucap Nick.

"Iya, sama-sama. Saya pulang dulu, ya. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Yudha dan Nick pun berpisah. Nick langsung menyuruh asistennya membeli parcel. Kemudian setelah Ima selesai diperiksa, mereka pun langsung menjenguk Aisyah.

"Sayang, gak apa-apa kan kalau kita jenguk istri ustdaz Zaki dulu?" tanya Nick.

"Iya gak apa-apa, Mas. Namanya juga ada yang sakit," sahut Ima.

"Terima kasih, Sayang," ucap Nick, kemudian ia merangkul istrinya.

Beberapa saat kemudian, Nick dan Ima sudah pulang dari rumah sakit. Nick pun telah menghubungi Yudha dan ia berniat untuk membantu Zaki untuk menangkap Freddie.

Sebab, ternyata Freddie pun telah menipu jama'ah umroh dan membawa kabur uangnya. Parahnya, nama Zaki pun ikut terseret dalam masalah itu karena ia merupakan brand ambassador dari travel tersebut.

Ustadzah Dinikahi Mafia TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang