101. Kesempurnaan Cinta

36.3K 1.6K 108
                                    

"Tuan sedang ada urusan penting, Nyonya," jawab Bi Mar. Tadi ia sudah berusaha menghubungi Nick. Namun tidak dijawab. Sebab Nick meninggalkan ponselnya di mobil.

"Apa ada hal yang lebih penting dari istri melahirkan? Gimana sih Nick?" Rose sangat emosi. Ia pun langsung menghubungi anaknya itu. Kebetulan saat itu Nick sudah selesai dengan segala urusannya.

"Alhamdulillah, akhirnya beres juga. Kalau begitu kita langsung pulang, Joe!" ajak Nick.

"Baik, Bos!" sahut Joe. Mereka sedang berjalan menuju mobil. Kebetulan mereka membawa mobil masing-masing.

Ketika Nick baru masuk ke mobilnya, ia mendengar ponselnya berdering.

"Tumben Mamah nelepon jam segini?" gumam Nick. Ia pun langsung menjawabnya.

Telepon terhubung.

"Kamu itu di mana, sih? Istri mau melahirkan malah keluyuran!" teriak Rose.

Deg!

Jantung Nick terasa hampir lepas. Ia pun langsung memutus sambungan teleponnya dan bergegas menuju ke rumah sakit.

"Joe! Istriku mau melahirkan," ucapnya. Lalu ia langsung tancap gas dengan kecepatan penuh.

Bruummm!

Mobol Nick pun melaju secepat kilat. Seperti sedang balapan di sirkuit.

"Ya Allah, selamatkan istri dan anakku," gumam Nick.

Perang melawan mafia dengan berbagai senjata yang bisa saja mengancam jiwanya masih bisa Nick hadapi dengan tenang. Namun kali ini ia langsung terlihat pucat dan panik.

Beberapa saat kemudian Nick sudah tiba di depan lobby rumah sakit. Ia pun langsung turun dan meninggalkan mobil mewahnya begitu saja dengan kondisi pintu yang terbuka.

"Pak! Mobilnya," ucap satpam yang berjaga di sana. Ia bingung karena Nick meninggalkan mobilnya begitu saja. Sementara itu Nick terus berlari, mencari keberadaan istrinya.

Sebelumnya ia sudah diberitahu di mana posisi ruang bersalin di rumah sakit itu. Sehingga ia langsung berlari ke arah sana.

Sementara itu, Ima sedang berjuang di ruangan bersalin. Ia ditemani oleh Rose karena Nick belum sampai.

"Heummpp!"

Huuh! Huuh! Huuh!

Sudah beberapa kali berusaha, tetapi Ima seolah tak memiliki tenaga. Ia terlihat begitu lemas. Sebab saat ini hatinya tidak tenang memikirkan nasib suaminya.

"Sayang, Mamih yakin kamu pasti bisa. Semangat ya, Nak! Jangan khawatir, Nick sedang menuju ke sini," ucap Rose sambil mengusap kepala Ima.

Meskipun Rose sudah mengatakan seperti itu, tetapi Ima masih belum tenang jika belum melihatnya.

"Sayang!" ucap Nick saat memasuki ruangan tersebut. Napasnya pun tersenggal-senggal karena berlari.

Mendengar suara Nick, Ima langsung menoleh ke arahnya. Ia seolah mendapat energi ketika melihat suaminya itu.

"Mas," lirih Ima. Rose pun langsung menyingkir.

"Nick! Kamu dari mana aja, sih? Sudah tau istrinya mau lahiran, malah sibuk pergi ...." Rose memarahi Nick yang sedang berlari ke arahnya.

"Sayang, maaf," ucap Nick. Ia tidak menggubris Rose. Nick langsung mendekat ke arah Ima.

"Mas," lirih Ima lagi, sambil menatap suaminya.

"Kamu pasti bisa! Bismillah," ucap Nick. Kemudian ia mengecup kening Ima.

Ima pun mengangguk. Hatinya sudah sangat tenang. Sehingga ia bisa fokus ke proses melahirkan bayinya.

Ustadzah Dinikahi Mafia TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang