Nick gelagapan saat ditanya seperti itu oleh istrinya. 'Sial, aku lupa!' batinnya.
Ia terlalu bersemangat karena mendapatkan guru baru. Sehingga melupakan hal sepenting itu.
"I-iya, sayang. Aku sakit perut, makanya pulang dulu," ucap Nick. Kemudian ia berlari ke toilet.
Ima mengerutkan keningnya. "Emang di masjid gak ada toilet, ya? Masa sakit perut aja harus pulang dulu? Mana sebentar lagi adzan," gumam Ima.
Kemudian ia kembali ke dapur untuk menyiapkan makanan.
Sementara itu, Nick di kamarnya sedang gelisah. 'Duh, bisa bahaya ini kalau nanti dia minta imamin lagi. Ya ampun, aku berasa jadi buronan di rumah sendiri. Masa harus pergi lagi, sih? Repot banget. Tapi kalau gak pergi, lebih repot," gumam Nick.
Ia sedang mondar mandir kebingungan.
Namun, Nick dikejutkan oleh Ima yang tiba-tiba masuk ke kamarnya.
Ceklek!
Nick yang sedang mondar-mandir pun kaget bukan main.
"Lho, katanya mules, Mas? Kok malah mondar-mandir?" tanya Ima.
"Iya, t-tadi aku udah ke toilet, tapi mulesnya ilang. Makanya sekarang aku mondar-mandir biar mules lagi. Tapi gak muncul-muncul juga," jawab Nick, gelagapan.
"Lho, kenapa begitu? Apa kamu konstipasi?" tanya Ima, bingung. Ia pun mendekat ke arah Nick.
Saat Ima hendak menyentuh tubuh suaminya itu, terdengar suara adzan.
"Ah! Adzan. Kalau begitu aku ke masjid dulu, ya. Mau shalat isya," ucap Nick, cepat. Ia bicara lebih dulu sebelum Ima mengajaknya shalat berjamaah.
"I-iya," sahut Ima, kikuk. Ia sangat heran dengan sikap suaminya hari ini.
'Dia kenapa, sih? Kok kayaknya hari ini aneh banget. Kayak lagi menghindari aku, gitu. Apa cuma perasaanku aja, ya?" gumam Ima.
Namun akhirnya Ima pun pergi mengambil wudhu untuk shalat isya.
Beberapa menit kemudian, Nick sudah pulang dari masjid. Ima kembali memperhatikan sikapnya. Ia ingin memastikan apakah suaminya benar-benar menghindarinya atau tidak.
"Masak apa, Sayang?" tanya Nick setelah tiba di ruang makan. Sebelumnya ia sudah mengucapkan salam dan disambut oleh Ima.
"Masak yang simple aja, Mas. Ayam teriyaki sama tumis pokcoy. Kamu suka, kan?" tanya Ima.
"Suka, dong. Ayo makan! Aku udah lapar, nih!" ajak Nick.
Ima lega karena kali ini Nick tidak menghindarinya lagi. Jelas saja Nick tidak menghindar. Sebab saat ini sudah tidak ada jadwal shalat. Sehingga tidak ada kemungkinan Ima memintanya untuk menjadi imam.
Antara lucu dan miris. Nick yang merupakan mafia itu ketakutan jika diminta mengimami istrinya sendiri. Sehingga ketika masuk waktu shalat, ia akan menghindari Ima.
"Gimana kerjaannya hari ini, Mas?" tanya Ima.
"Alhamdulillah lancar. Cuma aku masih agak sibuk karena masih proses adaptasi. Namanya juga baru pindah," jawab Nick.
"Kalau gitu sementara gak usah makan siang bareng aku dulu, deh. Kan Mas pasti capek, lagi sibuk harus antar jemput aku buat makan siang," ujar Ima.
Ia tidak tega jika suaminya kelelahan.
"Gak apa-apa, Sayang. Justru dengan makan siang bareng kamu itu jadi pengobat lelah aku. Kan aku jadi semangat lagi," ucap Nick.
Ima tersipu malu. Ia senang karena Nick begitu mencintainya. Sehingga sedang lelah pun rela untuk menjemputnya jauh-jauh.
Di tempat lain, Amber masih belum bisa menerima keputusan Nick. Ia sedang mabuk-mabukan di kamarnya karena putus asa. Bagaimana pun Amber tidak rela melepaskan Nick begitu saja.
"Nick! Kamu keterlaluan. Kenapa kamu ninggalin aku begitu aja?" lirih Amber.
Ia mengambil ponsel dan membuka-buka galeri fotonya. Di sana terdapat banyak foto mesra mereka berdua.
"Apa aku melupakan semua ini, Nick? Apa kamu tidak merindukanku, hem?" tanya Amber pada Nick yang ada di foto.
"Dasar wanita sialan! Apa yang dia lakukan sampai kekasihku tergoda dan melupakanku seperti itu? Padahal aku tidak kalah cantik darinya. Tubuhku jelas lebih seksi. Pasti dia melakukan sesuatu pada Nick," gumam Amber.
Amber yang sedang mabuk pun mencari gambar-gambar mesra dirinya dengan Nick. Kemudian ia tersenyum licik. Pikirannya yang sedang tidak normal itu pun berinisiatif untuk mengirimkan gambar mesra mereka ke Ima.
"Kamu harus lihat ini! Memangnya kamu pikir kamu siapa bisa merebut Nick dari aku," desis Amber. Ia pun berusaha mencari kontak Ima.
"Ck! Sial! Aku belum punya kontaknya," maki Amber.
"Namanya siapa, ya?" gumamnya. Ia berusaha mengingat nama Ima agar bisa mencari akun sosial medianya.
"Ah, aku kan ada ini," gumam Amber.
Kemudian ia mengambil sesuatu. Saat itu Amber mencuri undangan pernikahan Ima dan Nick yang ada di kamar hotel Nick. Undangan tersebut digunakan oleh photografer untuk proses pembuatan video.
"Nah! Ini dia namanya," gumam Amber sambil tersenyum.
Setelah itu Amber berusaha mencari akun sosial media Ima menggunakan nama tersebut. "Semoga ada," gumamnya.
Ia masih ingat bagaimana wajah Ima. Sehingga meski banyak akun yang muncul di pencaharian, Amber dapat memilahnya.
"Sepertinya yang ini," gumam Amber saat melihat sebuah akun dengan nama yang mirip.
Ia pun mengklik akun tersebut, kemudian muncullah profil Ima. "Hahaha, kena kau!" gumam Amber.
Ia sangat senang karena bisa menemukan akun Ima. Setelah itu Amber membuka pesan dan hendak mengirimkan foto paling mesra mereka.
"Aku kirim foto atau video, ya?" gumam Amber. Saat sedang bercinta dengan Nick, Amber memang sempat mengabadikannya beberapa kali. Kala itu Nick sedang asyik. Sehingga ia tidak peduli meski Amber mengabadikan momen itu.
Apalagi Amber beralasan momen itu akan ia gunakan untuk pengobat rindu. Sebenarnya bisa saja ia mengancam Nick menggunakan foto tersebut. Namun diancam oleh Nick seperti itu, Amber pun takut. Sebab ia percaya Nick bisa melakukan apa saja.
Bahkan, saat ini Amber tidak bisa keluar begitu saja. Sebab ada penjaga yang selalu mengawasinya. Nick telah menyewa dua orang untuk mengawasi Amber agar tidak mendekati Ima.
"Memangnya kamu pikir kalau aku tidak bisa keluar, istrimu akan aman? Hahaha," gumam Amber.
"Oke, aku kirim foto dulu. Kalau dia belum terpancing, baru aku kirim video yang super hot. Aku yakin dia pasti akan marah dan meninggalkan Nick," desis Amber.
Akhirnya ia memilih fotonya yang sedang bercumbu dengan Nick. Di foto itu mereka terlihat top less. Sehingga bagian atas tubuh mereka terekspose. Bahkan backgorunnya pun terlihat jelas bahwa mereka ada di tempat tidur.
Tanpa pikir panjang, Amber langsung mengirim foto tersebut ke ponsel Ima.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ustadzah Dinikahi Mafia Tampan
RomanceIma dilamar oleh seorang Mafia yang pura-pura mencintainya hanya karena gadis itu mengetahui rahasianya. Sang Mafia bernama Nick itu tidak ingin rahasianya terbongkar. Sehingga ia terpaksa menikahi Ima agar bisa membungkam mulutnya. Padahal selama...