36. Ancaman Nick

19.1K 1.2K 41
                                    

Amber tak menyangka Nick akan tega berbuat seperti itu padanya. Sebab, meski sulit ditemui, selama ini Nick selalu baik pada Amber.

"Sayang, kamu kenapa jadi tega bentak aku kayak gitu?" keluh Amber. Melihat ekspresi Nick, Amber khawatir pria itu lupa diri dan bersikap kasar padanya.

"Aku paling tidak suka jika ada orang yang mengancamku, kamu paham?" geram Nick. Rahangnya terlihat mengeras. Sangat jelas bahwa Nick sedang emosi. Hal itu pun membuat Amber takut.

"Aku gak bermaksud ngancam kamu. Aku cuma cemburu karena kamu lebih mengutamakan dia dari pada aku," keluh Amber.

"Dia istriku. Sudah sepantasnya aku mengutamakan dia. Kalau kamu punya suami, pasti kamu pun tidak mau suamimu mementingkan wanita lain, bukan?" skak Nick.

Amber mengerutkan keningnya. "Kalau aku punya suami, pasti kamulah orangnya, Nick. Kamu ingat kan pernah janji akan menjagaku?" ucap Amber, kesal.

"Ya, aku pernah janji seperti itu. Tapi kamu harus tau, menjaga kamu tidak harus menjadi suamimu. Aku bisa bayar body guard agar kamu tetap aman. Masalah uang, aku bisa kasih uang saku untuk kebutuhan hidup kamu," ujar Nick.

Mata Amber berkaca-kaca.

"Maksud kamu apa, Nick? Bukankah sebelumnya kamu mengatakan bahwa pernikahan itu tidak serius? Bukankah kamu juga pernah mengatakan kalau kamu akan meninggalkannya?" lirih Amber.

Melihat Amber seperti itu, Nick pun jadi tidak tega. Ia melepaskan tangannya. Namun cengkeraman Nick terlalu keras hingga meninggalkan jejak merah di rahang Amber.

"Itu dulu dan sekarang semuanya sudah berubah," jawab Nick, sambil menatap Amber. Kemudian ia memalingkan wajahnya.

"Hah? Kamu bercanda kan, Nick? Kalian menikah belum ada sebulan? Mana mungkin bisa berubah secepat itu? Aku gak yakin kamu bisa lupain aku begitu aja," ucap Amber, percaya diri.

"Kenapa tidak? Dia cantik, baik, dan dia bisa menyenangkan hatiku. Jadi aku harap, jangan pernah kamu mengganggu dia lagi! Sampai kamu berani menyentuh dia seujung kuku pun, aku pastikan kamu akan menyesal," ancam Nick.

"Oh, jadi karena sudah ada yang baru, kamu melupakan aku begitu saja, Nick?" tanya Amber, kesal.

"Bukan melupakan. Lebih tepatnya aku baru sadar bahwa hubungan kita selama ini salah," jawab Nick.

Amber merasa terpukul karena sikap Nick sangat berubah. Ia pikir jika diancam seperti itu Nick akan takut dan mau menuruti semua ucapannya. Namun ternyata pria itu justru mengungkapkan sesuatu yang tidak ingin Amber dengar.

"Apanya yang salah, Nick? Ingat, ya. Selama ini kita sering berhubungan suami istri. Apa kamu memang sengaja berpacaran denganku karena ingin memanfaatkan tubuhku saja?" tuduh Amber.

Nick tersenyum. "Apa aku tidak salah dengar? Siapa yang selama ini selalu menawarkan tubuhnya padaku? Siapa yang selama ini selalu merayuku dan mengajak aku untuk bercinta?" skak Nick.

Hati Amber bergetar kala mendengar ucapan Nick. Pria itu seolah tak memiliki perasaan sedikit pun. Ia merasa dibuang begitu saja seperti sampah.

Memang selama ini Amber lah yang selalu agresif dan mencari Nick. Namun, dulu bahkan setelah akad nikah pun Nick masih mengatakan cinta pada Amber.

"Kalau memang kamu tidak cinta padaku, kenapa kamu tidak mengatakannya sejak dulu?" tanya Amber lagi.

"Seharusnya kamu lebih peka. Sudah berapa kali aku berusaha menghindar dan menolak jika kamu ajak bertemu? Bukankah kamu yang selalu mendekatiku? Aku menghargai kamu sebagai adik dari sahabatku. Jadi tidak mungkin menyakiti kamu begitu saja."

Dulu Nick memang berpikir bahwa ia mencintai Amber. Namun setelah menikah dengan Ima, ia baru merasakan cinta yang sebenarnya. Hubungannya dengan Amber hanya sebatas memenuhi kepuasan batin.

"Lalu, kenapa sekarang kamu tega menyakiti aku, Nick?" tanya Amber dengan suara bergetar.

"Karena kamu sudah keterlaluan. Kamu mengganggu wanita yang aku cintai!" jawab Nick, tegas.

Gluk!

Amber menelan salivanya. Mendengar Nick mengatakan bahwa Ima adalah wanita yang ia cintai, hati Amber sangat hancur.

"Tolong jangan seperti itu, Nick! Hubungan kita itu bukan cuma sebentar. Lagi pula kamu gak mungkin buang aku begitu aja setelah kamu puas menikmati tubuhku, kan?" tanya Amber.

"Why not?" sahut Nick, santai. Ia sudah terlalu emosi karena Amber berani mengancamnya dan mengusik Ima.

"Oke! Aku akan datang ke orang tua kamu dan mengatakan semuanya. Aku yakin mereka pasti tidak akan tinggal diam," ancam Amber lagi.

Nick tersenyum. "Silakan saja! Katakan semua yang ingin kamu katakan. Dan aku yakin itu tidak akan menguntungkan kamu," jawab Nick.

Wajah Amber mengerung.

"Pertama. Apa yang kita lakukan atas dasar suka sama suka. Tidak ada unsur paksaan sedikit pun. Kalaupun ada yang memaksa, yaitu kamu," ucap Nick.

Amber ternganga.

"Kedua. Kamu benar, mereka tidak akan tinggal diam. Jika mereka tahu kamu mengganggu rumah tanggaku, pasti orang tuaku akan mengirim kamu kembali ke luar negeri dan memblokir akses kamu masuk ke sini."

"So, jika kamu ingin membongkar semuanya, silakan saja! Dengan senang hati," jawab Nick.

Saat ini Nick tengah tergila-gila pada Ima. Sehingga ia sudah tidak peduli lagi dengan Amber.

Awalnya ia tak tega jika sampai Amber berurusan dengan orang tuanya. Namun karena Amber sudah keterlaluan, Nick pun angkat tangan. Apalagi ia yakin orang tuanya ini pasti sangat mendukung Ima.

"Kamu jahat, Nick!" lirih Amber.

"Siapa yang lebih jahat? Kamu datang menemui istriku dan ingin menyakitinya. Apakah itu baik?" tanya Nick.

"Tapi dia sudah merebut kekasihku, Nick!" sentak Amber.

"Dia tidak merebutku dari siapa pun. Sebab aku yang memilih dia," skak Nick.

Hati Amber seperti terbakar. Rasanya sangat panas membara. Padahal saat ini ia mengenakan pakaian yang sangat seksi. Namun Nick tidak tergoda sedikit pun olehnya. Hal itu semakin menghancurkan harga dirinya.

"Apa kamu bisa melupakan apa yang telah kita lewati begitu saja, Nick?" tanya Amber.

"Apakah itu penting? Setiap manusia pasti memiliki kenangan. Tinggal bagaimana cara kita memilah, kenangan apa yang pantas diingat," jawab Nick.

"Nick!" bentak Amber.

"Kenapa? Apa kamu berharap aku mengingat semua kenangan bersamamu? Tolong jangan pancing aku untuk mengatakan sesuatu yang bisa menyakiti hatimu!" pinta Nick.

Ia bisa bersikap baik jika Amber patuh padanya. Namun, ketika Amber mulai melewati batas, Nick tidak akan segan untuk menyakitinya.

Selama ini Nick memang tidak pernah kasihan pada siapa pun. Kecuali pada orang yang ia sayangi dan dekat dengannya. Sehingga jika ada yang berani mengusik orang yang ia sayangi, Nick tidak akan segan untuk membalasnya.

Kring! Kring!

Ponsel Nick berdering. Mereka pun langsung menoleh ke arah ponsel itu.

Nick mengambilnya dan ternyata Ima yang menghubunginya. Ia pun langsung panik. Sebab Ima meneleponnya dengan panggilan video.

Nick mencari dinding polos, kemudian ia menoleh ke arah Amber. "Berani kamu mengeluarkan satu patah kata pun, aku tidak akan segan untuk membunuhmu!" ancam Nick sebelum menjawab panggilan istrinya.

***

Hai, maaf ya kemarin aku sibuk seharian jadi gak bisa update. Untuk yang belum follow IG aku, kalian bisa follow IG "Justmommy2020" supaya bisa tahu info kalau aku lagi libur update.

See u,

JM.

Ustadzah Dinikahi Mafia TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang